DAFTAR NILAI TUC SOSIOLOGI TGL 28 FEBRUARI 2009 SMANTOOKEB
NO NAMA NILAI
1 ABEDNEGO WIRAWAN 6.8
2 AGUNG KURNIAWAN 3.6
3 AKHMAD KHOTIMUL IDROR 4.2
4 ALVIAN BUDI WICAKSONO 2.1
5 AMI SAFITRI 5.6
6 ARLIN YUNITA SARI 6.4
7 ARQOM BUDI UTOMO 6.0
8 AVITA CEMPAKASARI 5
9 CATUR KHIKMAH R
10 CHOMSIN ARISTI N 7.8
11 DEVI YUNITA SARI
12 DIYAN RAHMAWATI
13 DYAH RETNO PUSPITASARI 6.2
14 EDDY PATERA N 5.6
15 EPPRILIA PIRENANINGTYAS
16 ERLIN YULIANA 8.8
17 ETTWA DWI TJAHYANINGRUM 6
18 FEBRINDA KARIMAH 8.2
19 FRANSISKA MARTHA Y 6.8
20 GALANG REZA ADHI K 6.8
21 GHIYAT FURQON D 7
22 HARI NUGRAHENI 9.4
23 HERNUNG SAKTIORINI
24 ISWARA CHRISTIADI 6.6
25 KHUSNUL KHOTIMAH 7.4
26 KURNIA RIZKI SEPTIANI 7.8
27 MAGHFIROH RIFANI 7.8
28 MARATUS SHOLIKHAH 5.4
29 MARYINTA PUTRI P 7.2
30 MAYA KARTIKA EKASARI 7.4
31 NIKEN KHOERUL H 6.6
32 NUR AINI FADILAH 6.8
33 PANJI PRIMADAYA 6.8
34 RADITYA DIMAS ARDIKA 4.4
35 RATNA KURNIA SARI 6.8
36 RESTIANA WARDANI 7.8
37 RIZKI AKBAR SYAH 5.2
38 SANDHI ARGO SETIAWAN 5.2
39 SINGGIH SAPUTRA
40 SITI MAFTUKHAH 6
41 SUKMA ANGGITA PUSPARINI
42 UNING TAMSIYATUN 6.8
43 WAIS AL QORNI
RATA-RATA 6.9
NO NAMA NILAI
1 AKHMAD NUR S 7
2 AJENG OKTAFIANA P 7.8
3 ALIP PALIPUR S W 6
4 ANDHIKA ANGGA SAKSANA 5.2
5 ANNISA RIZKI W K 6.4
6 AYU TRIANA 7
7 BAGAS RIYADI 7.2
8 DAVID HARIANTO 5.4
9 DIAN PERMANA SARI 7.4
10 DIANA PRASTIKA 5.8
11 DIDIT SUSETYO PRIYADI
12 DILIVIA PINANDINI 8.2
13 DWI FAJAR SEMI R 6.2
14 EKA SEPTIANI 8
15 EMI PRASETYA DEWI 6.4
16 ERLI EKIANA 7
17 FERRI OKKI HENDRIAWAN 6.2
18 JAELANI MA'NAWI 7.6
19 KHAFSOH MUNADZIROH 7.8
20 LEO BAGUS SANYOTO 6.6
21 LINA TRIANI 6.2
22 MEY WIDI ASTUTI 4.8
23 NINA DIANINGRUM 6.6
24 NOVIAR WIDYO P 6.4
25 PUJI ROKHIMAH 7.2
26 PURUHITASARI APIDIANI 6.6
27 RAKHMAT KHNAFI 6
28 RATNA RANINGTYAS M L 6.8
29 RETNO ARIYANTI 8.2
30 RISTYA ASTIARI SURYANI 8
31 ROY APRIYANTO M 6.8
32 SITI MUTMAINAH 7.2
33 SUCI LESTARI 7.4
34 SURYATI 8
35 SYARIF ALKHASAN 6.6
36 TANDI FIRMAN I 7.0
37 TEGAR SULISTYIANING P 8.2
38 WINARTI 8.4
39 WIWIT NUR HIDAYTI 8.2
40 WURI YULINAWATI 4.8
41 YUNITA DWI LESTARI 7.6
RATA-RATA 7.08125
NO NAMA NILAI
1 ADITYA RAHMAN 8.6
2 ADITYAS PARASTIKA 7.8
3 ANGGRAENI RARASATI M 7.2
4 ARIF HIDAYAT 7
5 BELINDA ADISTIA 7.4
6 CATUR EMANUEL 6.0
7 DEWI HANDAYANI 6.6
8 DWI PUSPASARI 6.4
9 DYAH RESTU WIDAYATI 6.4
10 EKA WAHYU HIDAYATI 6.0
11 ERNA YUNIASIH 6.4
12 ETI NURFARIDA 6.2
13 ETI PURNANINGRUM 8
14 FAHMI WIRANATA 6.2
15 FAJAR SRI RAHAYU 7.6
16 FIRMA ANGGILIA 6.2
17 FITROTIS SALIMAH 7.2
18 HASAN RIYADI 7.2
19 ISMAENI MEGAWATI 6
20 JUNIUS JEFFREY 5.6
21 KUKUH PRASETIYO 6.8
22 LISA YIHARODIYAH 6.2
23 MALA RETNONINGTYAS 7.6
24 MUSTIKA LARASATI 6.4
25 MUTIA ZAHRA F 7.6
26 NINA YUNITA SARI 4.4
27 NUR LAELI FAIZAH 7.8
28 RENDY IRAWAN Y 7.0
29 RIYAN TRI P 5.6
30 RIZAL BAYU LUBIS 7.4
31 RUDY KURNIAWAN 5.2
32 RUMAY FITROTUN A 6.4
33 RUSDI SULISTIONO 6.6
34 SITI SANGADAH 6.4
35 SUCI RAHMADANI K 7.1
36 SUSI SUSANTI 6.4
37 SUSI SUYANTI 6.4
38 TRI SETYO PRASTOWO 7.4
39 USWATUN KHASANAH 6.6
40 WIDI SURYANINGSIH 6.2
41 WIWI LESTARI 6.4
42 YOVILLA ARUM SARI 4.4
43 ZAHRINA ROSELIANA M 7.6
RATA-RATA 6.772727273
SELAMAT DAN SUKSES BAGI KALIAN YANG TELAH MERAIH
NILAI YANG BAIK DAN BAGI KALIAN YANG BELUM
BERHASIL MERAIH NILAI YANG BAIK JANGAN PERNAH
PATAH SEMANGAT UNTUK TERUS BELAJAR,BERUSAHA
DAN TERUS BERDO'A KEPADA TUHAN AGAR DIBERIKAN
KEMUDAHAN DALAM MERAIH KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK.
KEBUMEN, 28 FEBRUARI 2009
GURU MAPEL SOSIOLOGI
EKA GUNAWAN
Sabtu, Februari 28, 2009
Jumat, Februari 27, 2009
HIDUP DENGAN DAMAI
Assalaamu’alaikum Wr.Wb
Semua manusia, tua, muda, laki-laki, perempuan, pejabat maupun rakyat biasa, guru maupun siswa…..tentu selalu punya cita-cita dapat menikmati hidup dengan damai dan tenang .Namun pada kenyataannya hanya sedikit saja yang dapat mencapainya.Sering kita mendengar lewat mas media banyak orang yang stress, kehilangan akal sehatnya, hidup selalu dikejar-kejar rasa bersalah yang tiada akhir, rumah tangga selalu dilanda petaka, hubungan guru dan murid yang tidak harmonis bahkan tak jarang ada yang bunuh diri.Tentunya kita berharap hal yang demikian kita tidak mengalami.Banyak diantara kita hanya mengejar kesenangan belaka tanpa memperhatikan kaidah norma dan nilai yang berlaku, yang pada akhirnya petaka yang kita dapat. Pada kesempatan ini, penulis mencoba berbagi pengetahuan semoga kita dapat menikmati hidup ini dengan kedamaian baik lahir maupun batin.
yang pertama
Cobalah untuk berpegang pada kaidah agama yang dianut.Agama mengajarkan kepada kita untuk selalu menjaga keseimbangan antara kebutuhan dunia dan akhirat. Tidak diperkenankan hanya berat di salah satu aspek kehidupan saja, namun keduanya harus bersama-sama untuk diupayakan sebaik mungkin sesuai dengan kadar kemampuan yang dimiliki.
Yang kedua
Cobalah untuk mematuhi segala peraturan atau akidah yang dibuat oleh masyarakat disekitar kita, bagaimanapun kita tidak akan dapat melepaskan diri dari lingkungan dimana kita berada.Aturan masyarakat dibuat agar hubungan/kehidupan masyarakat menjadi teratur.Bila kita melanggar kaidah/aturan masyarakat, akan terasa bahwa kita telah melakukan kesalahan dengan lingkungan dimana kita berada. Hal tersebut akan menimbulkan ketidaktenagan dalam hidup bermasyarakat.
Yang ketiga
Cobalah selesaikan setiap masalah yang timbul dengan siapapun dengan cara yang arif dan bijaksana.Penyelesaian masalah yang tidak tuntas justru dapat menimbulkan masalah baru.Bila secara pribadi memiliki kendala untuk menyelesaikan masalah tersebut maka mintalah pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Yang keempat
Cobalah secara rutin untuk berbagi masalah dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sering kali kita menumpahkan masalah kepada orang lain sebagai sasaran kemarahan yang kita pendam.Cobalah untuk memasrahkan segala problema hidup kepada Tuhan sehingga kita memiliki sandaran spiritual.Hal tersebut akan membawa ketenangan batin yang luar biasa.Tentunya hal itu diimbangi dengan upaya dan usaha yang berlandaskan kaidah dan norma yang berlaku di masyarakat dan prinsip-prinsip ketuhanan.
Yang kelima
Cobalah untuk menjadi pemaaf bagi orang lain yang telah melukai hati kita.Hal tersebut memang tidaklah mudah, butuh kesungguhan dan latihan keikhlasan hati.Dengan kita memaafkan kesalahan orang lain maka satu masalah yang menyelimuti hati kita akan hilang.
Yang keenam
Cobalah bersikap tenang bila menghadapi masalah, Jangan panic , jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, pikirkan secara masak-masak sebelum mengambil keputusan.Keputusan yang tergesa-gesa tanpa berpikir panjang , biasanya akan menambah penderitaan hidup.
yang ketujuh
Cobalah untuk memahami pendapat atau keinginan orang lain. Jangan biasakan untuk memaksakan kehendak,pendapat,keinginan dan kepentingan pribadi.Bila itu terjadi hanya akan menimbulkan benturan kepentingan dengan orang lain.
yang kedelapan
cobalah untuk mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan, dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.Jangan pernah menggerutu atas apa yang menimpa kita.
Jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan agar kita selalu diberi petunjuk dalam mengarungi kehidupan ini.
Salam untuk pembaca
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb
Semua manusia, tua, muda, laki-laki, perempuan, pejabat maupun rakyat biasa, guru maupun siswa…..tentu selalu punya cita-cita dapat menikmati hidup dengan damai dan tenang .Namun pada kenyataannya hanya sedikit saja yang dapat mencapainya.Sering kita mendengar lewat mas media banyak orang yang stress, kehilangan akal sehatnya, hidup selalu dikejar-kejar rasa bersalah yang tiada akhir, rumah tangga selalu dilanda petaka, hubungan guru dan murid yang tidak harmonis bahkan tak jarang ada yang bunuh diri.Tentunya kita berharap hal yang demikian kita tidak mengalami.Banyak diantara kita hanya mengejar kesenangan belaka tanpa memperhatikan kaidah norma dan nilai yang berlaku, yang pada akhirnya petaka yang kita dapat. Pada kesempatan ini, penulis mencoba berbagi pengetahuan semoga kita dapat menikmati hidup ini dengan kedamaian baik lahir maupun batin.
yang pertama
Cobalah untuk berpegang pada kaidah agama yang dianut.Agama mengajarkan kepada kita untuk selalu menjaga keseimbangan antara kebutuhan dunia dan akhirat. Tidak diperkenankan hanya berat di salah satu aspek kehidupan saja, namun keduanya harus bersama-sama untuk diupayakan sebaik mungkin sesuai dengan kadar kemampuan yang dimiliki.
Yang kedua
Cobalah untuk mematuhi segala peraturan atau akidah yang dibuat oleh masyarakat disekitar kita, bagaimanapun kita tidak akan dapat melepaskan diri dari lingkungan dimana kita berada.Aturan masyarakat dibuat agar hubungan/kehidupan masyarakat menjadi teratur.Bila kita melanggar kaidah/aturan masyarakat, akan terasa bahwa kita telah melakukan kesalahan dengan lingkungan dimana kita berada. Hal tersebut akan menimbulkan ketidaktenagan dalam hidup bermasyarakat.
Yang ketiga
Cobalah selesaikan setiap masalah yang timbul dengan siapapun dengan cara yang arif dan bijaksana.Penyelesaian masalah yang tidak tuntas justru dapat menimbulkan masalah baru.Bila secara pribadi memiliki kendala untuk menyelesaikan masalah tersebut maka mintalah pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Yang keempat
Cobalah secara rutin untuk berbagi masalah dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sering kali kita menumpahkan masalah kepada orang lain sebagai sasaran kemarahan yang kita pendam.Cobalah untuk memasrahkan segala problema hidup kepada Tuhan sehingga kita memiliki sandaran spiritual.Hal tersebut akan membawa ketenangan batin yang luar biasa.Tentunya hal itu diimbangi dengan upaya dan usaha yang berlandaskan kaidah dan norma yang berlaku di masyarakat dan prinsip-prinsip ketuhanan.
Yang kelima
Cobalah untuk menjadi pemaaf bagi orang lain yang telah melukai hati kita.Hal tersebut memang tidaklah mudah, butuh kesungguhan dan latihan keikhlasan hati.Dengan kita memaafkan kesalahan orang lain maka satu masalah yang menyelimuti hati kita akan hilang.
Yang keenam
Cobalah bersikap tenang bila menghadapi masalah, Jangan panic , jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, pikirkan secara masak-masak sebelum mengambil keputusan.Keputusan yang tergesa-gesa tanpa berpikir panjang , biasanya akan menambah penderitaan hidup.
yang ketujuh
Cobalah untuk memahami pendapat atau keinginan orang lain. Jangan biasakan untuk memaksakan kehendak,pendapat,keinginan dan kepentingan pribadi.Bila itu terjadi hanya akan menimbulkan benturan kepentingan dengan orang lain.
yang kedelapan
cobalah untuk mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan, dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.Jangan pernah menggerutu atas apa yang menimpa kita.
Jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan agar kita selalu diberi petunjuk dalam mengarungi kehidupan ini.
Salam untuk pembaca
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
Rabu, Februari 25, 2009
UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KEPERCAYAAN DIRI
Assalaamu’alaikum wr. Wb
Kepercayaan diri sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam menata/menyongsong masa depan.Tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan memberikan dorongan psykis dan fisik dalam mengambil keputusan yang sangat berharga bagi kehidupan manusia itu sendiri. Sebaliknya orang yang tingkat kepercayaan dirinya rendah akan berakibat selalu ragu-ragu atas keputusan yang akan diambilnya.Dengan kepercayaan diri yang tinggi, seseorang akan lepas dari ketergantungan dari orang lain. Ia mampu menentukan hal-hal apakah yang harus diambil ( terbaik ) bagi dirinya dan dan menjauhkan diri/meninggalkan terhadap hal-hal yang dapat merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Remaja adalah masa usia untuk pencarian jati diri.Pada saat inilah, pentingnya dibangun suatu konsep bahwa remaja harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi sehingga ke depan bangsa ini memiliki penerus bangsa yang tangguh, tidak mudah dikadali oleh bangsa lain.Apabila remaja tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi, hampir dapat dipastikan kita akan menjadi bangsa yang selalu didekte oleh bangsa lain.Marilah bersama-sama membentuk kepercayaan diri yang tinggi pada remaja.
Pembentukan kepercayaan diri tidak dapat dilepaskan dari terbentuknya KONSEP DIRI YANG MATANG. Konsep diri ini merupakan penting dalam perkembangan kepribadian seseorang karena sebagai penentu bagaimana seseorang bersikap, berpikir, bertindak dan bertingkah laku. Melalui konsep diri inilah bagaimana seseorang bercermin untuk melakukan penilaian kekuatan, kesanggupan, keberanian,keberartian segenap apa yang dimilikinya. Dengan demikian, pembentukan kepercayaan diri ini sangat tergantung dan dipengaruhi oleh konsep diri yang dimiliki seseorang. Dengan kata lain, semakin mantap konsep diri, maka pembentukan rasa kepercayaan diripun akan terbentuk.
Dalam pembentukan KONSEP DIRI yang matang perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Seseorang perlu untuk belajar bagaimana membangun control diri.Dengan control diri yang tinggi seseorang akan memiliki kemampuan untuk menumbuhkan keberanian dan pengaturan emsosi.Kontrol diri akan terbentuk bila seseorang mengembangkan konsep berfikir positif dan berfikir aktif.Dengan berfikir positif dan aktif ini seseorang akan memiliki kemampuan untuk menentukan hal terbauk yang akan diambil.
2. Ciptakan suasana yang dapat menyenangkan akan membentuk kondisi jiwa yang positif.Sebaliknya suasana sedih, marah, pesimis, rendah diri akan membentuk konsep diri yang negative pula, Segala sesuatu akan terlihat negative pula.
3. Tumbuhkan kepercayaan pada diri bahwa setiap manusia memiliki kelebihan daripada yang lain.Tunjukkan pada orang lain bahwa akupun mampu melakukan hal yang dapat dilakukan orang lain. Perasaan rendah diri perlu untuk dibuang jauh-jauh.Jangan biarkan perasaan rendah diri itu bersemayam dalam diri ini.
4. Lihatlah potensi-potensi diri yang dapat dikembangkan.Misalnya memiliki kemampuan dalam hal music. Asahlah kemampuan dibidang music tersebut sehingga dapat mencapai titik yang optimal. Hal tersebut akan membawa pengaruh yang kuat pada diri sendiri untuk memunculkan konsep bahwa aku memiliki kepercayaan diri.
5. Jangan pernah putus asa dalam mencapai tujuan.Tumbuhkan semangat dalam diri untuk meraih hal yang telah dicitakan.Jadikan kegagalan sebagai pemacu semangat untuk berusaha kearah yang lebih baik.
6. Tunjukkan kepada orang lain bahwa diriku, hidupku dan karyaku dapat bermanfaat.Jangan pernah ada kata dalam hati bahwa hidupku adalah sia-sia atau aku tak berguna bagi orang lain.Apabila hal terakhir ini tidak dibuang jauh-jauh maka sulitlah kiranya membangun kepercayaan diri yang tinggi.
7. Dan jangan lupa selalu berdoa semoga Tuhan memberikan hidayah yang terbaik bagi kita.
Dengan berbagai upaya tersebut diatas diharapka remaja dapat sukses dalam belajar dan lebih-lebih dapat menjadi generasi bangsa yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan jaman.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat.
Wassalaam
Eka, 25 Feb.2009.
Kepercayaan diri sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam menata/menyongsong masa depan.Tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan memberikan dorongan psykis dan fisik dalam mengambil keputusan yang sangat berharga bagi kehidupan manusia itu sendiri. Sebaliknya orang yang tingkat kepercayaan dirinya rendah akan berakibat selalu ragu-ragu atas keputusan yang akan diambilnya.Dengan kepercayaan diri yang tinggi, seseorang akan lepas dari ketergantungan dari orang lain. Ia mampu menentukan hal-hal apakah yang harus diambil ( terbaik ) bagi dirinya dan dan menjauhkan diri/meninggalkan terhadap hal-hal yang dapat merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Remaja adalah masa usia untuk pencarian jati diri.Pada saat inilah, pentingnya dibangun suatu konsep bahwa remaja harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi sehingga ke depan bangsa ini memiliki penerus bangsa yang tangguh, tidak mudah dikadali oleh bangsa lain.Apabila remaja tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi, hampir dapat dipastikan kita akan menjadi bangsa yang selalu didekte oleh bangsa lain.Marilah bersama-sama membentuk kepercayaan diri yang tinggi pada remaja.
Pembentukan kepercayaan diri tidak dapat dilepaskan dari terbentuknya KONSEP DIRI YANG MATANG. Konsep diri ini merupakan penting dalam perkembangan kepribadian seseorang karena sebagai penentu bagaimana seseorang bersikap, berpikir, bertindak dan bertingkah laku. Melalui konsep diri inilah bagaimana seseorang bercermin untuk melakukan penilaian kekuatan, kesanggupan, keberanian,keberartian segenap apa yang dimilikinya. Dengan demikian, pembentukan kepercayaan diri ini sangat tergantung dan dipengaruhi oleh konsep diri yang dimiliki seseorang. Dengan kata lain, semakin mantap konsep diri, maka pembentukan rasa kepercayaan diripun akan terbentuk.
Dalam pembentukan KONSEP DIRI yang matang perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Seseorang perlu untuk belajar bagaimana membangun control diri.Dengan control diri yang tinggi seseorang akan memiliki kemampuan untuk menumbuhkan keberanian dan pengaturan emsosi.Kontrol diri akan terbentuk bila seseorang mengembangkan konsep berfikir positif dan berfikir aktif.Dengan berfikir positif dan aktif ini seseorang akan memiliki kemampuan untuk menentukan hal terbauk yang akan diambil.
2. Ciptakan suasana yang dapat menyenangkan akan membentuk kondisi jiwa yang positif.Sebaliknya suasana sedih, marah, pesimis, rendah diri akan membentuk konsep diri yang negative pula, Segala sesuatu akan terlihat negative pula.
3. Tumbuhkan kepercayaan pada diri bahwa setiap manusia memiliki kelebihan daripada yang lain.Tunjukkan pada orang lain bahwa akupun mampu melakukan hal yang dapat dilakukan orang lain. Perasaan rendah diri perlu untuk dibuang jauh-jauh.Jangan biarkan perasaan rendah diri itu bersemayam dalam diri ini.
4. Lihatlah potensi-potensi diri yang dapat dikembangkan.Misalnya memiliki kemampuan dalam hal music. Asahlah kemampuan dibidang music tersebut sehingga dapat mencapai titik yang optimal. Hal tersebut akan membawa pengaruh yang kuat pada diri sendiri untuk memunculkan konsep bahwa aku memiliki kepercayaan diri.
5. Jangan pernah putus asa dalam mencapai tujuan.Tumbuhkan semangat dalam diri untuk meraih hal yang telah dicitakan.Jadikan kegagalan sebagai pemacu semangat untuk berusaha kearah yang lebih baik.
6. Tunjukkan kepada orang lain bahwa diriku, hidupku dan karyaku dapat bermanfaat.Jangan pernah ada kata dalam hati bahwa hidupku adalah sia-sia atau aku tak berguna bagi orang lain.Apabila hal terakhir ini tidak dibuang jauh-jauh maka sulitlah kiranya membangun kepercayaan diri yang tinggi.
7. Dan jangan lupa selalu berdoa semoga Tuhan memberikan hidayah yang terbaik bagi kita.
Dengan berbagai upaya tersebut diatas diharapka remaja dapat sukses dalam belajar dan lebih-lebih dapat menjadi generasi bangsa yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan jaman.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat.
Wassalaam
Eka, 25 Feb.2009.
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
Selasa, Februari 24, 2009
TIPS MEMBERSIHKAN PIKIRAN KOTOR
Dunia ini diciptakan berpasang pasangan, ada langit ada bumi, ada baik ada buruk, ada perbuatan baik ada perbuatan buruk, ada jalan yang lurus ada pula jalan yang sesat.Demikian juga ada pikiran besih ada pula pikiran kotor.
Manusia diciptakan dalam keadaan fitroh, bersih , tanpa noda sedikitpun. Dalam perkembangannya warna diri dapat dipengaruhi oleh bagaimana orang tua dalam membentuk karakternya, karena orang tua merupakan pelaku sosialisasi pertama bagi manusia yang baru terlahir. Berikutnya ketika individu bergaul dengan lingkungannya, ia akan bertemu dengan berbagai warna kehidupan.Warna kehidupan yang dominan itulah yang akan mewarnai dirinya.
Setiap individu/manusia telah dibekali dengan berbagai sarana hidup oleh Tuhan, misalnya : tubuh, nyawa, nafsu, hati , pikiran dan sebagainya.Disamping itu manusia juga diberikan sarana pelengkap kehidupan, misalnya: ajaran agama, nilai, norma dan lainnya. Di kehidupan ini juga disediakan jalan kesesatan, jalan keburukan, hal itu untuk menguji manusia, jalan manakah yang akan ditempuh.Manusia memiliki hak otonomi untuk menentukan kemana tubuh/jiwa ini akan dibawa.
Keberhasilan diri dalam memilih jalan hidup tidaklah mudah, hal itu dapat diraih dengan berbagai usaha.Misalnya dalam agama islam ada kewajiban untuk Tholabul ‘ilmi. Dengan kita belajar tentang ilmu/ajaran agama dengan baik dan benar maka kita akan memiliki dasar hidup yang kuat untuk menentukan warna kehidupan yang terbentang dihadapan kita.
Berdasarkan landasan diatas berikut ini akan disampaikan upaya untuk menghindari pikiran kotor:
1. Tanamkan keyakinan bahwa pikiran kotor adalah hal yang bertentangan dengan hakekat ajaran agama manapun.
2. Tanamkan keyakinan bahwa pikiran kotor juga dapat merugikan bagi manusia itu sendiri.Bagaimana tidak bila pikiran kotor itu mendominasi , kita tidak akan dapat menjalankan kodrat manusia dengan baik.
3. Kita harus mampu untuk mengembalikan kesucian pikiran dengan jalan kembali pada akidah yang telah diberikan oleh Tuhan.
4. Tanamkan keyakinan bahwa ,” tubuh ini dulu diciptakan dalam keadaan suci mengapa harus aku kotori.”
5. Tanamkan keyakinan bahwa pikiran kotor adalah musuh dalam diri yang harus dibuang jauh-jauh.
6. Lakukanlah berbagai aktivitas kehidupan yang positif , sehingga akan menutup ruang dipikiran kita agar tidak ditempati oleh hal-hal yang negative.
7. Sering-seringlah berinteraksi/berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki perilaku yang baik.
8. Hindari hal-hal yang dapat merangsang timbulnya pikiran kotor ( missal gambar, tulisan dsb ).
9. Tanamkan tekad yang kuat untuk menghindari pikiran/perbuatan kotor.
10. Dan jangan lupa selalu berdo’a kepada Tuhan agar diberikan petunjuk ke jalan yang lurus.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Eka, 24 Feb. 2009
Manusia diciptakan dalam keadaan fitroh, bersih , tanpa noda sedikitpun. Dalam perkembangannya warna diri dapat dipengaruhi oleh bagaimana orang tua dalam membentuk karakternya, karena orang tua merupakan pelaku sosialisasi pertama bagi manusia yang baru terlahir. Berikutnya ketika individu bergaul dengan lingkungannya, ia akan bertemu dengan berbagai warna kehidupan.Warna kehidupan yang dominan itulah yang akan mewarnai dirinya.
Setiap individu/manusia telah dibekali dengan berbagai sarana hidup oleh Tuhan, misalnya : tubuh, nyawa, nafsu, hati , pikiran dan sebagainya.Disamping itu manusia juga diberikan sarana pelengkap kehidupan, misalnya: ajaran agama, nilai, norma dan lainnya. Di kehidupan ini juga disediakan jalan kesesatan, jalan keburukan, hal itu untuk menguji manusia, jalan manakah yang akan ditempuh.Manusia memiliki hak otonomi untuk menentukan kemana tubuh/jiwa ini akan dibawa.
Keberhasilan diri dalam memilih jalan hidup tidaklah mudah, hal itu dapat diraih dengan berbagai usaha.Misalnya dalam agama islam ada kewajiban untuk Tholabul ‘ilmi. Dengan kita belajar tentang ilmu/ajaran agama dengan baik dan benar maka kita akan memiliki dasar hidup yang kuat untuk menentukan warna kehidupan yang terbentang dihadapan kita.
Berdasarkan landasan diatas berikut ini akan disampaikan upaya untuk menghindari pikiran kotor:
1. Tanamkan keyakinan bahwa pikiran kotor adalah hal yang bertentangan dengan hakekat ajaran agama manapun.
2. Tanamkan keyakinan bahwa pikiran kotor juga dapat merugikan bagi manusia itu sendiri.Bagaimana tidak bila pikiran kotor itu mendominasi , kita tidak akan dapat menjalankan kodrat manusia dengan baik.
3. Kita harus mampu untuk mengembalikan kesucian pikiran dengan jalan kembali pada akidah yang telah diberikan oleh Tuhan.
4. Tanamkan keyakinan bahwa ,” tubuh ini dulu diciptakan dalam keadaan suci mengapa harus aku kotori.”
5. Tanamkan keyakinan bahwa pikiran kotor adalah musuh dalam diri yang harus dibuang jauh-jauh.
6. Lakukanlah berbagai aktivitas kehidupan yang positif , sehingga akan menutup ruang dipikiran kita agar tidak ditempati oleh hal-hal yang negative.
7. Sering-seringlah berinteraksi/berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki perilaku yang baik.
8. Hindari hal-hal yang dapat merangsang timbulnya pikiran kotor ( missal gambar, tulisan dsb ).
9. Tanamkan tekad yang kuat untuk menghindari pikiran/perbuatan kotor.
10. Dan jangan lupa selalu berdo’a kepada Tuhan agar diberikan petunjuk ke jalan yang lurus.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Eka, 24 Feb. 2009
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
Senin, Februari 23, 2009
MENGATASI RASA MALAS
Upaya Menghindari /mengatasi Kemalasan
Ketidakberhasilan remaja dalam menggapai prestasi akademik maupun non akademik dapat disebabkan karena sifat malas yang telah menjadi bagian dari diri kita. Kita tidak menjadi termotivasi untuk berkarya lebih baik.Apabila penyakit malas ini tidak segera untuk diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya maka dapat berakibat kegagalan dalam meraih masa depan.
Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas sekolah, mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan hari itu dan masih banyak yang lainnya.
Orang yang malas biasanya memiliki ketakutan terhadapkonsekuensi dengan suatu pekerjaan tertentu.Takut tidak berhasil, takut nilainya jelek takut tidak dihargai oleh gurunya sehingga dalam hati kita sering muncul kata-kata “ nanti dululah nanti juga selesai, ah waktu kan masih lama nggak usah tergesa-gesa” . yang pada akhirnya bila waktu deadline sudah tiba kita sendiri yang akan menanggung konsekuensinya. Kita menjadi tidak focus, pekerjaan dikerjakan acak-acakan dan pada akhirnya hasil yang kita peroleh juga tidak maksimal.
Kebiasaan malas dapat timbul karena sudah ada bayangan dalam diri kita setumpuk pekerjaan yang sulit dikerjakan.Dengan bayangan seperti itu kita semakin enggan untuk memulai untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang seharusnya dapat kita selesaikan saat itu juga.Celakanya kalau kita sering membiasakan tidak segera menyelesaikan pekerjaan akan timbul beban pikiran yang tidak terkendali dan tidak menutup kemungkinan timbul stress..
Upaya untuk mengurangi/menghilangkan rasa malas , a.l :
1. Katakan pada diri kita aku harus mengerjkan saat ini juga.
2. Jangan memiliki bayangan yang negative tentang tugas/pekerjaan.
3. Aku mampu untuk menyelesaikan tugas.
4. Aku ingin menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
5. Bila sekarang aku dapat menyelesaikan tugas maka esok bebanku akan ringan.
6. Buatlah rencana pengerjaan tugas sebaik mungkin ( sesuai dengan prioritas )
7. Buatlah motto “ Malas No ----- Giat Yes.
Semoga tulisan ini bermanfaat, keberhasilan belajar di tanganmu
Eka , 23 Feb 2009
Ketidakberhasilan remaja dalam menggapai prestasi akademik maupun non akademik dapat disebabkan karena sifat malas yang telah menjadi bagian dari diri kita. Kita tidak menjadi termotivasi untuk berkarya lebih baik.Apabila penyakit malas ini tidak segera untuk diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya maka dapat berakibat kegagalan dalam meraih masa depan.
Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas sekolah, mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan hari itu dan masih banyak yang lainnya.
Orang yang malas biasanya memiliki ketakutan terhadapkonsekuensi dengan suatu pekerjaan tertentu.Takut tidak berhasil, takut nilainya jelek takut tidak dihargai oleh gurunya sehingga dalam hati kita sering muncul kata-kata “ nanti dululah nanti juga selesai, ah waktu kan masih lama nggak usah tergesa-gesa” . yang pada akhirnya bila waktu deadline sudah tiba kita sendiri yang akan menanggung konsekuensinya. Kita menjadi tidak focus, pekerjaan dikerjakan acak-acakan dan pada akhirnya hasil yang kita peroleh juga tidak maksimal.
Kebiasaan malas dapat timbul karena sudah ada bayangan dalam diri kita setumpuk pekerjaan yang sulit dikerjakan.Dengan bayangan seperti itu kita semakin enggan untuk memulai untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang seharusnya dapat kita selesaikan saat itu juga.Celakanya kalau kita sering membiasakan tidak segera menyelesaikan pekerjaan akan timbul beban pikiran yang tidak terkendali dan tidak menutup kemungkinan timbul stress..
Upaya untuk mengurangi/menghilangkan rasa malas , a.l :
1. Katakan pada diri kita aku harus mengerjkan saat ini juga.
2. Jangan memiliki bayangan yang negative tentang tugas/pekerjaan.
3. Aku mampu untuk menyelesaikan tugas.
4. Aku ingin menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
5. Bila sekarang aku dapat menyelesaikan tugas maka esok bebanku akan ringan.
6. Buatlah rencana pengerjaan tugas sebaik mungkin ( sesuai dengan prioritas )
7. Buatlah motto “ Malas No ----- Giat Yes.
Semoga tulisan ini bermanfaat, keberhasilan belajar di tanganmu
Eka , 23 Feb 2009
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
Sabtu, Februari 21, 2009
MAU SUKSES BELAJAR, KENALILAH DIRIMU
Keberhasilah siswa dalam menuntut ilmu disebabkan oleh beberapa faktor. Pada kesempatan ini penulis akan mengulas tentang pengenalan lebih dalam pada diri sendiri.
Dengan pengenalan pada diri yang lebih mendalam diharapkan kita dapat menentukan langkah ke depan dengan arif dan bijaksana.Pernahkah kita menanyakan kepada diri kita sendiri tentang segala sesuatu yang ada pada diri kita. Sering kali kita mengabaikan hal ini. Bahkan sering kita tidak mengenal diri kita sendiri. Bahkan celakanya kita sering mencari-cari aib yang dimiliki oleh orang lain, sementara diri kita sendiri kita sama sekali tidak mengenal. Khususnya remaja dimana masa remaja adalah masa pencarian jati diri, masa yang penuh dengan liku-likuknya. Bertanyalah pada diri sendiri, buatlah daftar tentang hal ikhwal diri kita. Mulai dari bangun tidur sampai dengan kita beraktivitas hingga kita tertidur kembali. Berikut ini penulis rincikan hal-hal yang perlu untuk ditanyakan pada diri sendiri,aantara lain :
1. sudahkah aku beribadah dengan benar ?
2. sudah tepatkah cara belajarku selama ini ?
3. Menu makanan apakah yang tidak cocok untuk diriku ?
4. Sudahkah aku membuat rencana belajar dengan baik ?
5. Apakah aku takut untuk berpendapat ?
6. Apakah masih tersimpan dendam dihatiku pada orang lain ?
7. Apakah aku sering membuat masalah dengan orang lain ?
8. Hal apakah yang dapat membuat aku tidak senang ?
9. Makanan apakah yang sering membuat sakitku kambuh ?
10. Pernahkan aku berpikir untuk memperbaiki sikapku ?
11. Sudahkan aku berterimakasih kepada Tuhan yang telah memberiku RIZKI ?
12.Apakah pada diriku memiliki sifat sombong, kikir, dengki ?
13.Apakah aku termasuk orang yang tidak pernah mengerti dengan orang lain ?
14.Apakah aku pernah menyakiti hati kedua orang tuaku ?
15.Pernahkah aku memohon maaf kepada kedua orang tuaku ?
tentunya masih banyak hal lain yang dapat kita tanyakan pada diri kita.
Dengan kita mengetahu siapa diri kita sesungguhnya( terutama hal negatif ) maka kita dapat mencari penawarnya/usaha untuk memperbaikinya.Sehingga hal-hal negatif yang ada pada diri kita dapat kita hapus, kita bersihkan dan kita ganti dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat.
Tentunya untuk mencari penawarnya bila kita mampu maka lakukannya, namun bila kita tidak mampu berkonsultasilah kepada orang-orang yang dianggap mampu untuk mencarikan jalan keluarnya. Utarakan secara arif pada mereka sehingga masalah yang selama ini menyelimuti diri kita akan terpecahkan dan dapat dicari solusi terbaik.
Jangan sampai hal negatif yang ada pada diri kita turus berkembang sehingga membentuk karakter yang negatif. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan dapat mengganggu pencapaian proses belajar yang maksimal.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya, amin.
Dengan pengenalan pada diri yang lebih mendalam diharapkan kita dapat menentukan langkah ke depan dengan arif dan bijaksana.Pernahkah kita menanyakan kepada diri kita sendiri tentang segala sesuatu yang ada pada diri kita. Sering kali kita mengabaikan hal ini. Bahkan sering kita tidak mengenal diri kita sendiri. Bahkan celakanya kita sering mencari-cari aib yang dimiliki oleh orang lain, sementara diri kita sendiri kita sama sekali tidak mengenal. Khususnya remaja dimana masa remaja adalah masa pencarian jati diri, masa yang penuh dengan liku-likuknya. Bertanyalah pada diri sendiri, buatlah daftar tentang hal ikhwal diri kita. Mulai dari bangun tidur sampai dengan kita beraktivitas hingga kita tertidur kembali. Berikut ini penulis rincikan hal-hal yang perlu untuk ditanyakan pada diri sendiri,aantara lain :
1. sudahkah aku beribadah dengan benar ?
2. sudah tepatkah cara belajarku selama ini ?
3. Menu makanan apakah yang tidak cocok untuk diriku ?
4. Sudahkah aku membuat rencana belajar dengan baik ?
5. Apakah aku takut untuk berpendapat ?
6. Apakah masih tersimpan dendam dihatiku pada orang lain ?
7. Apakah aku sering membuat masalah dengan orang lain ?
8. Hal apakah yang dapat membuat aku tidak senang ?
9. Makanan apakah yang sering membuat sakitku kambuh ?
10. Pernahkan aku berpikir untuk memperbaiki sikapku ?
11. Sudahkan aku berterimakasih kepada Tuhan yang telah memberiku RIZKI ?
12.Apakah pada diriku memiliki sifat sombong, kikir, dengki ?
13.Apakah aku termasuk orang yang tidak pernah mengerti dengan orang lain ?
14.Apakah aku pernah menyakiti hati kedua orang tuaku ?
15.Pernahkah aku memohon maaf kepada kedua orang tuaku ?
tentunya masih banyak hal lain yang dapat kita tanyakan pada diri kita.
Dengan kita mengetahu siapa diri kita sesungguhnya( terutama hal negatif ) maka kita dapat mencari penawarnya/usaha untuk memperbaikinya.Sehingga hal-hal negatif yang ada pada diri kita dapat kita hapus, kita bersihkan dan kita ganti dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat.
Tentunya untuk mencari penawarnya bila kita mampu maka lakukannya, namun bila kita tidak mampu berkonsultasilah kepada orang-orang yang dianggap mampu untuk mencarikan jalan keluarnya. Utarakan secara arif pada mereka sehingga masalah yang selama ini menyelimuti diri kita akan terpecahkan dan dapat dicari solusi terbaik.
Jangan sampai hal negatif yang ada pada diri kita turus berkembang sehingga membentuk karakter yang negatif. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan dapat mengganggu pencapaian proses belajar yang maksimal.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya, amin.
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
Rabu, Februari 18, 2009
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TERHADAP BACAAN
Untuk meningkatkan pemehaman kita terhadap inti sari dari bacaan yang dibaca, cobalah beberapa trik berikut ini:
1. Bacalah secara cepat satu pokok/subpokok bahasan tertentu.
2. Setelah itu coba diidentifikasikan bagian yang paling banyak diuraikan pada bacaan tersebut
3. Buatlat catatan yang berisi bagian dari bacaan yang menjadi intinya dengan cara yang simple namun mudah dibaca/diingat .Misalnya Kata adalah diganti dengan tanda =, kalimat yang menunjukkan proses diganti dengan tanda anak panah .
4. Buatlah subpokok bahasan.
5. Buku catatan kamu tutup , kemudian tanyakan pada dirimu bagian dari subpokok bahasan yang sudah dikuasai dan belum dikuasai.
6. Setelah abstraksi selesai, bagian yang belum dikuasai perlu untuk dilihat kembali pada catatan inti bacaan tersebut.
Apabila kita sudah membiasakan 6 hal diatas, mudah-mudahan kita dapat meningkatkan pemahaman terhadap bacaan.
Dari beberapa artikel yang ada di blog ini pilihlah yang sesuai dengan karakter Anda.
Eka, 18 Feb.09
1. Bacalah secara cepat satu pokok/subpokok bahasan tertentu.
2. Setelah itu coba diidentifikasikan bagian yang paling banyak diuraikan pada bacaan tersebut
3. Buatlat catatan yang berisi bagian dari bacaan yang menjadi intinya dengan cara yang simple namun mudah dibaca/diingat .Misalnya Kata adalah diganti dengan tanda =, kalimat yang menunjukkan proses diganti dengan tanda anak panah .
4. Buatlah subpokok bahasan.
5. Buku catatan kamu tutup , kemudian tanyakan pada dirimu bagian dari subpokok bahasan yang sudah dikuasai dan belum dikuasai.
6. Setelah abstraksi selesai, bagian yang belum dikuasai perlu untuk dilihat kembali pada catatan inti bacaan tersebut.
Apabila kita sudah membiasakan 6 hal diatas, mudah-mudahan kita dapat meningkatkan pemahaman terhadap bacaan.
Dari beberapa artikel yang ada di blog ini pilihlah yang sesuai dengan karakter Anda.
Eka, 18 Feb.09
Selasa, Februari 17, 2009
BERFIKIR KRITIS DALAM BELAJAR
Seorang pelajar ketika belajar/membaca kadang hanya sebatas pembacaan secara tekstual atas bahan bacaan yang sedang dibaca atau dipelajari.Untuk lebih mendatangkan hasil yang maksimal perlu kiranya kita/pelajar mengembangkan berpikir kritis.
Langkah-langkah dalam berfikir kritis adalah sebagai berikut :
1. Memasuki proses belajar/membaca dengan pikiran yang terbuka.
Bila kita masuk dengan pikiran terbuka kita akan memiliki sikap mau menerima pendapat/jalan pikiran/konsep dari pihak lain. Sebaiknya kalau kita ketika proses belajar mengedepankan berfikit yang tertutup, justru hal itu akan menghambat kita dalam mengembangkan berfikir secara kritis.
2. Pikirkan, hal-hal apa sajakah yang kamu ketehui tentang tema/topic yang sedang dipelajari.Hal ini akan memberikan umpan bagi pikiran kita untuk menerawang konten materi yang kita pelajari.
3. Jelaskan pada diri sendiri tujuan apa yang akan anda peroleh dengan mempelajari tema/topic/suatu masalah yang dipelajari.Hal ini akan memberikan dorongan untuk lebih intensif mempelajari hal tersebut.
4. Tanyakan pada diri kamu tentang sumber-sumber yang akan dijadikan acuan dalam belajar. Dengan sumber yang cukup atau memadahi maka proses belajar tadi akan memiliki landasan teori yang kuat.Sehingga pada akhir kegiatan belajar kesimpulan yang diambil tidaklah meragukan.
5. Hubung-hubungkan setiap variable yang terdapat pada tema/topic yang sedang dipelajari.Misalnya hubungan sebab akibat. Karena ada suatu sebab tertentu maka akan berakibat /memunculkan hal lain.
6. Puncaknya adalah pembuatan kesimpulan dari hubungan sebab akibat tadi yang telah melalui proses analisis.
Dengan berfikir kritis tersebut, proses belajar tidak hanya sebagai kegiatan rutinitas tetapi kita telah meningkatkan kualitas dari cara kita belajar/membaca sehingga menghasilkan out put belajar yang optimal.
Selamat mencoba semoga berhasil dan tercapai cita-citamu
Eka,17 Feb.2009
Langkah-langkah dalam berfikir kritis adalah sebagai berikut :
1. Memasuki proses belajar/membaca dengan pikiran yang terbuka.
Bila kita masuk dengan pikiran terbuka kita akan memiliki sikap mau menerima pendapat/jalan pikiran/konsep dari pihak lain. Sebaiknya kalau kita ketika proses belajar mengedepankan berfikit yang tertutup, justru hal itu akan menghambat kita dalam mengembangkan berfikir secara kritis.
2. Pikirkan, hal-hal apa sajakah yang kamu ketehui tentang tema/topic yang sedang dipelajari.Hal ini akan memberikan umpan bagi pikiran kita untuk menerawang konten materi yang kita pelajari.
3. Jelaskan pada diri sendiri tujuan apa yang akan anda peroleh dengan mempelajari tema/topic/suatu masalah yang dipelajari.Hal ini akan memberikan dorongan untuk lebih intensif mempelajari hal tersebut.
4. Tanyakan pada diri kamu tentang sumber-sumber yang akan dijadikan acuan dalam belajar. Dengan sumber yang cukup atau memadahi maka proses belajar tadi akan memiliki landasan teori yang kuat.Sehingga pada akhir kegiatan belajar kesimpulan yang diambil tidaklah meragukan.
5. Hubung-hubungkan setiap variable yang terdapat pada tema/topic yang sedang dipelajari.Misalnya hubungan sebab akibat. Karena ada suatu sebab tertentu maka akan berakibat /memunculkan hal lain.
6. Puncaknya adalah pembuatan kesimpulan dari hubungan sebab akibat tadi yang telah melalui proses analisis.
Dengan berfikir kritis tersebut, proses belajar tidak hanya sebagai kegiatan rutinitas tetapi kita telah meningkatkan kualitas dari cara kita belajar/membaca sehingga menghasilkan out put belajar yang optimal.
Selamat mencoba semoga berhasil dan tercapai cita-citamu
Eka,17 Feb.2009
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
Senin, Februari 16, 2009
CARA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR
CARA MENUMBUHKAN MOTIVASI
Belakangan ini siswa tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi. Siswa lebih tertarik pada hal-hal yang sebenarnya kurang bermanfaat. Berikut ini beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar :
1. Tumbuhkan keyakinan pada diri kita bahwa kita memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah kita canangkan. Jangan sampai timbul keraguan pada diri kita.
2. Kita harus memiliki rasa tanggungjawab atas sesuatu yang menjadi tanggung jawab kita.
3. Menerima setiap resiko yang kita alami dengan lapang dada.
4. Katakana pada diri kita bahwa kegagalan yang kita alami adalah sukses yang tertunda dan akan tercapai dilain waktu sehingga kita punya semangat untuk terus belajar.
5. merayakan prestasi anda jika dapat mencapai tujuan anda .
6. Ciptakan trik-trik baru yang dapat membuat kita besemangat, misalnya cara-cara belajar.
Eka 17 2 09
Belakangan ini siswa tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi. Siswa lebih tertarik pada hal-hal yang sebenarnya kurang bermanfaat. Berikut ini beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar :
1. Tumbuhkan keyakinan pada diri kita bahwa kita memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah kita canangkan. Jangan sampai timbul keraguan pada diri kita.
2. Kita harus memiliki rasa tanggungjawab atas sesuatu yang menjadi tanggung jawab kita.
3. Menerima setiap resiko yang kita alami dengan lapang dada.
4. Katakana pada diri kita bahwa kegagalan yang kita alami adalah sukses yang tertunda dan akan tercapai dilain waktu sehingga kita punya semangat untuk terus belajar.
5. merayakan prestasi anda jika dapat mencapai tujuan anda .
6. Ciptakan trik-trik baru yang dapat membuat kita besemangat, misalnya cara-cara belajar.
Eka 17 2 09
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
UPAYA MENGATASI STRES
UPAYA MENGATASI STRES/BEBAN PIKIRAN
1. Pertama-tama, anda harus belajar mengenali stres:
Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.
2. Jika anda merasa stres mengaruhi pelajaran anda,
langkah pertama adalah mencari bantuan melalui pusat koseling di sekolah anda.
3. Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres anda? Strategi-strategi apa yang ada?
4. Perhatikan lingkunga sekitar anda
Lihatlah mungkin ada sesuatu yang benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi tersebut.
5. Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
Beri diri anda kesempatan untuk beristirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari.
6. Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
Cobalah untuk memprioritaskan beberpa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti.
7. Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi
Tapi jangan terlalu banyak sekaligus. Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda terhadap hal ini.
8. Hindari reaksi yang berlebihan;
Lakukan tindakan sesuai dengan takarannya, jangan berlebihan. Bila dirasa sudah cukup tidak perlu untuk ditambah-tambah lagi.
9. Tidur secukupnya
tidur yang cukup dapat memulihkan kelehahan fisik dan psykis
10. Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
tentukan tujuan tujuan hidup kalian sesuai dengan kemampuan/bakat dan minat yang dimiliki.
11. Jangan membebani diri anda secara berlebihan
dengan mengeluh mengenai seluruh beban kerja anda. Tangani setiap tugas sebagaimana mestinya, atau tangani secara selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
12. Ubahlah cara pandang anda
dengan mengubah cara pandang tentang suatu hal.Misalnya selama ini cara pandang lebih mengarah pada hal-hal yang negative diubah menjadi cara pandang positif.
13. Lakukan sesuatu untuk orang lain
cobalah untuk hidup ini bermanfaat untuk orang lain karena itu akan mhagiaan memberikan kebahagiaan tersendiri manakala kita berguna bagi orang lain.
14. Hindari stress
Dengan kegiatan-kegiatan fisik, misalnya jogging, tennis ataupun berkebun/ dengan kegiatan yang menyenagkan kita.
15. Tingkatkan ketahanan diri anda
kita harus memiliki ketahanan terhadap berbagai masalah yang sedang menimpa kita. Jangan cepat mengeluh atau menyerah. Katakan pada diri kita bahwa kita mampu untuk mengatasi masalah tersebut.
Eka, 17 2 2009
1. Pertama-tama, anda harus belajar mengenali stres:
Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.
2. Jika anda merasa stres mengaruhi pelajaran anda,
langkah pertama adalah mencari bantuan melalui pusat koseling di sekolah anda.
3. Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres anda? Strategi-strategi apa yang ada?
4. Perhatikan lingkunga sekitar anda
Lihatlah mungkin ada sesuatu yang benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi tersebut.
5. Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
Beri diri anda kesempatan untuk beristirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari.
6. Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
Cobalah untuk memprioritaskan beberpa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti.
7. Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi
Tapi jangan terlalu banyak sekaligus. Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda terhadap hal ini.
8. Hindari reaksi yang berlebihan;
Lakukan tindakan sesuai dengan takarannya, jangan berlebihan. Bila dirasa sudah cukup tidak perlu untuk ditambah-tambah lagi.
9. Tidur secukupnya
tidur yang cukup dapat memulihkan kelehahan fisik dan psykis
10. Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
tentukan tujuan tujuan hidup kalian sesuai dengan kemampuan/bakat dan minat yang dimiliki.
11. Jangan membebani diri anda secara berlebihan
dengan mengeluh mengenai seluruh beban kerja anda. Tangani setiap tugas sebagaimana mestinya, atau tangani secara selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
12. Ubahlah cara pandang anda
dengan mengubah cara pandang tentang suatu hal.Misalnya selama ini cara pandang lebih mengarah pada hal-hal yang negative diubah menjadi cara pandang positif.
13. Lakukan sesuatu untuk orang lain
cobalah untuk hidup ini bermanfaat untuk orang lain karena itu akan mhagiaan memberikan kebahagiaan tersendiri manakala kita berguna bagi orang lain.
14. Hindari stress
Dengan kegiatan-kegiatan fisik, misalnya jogging, tennis ataupun berkebun/ dengan kegiatan yang menyenagkan kita.
15. Tingkatkan ketahanan diri anda
kita harus memiliki ketahanan terhadap berbagai masalah yang sedang menimpa kita. Jangan cepat mengeluh atau menyerah. Katakan pada diri kita bahwa kita mampu untuk mengatasi masalah tersebut.
Eka, 17 2 2009
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
STRATEGI MENGERJAKAN UJIAN
STRATEGI MENGERJAKAN UJIAN
Ketika ujian sedang berlangsung seorang siswa harus dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga ia dapat mencapai hasil yang memuaskan. Berikut ini ada beberapa tips yang dapat dipersiapkan ketika mengerjakan tugas.
1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
2. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
3. Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
4. Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
o soal paling sulit
o yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
o memiliki nilai terkecil
6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
7. Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.
8. Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
9. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
10. Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.
Semoga bermanfaat bagi pembaca, eka 17 2 09
Ketika ujian sedang berlangsung seorang siswa harus dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga ia dapat mencapai hasil yang memuaskan. Berikut ini ada beberapa tips yang dapat dipersiapkan ketika mengerjakan tugas.
1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
2. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
3. Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
4. Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
o soal paling sulit
o yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
o memiliki nilai terkecil
6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
7. Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.
8. Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
9. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
10. Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.
Semoga bermanfaat bagi pembaca, eka 17 2 09
KELUARGA YANG HARMONIS
Harmonisasi DI Keluarga Bagi Pelajar
Lingkungan pendidikan sangatlah luas, meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat secara umum. Keberhasilan pendidikan bagi seorang pelajar tidak hanya ditentukan semata-mata oleh keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah namun juga sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal yang lain, misalnya lingkungan masyarakat yang mendukung dan hubungan antar anggota di keluarga.
Sebagaimana kita ketahui keluarga merupakan media untuk melaksanakan sosialisasi berbagai nilai dan norma yang berlaku di masyarakat kepada anggota keluarga terutama adalah anak.Proses sosialisasi yang berhasil akan membentuk watak/karakter/sifat yang baik bagi anak, yaitu sesuai dengan kaidah dan norma yang berlaku di masyarakat. Namun sebaliknya bila pross sosialisasi yang tidak berhasil akan menyebabkan pada anak akan memiliki sifat/perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma yang brlaku di masyarakat.
Disamping fungsi sosialisasi, keluarga masih memiliki fungsi yang lain misalnya afeksi. Fungsi ini lebih menekankan untuk saling memberi kasih sayang kepada semua anggota keluarga. Rasa kasih sayang ini perlu untuk terus ditumbuhkembangkan dan diciptakan dalam segala bentuk interaksi di dalam keluarga.Anak tidak boleh dipandang sebagai obyek bagi orang tua namun juga perlu dipandang sebagai subyek yang membutuhkan kasih sayang dan diberikan partisipasi yang lebih luas dalam mengembangkan hubungan yang serasi di keluarga.
Anak dikeluarga diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga anak tidak merasa dikekang dalam keluarga oleh orang tuanya. Pada anak juga perlu dilatih untuk saling memberikan pemahaman bahwa orang tua memiliki peran untuk membentuk dan mengarahkan pertumbuhan sikap pada anaknya.Pola hubungan yang seimbang ini diharapkan akan menciptakan interaksi di keluarga yang seimbang.Bila proses hubungan keluarga yang berpusat pada orang tua yang dikembangkan akan menyebabkan anak tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan kecakapan yang dimilikinya, Namun bila proses interaksi perpusat pada anak sepenuhnya tanpa dibimbim oleh orang tua akan membentuk pribadi anak yang yang bertentangan dengan norma masyarakat.
Setiap masalah yang terjadi di keluarga harus siselesaikan dengan arif dan bijaksana.Apabila tidak akan mengganggu anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Ketika kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung anak tidak dapat berkonsentrasi untuk mengikuti pelajaran karena pikirannya terganggu oleh masalah yang sedang terjadi di keluarga.
eka, 17 2 09
Lingkungan pendidikan sangatlah luas, meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat secara umum. Keberhasilan pendidikan bagi seorang pelajar tidak hanya ditentukan semata-mata oleh keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah namun juga sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal yang lain, misalnya lingkungan masyarakat yang mendukung dan hubungan antar anggota di keluarga.
Sebagaimana kita ketahui keluarga merupakan media untuk melaksanakan sosialisasi berbagai nilai dan norma yang berlaku di masyarakat kepada anggota keluarga terutama adalah anak.Proses sosialisasi yang berhasil akan membentuk watak/karakter/sifat yang baik bagi anak, yaitu sesuai dengan kaidah dan norma yang berlaku di masyarakat. Namun sebaliknya bila pross sosialisasi yang tidak berhasil akan menyebabkan pada anak akan memiliki sifat/perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma yang brlaku di masyarakat.
Disamping fungsi sosialisasi, keluarga masih memiliki fungsi yang lain misalnya afeksi. Fungsi ini lebih menekankan untuk saling memberi kasih sayang kepada semua anggota keluarga. Rasa kasih sayang ini perlu untuk terus ditumbuhkembangkan dan diciptakan dalam segala bentuk interaksi di dalam keluarga.Anak tidak boleh dipandang sebagai obyek bagi orang tua namun juga perlu dipandang sebagai subyek yang membutuhkan kasih sayang dan diberikan partisipasi yang lebih luas dalam mengembangkan hubungan yang serasi di keluarga.
Anak dikeluarga diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga anak tidak merasa dikekang dalam keluarga oleh orang tuanya. Pada anak juga perlu dilatih untuk saling memberikan pemahaman bahwa orang tua memiliki peran untuk membentuk dan mengarahkan pertumbuhan sikap pada anaknya.Pola hubungan yang seimbang ini diharapkan akan menciptakan interaksi di keluarga yang seimbang.Bila proses hubungan keluarga yang berpusat pada orang tua yang dikembangkan akan menyebabkan anak tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan kecakapan yang dimilikinya, Namun bila proses interaksi perpusat pada anak sepenuhnya tanpa dibimbim oleh orang tua akan membentuk pribadi anak yang yang bertentangan dengan norma masyarakat.
Setiap masalah yang terjadi di keluarga harus siselesaikan dengan arif dan bijaksana.Apabila tidak akan mengganggu anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Ketika kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung anak tidak dapat berkonsentrasi untuk mengikuti pelajaran karena pikirannya terganggu oleh masalah yang sedang terjadi di keluarga.
eka, 17 2 09
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
Metode Pembelajaran
METODE PEMBELAJARAN
Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, seyogyanya metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat. Metode pembelajaran yang lama yang lebih berpusat pada guru harus diubah, karena dalam metode pembelajaran yang lama tidak menghasilkan sikap kemandirian pada peserta didik. Dengan alasan itu maka perlu ditumbuhkembangkan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Peserta didik perlu diberi kesempatan yang lebih banyak dalam proses pembelajaran sehingga pada peserta didik akan tumbuh sikap kemandirian, keberanian untuk mengambil keputusan dan mengurangi sikap ketergantungan pada pihak/orang lain.
Adapun kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Siswa diaktifkan dalam diskusi dikelas. Hal ini diharapkan akan timbul keberanian untuk mengemukakan dan memberikan tanggapan atas problematika yang diangkat dalam diskusi.
2. Diaktifkan forum tanya jawab, baik antara guru dengan siswa mauupun antar siswa.
3. Guru melemparkan suatu topik yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Anak didik akan menanggapi dari berbagai sudut pandang tersebut. Sehingga siswa dituntut untuk mengembangkan wawasan pengetahuannya.
4. Guru menggukan teknik bermain peran. Dengan cara ini diharapkan siswa dapat lebih menghayati berbagai teori-teori/ konsep yang sedang dipelajari.Apalagi dalam sosiologi sangat tepat sekali bila bermain peran ini diterapkan.
5. Siswa diberi tugas rumah untuk mencari berbagai informasi/materi yang berkaitan dengan materi pelajaran.Sehingga pada diri siswa timbul keingintahuan yang tinggi tentang suatu hal.Apabila hal tersebut berhasil pada diri siswa akan memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar.
6. Siswa diajarkan dan diharapkan mampu membuat suatu hasil pengamatan dalam bentuk essay/karangan singkat yang rasional tentang suatu masalah.
Eka, 16 Februari 2009
Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, seyogyanya metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat. Metode pembelajaran yang lama yang lebih berpusat pada guru harus diubah, karena dalam metode pembelajaran yang lama tidak menghasilkan sikap kemandirian pada peserta didik. Dengan alasan itu maka perlu ditumbuhkembangkan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Peserta didik perlu diberi kesempatan yang lebih banyak dalam proses pembelajaran sehingga pada peserta didik akan tumbuh sikap kemandirian, keberanian untuk mengambil keputusan dan mengurangi sikap ketergantungan pada pihak/orang lain.
Adapun kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Siswa diaktifkan dalam diskusi dikelas. Hal ini diharapkan akan timbul keberanian untuk mengemukakan dan memberikan tanggapan atas problematika yang diangkat dalam diskusi.
2. Diaktifkan forum tanya jawab, baik antara guru dengan siswa mauupun antar siswa.
3. Guru melemparkan suatu topik yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Anak didik akan menanggapi dari berbagai sudut pandang tersebut. Sehingga siswa dituntut untuk mengembangkan wawasan pengetahuannya.
4. Guru menggukan teknik bermain peran. Dengan cara ini diharapkan siswa dapat lebih menghayati berbagai teori-teori/ konsep yang sedang dipelajari.Apalagi dalam sosiologi sangat tepat sekali bila bermain peran ini diterapkan.
5. Siswa diberi tugas rumah untuk mencari berbagai informasi/materi yang berkaitan dengan materi pelajaran.Sehingga pada diri siswa timbul keingintahuan yang tinggi tentang suatu hal.Apabila hal tersebut berhasil pada diri siswa akan memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar.
6. Siswa diajarkan dan diharapkan mampu membuat suatu hasil pengamatan dalam bentuk essay/karangan singkat yang rasional tentang suatu masalah.
Eka, 16 Februari 2009
Sabtu, Februari 14, 2009
Pentingnya Managemen Pikiran
Managemen Pikiran dan dipadukan dengan qolbu.
Kita sering tidak menyadari betapa pentingnya memanage pikiran kita.Pikiran yang ada pada diri kita dibiarkan tanpa kendali, tanpa tujuan dan tanpa dasar yang benar.Keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya juga sangat ditentukan oleh keberhasilan dirinya dalam memanage pikiran.
Pikiran yang tidak dimanage dengan baik dan dikendalikan secara proporsional cenderung akan bergerak semaunya sendiri.Padahal pikiran yang dimiliki oleh manusia akan mendasari dirinya dalam melakukan tindakan sosial.Sebelum kita melakukan suatu perbuatan, pikiran selalu akan berkata pada diri kita, apakah perbuatan yang akan kita lakukan tersebut bermanfaat, apakah akan membawa dampak positif ataukah sebaliknya.Manusia dibekali oleh Alloh suatu kemampuan untuk mengendalikan pikiran tersebut sehingga kita dapat menentukan jenis/bentuk/macam hal apakah yang seharusnya ada pada pikiran tersebut. Tinggal manusia itu sendiri mau mengasah diri untuk mengendalikan pikiran atau tidak.
Dengan kemampuan mengendalikan pikiran tersebut maka krenik-krenik yang ada pada pikiran kita dapat kita arahkan dapat kita bentuk sesuai dengan kaidah/norma/aturan/tujuan hidup yang mulia atau segala sesuatu yang menjada dasar hakekat hidup ( nilai dari Alloh ).Krenik-krenik pikiran yang negatif/tidak bermanfaat bahkan merugikan orang lain disamping juga dapat merugikan diri sendiri dapat kita hapus/buang dan kita ganti dengan krenik-krenik pikiran yang positif dan dapat membawa kemanfaatan/kemaslahatan bagi kehidupan baik diri sendiri maupun orang lain.
Manusia disamping dibekali dengan akal/pikiran juga dibekali dengan qolbu/hati nurani.Apabila kita mampu untuk memadukan pikiran dan qolbu/hati nurani maka Insya Alloh kita akan dapat hidup sesuai dengan apa yang telah digariskan olehNya.Demikian juga dalam hidup bermasyarakat kita juga dituntut untuk dapat memanage pikiran yang kita padu dengan qolbu sehingga akan melahirkan perilaku sosial yang sesuai dengan kaidah sosial yang berlaku.
Sebagai pelajar memanage pikiran dan memadukan dengan qolbu merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.Mengingat tantangan globalisasi yang semakin mendera kehidupan remaja begiti kuat maka dibutuhkan ketangguhan pikiran untuk menghadapi hal tersebut.Apabila remaja gagal dalam menanage pikiran dengan baik maka dapat diperkirakan bahwa kehancuran mentalitas dan moralitas remaja dimasa-masa mendatang akan semakin meningkat. Remaja harus mengambil keputusan dalam pikirannya, hal manakah yang harus dilakukan dan hal manakah yang harus ditinggalkan.Pikiran yang tidak penting harus dibuang jauh-jauh.Remaja seharusnya memusatkan pikirannya pada studi/proses pembelajaran. Namun belakangan ini tampak sekali bahwa pelajar telah mengesampingkan peran ini.Pelajar mulai enggan untuk belajar karena yang ada dalam alam pikirannya adalah, misalnya bemain game, PS, chating, pacaran, dan masih aktifitas lain yang serharusnya itu diminimalisir agar peran utama remaja sebagai penerus bangsa tidak terabaikan.
Kesimpulannya sukses tidaknya remaja dalam studi sangat ditentukan oleh keberhasilan dalam memanage pikiran dan dipadukan dengan qolbunya.
eka-140209
Kita sering tidak menyadari betapa pentingnya memanage pikiran kita.Pikiran yang ada pada diri kita dibiarkan tanpa kendali, tanpa tujuan dan tanpa dasar yang benar.Keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya juga sangat ditentukan oleh keberhasilan dirinya dalam memanage pikiran.
Pikiran yang tidak dimanage dengan baik dan dikendalikan secara proporsional cenderung akan bergerak semaunya sendiri.Padahal pikiran yang dimiliki oleh manusia akan mendasari dirinya dalam melakukan tindakan sosial.Sebelum kita melakukan suatu perbuatan, pikiran selalu akan berkata pada diri kita, apakah perbuatan yang akan kita lakukan tersebut bermanfaat, apakah akan membawa dampak positif ataukah sebaliknya.Manusia dibekali oleh Alloh suatu kemampuan untuk mengendalikan pikiran tersebut sehingga kita dapat menentukan jenis/bentuk/macam hal apakah yang seharusnya ada pada pikiran tersebut. Tinggal manusia itu sendiri mau mengasah diri untuk mengendalikan pikiran atau tidak.
Dengan kemampuan mengendalikan pikiran tersebut maka krenik-krenik yang ada pada pikiran kita dapat kita arahkan dapat kita bentuk sesuai dengan kaidah/norma/aturan/tujuan hidup yang mulia atau segala sesuatu yang menjada dasar hakekat hidup ( nilai dari Alloh ).Krenik-krenik pikiran yang negatif/tidak bermanfaat bahkan merugikan orang lain disamping juga dapat merugikan diri sendiri dapat kita hapus/buang dan kita ganti dengan krenik-krenik pikiran yang positif dan dapat membawa kemanfaatan/kemaslahatan bagi kehidupan baik diri sendiri maupun orang lain.
Manusia disamping dibekali dengan akal/pikiran juga dibekali dengan qolbu/hati nurani.Apabila kita mampu untuk memadukan pikiran dan qolbu/hati nurani maka Insya Alloh kita akan dapat hidup sesuai dengan apa yang telah digariskan olehNya.Demikian juga dalam hidup bermasyarakat kita juga dituntut untuk dapat memanage pikiran yang kita padu dengan qolbu sehingga akan melahirkan perilaku sosial yang sesuai dengan kaidah sosial yang berlaku.
Sebagai pelajar memanage pikiran dan memadukan dengan qolbu merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.Mengingat tantangan globalisasi yang semakin mendera kehidupan remaja begiti kuat maka dibutuhkan ketangguhan pikiran untuk menghadapi hal tersebut.Apabila remaja gagal dalam menanage pikiran dengan baik maka dapat diperkirakan bahwa kehancuran mentalitas dan moralitas remaja dimasa-masa mendatang akan semakin meningkat. Remaja harus mengambil keputusan dalam pikirannya, hal manakah yang harus dilakukan dan hal manakah yang harus ditinggalkan.Pikiran yang tidak penting harus dibuang jauh-jauh.Remaja seharusnya memusatkan pikirannya pada studi/proses pembelajaran. Namun belakangan ini tampak sekali bahwa pelajar telah mengesampingkan peran ini.Pelajar mulai enggan untuk belajar karena yang ada dalam alam pikirannya adalah, misalnya bemain game, PS, chating, pacaran, dan masih aktifitas lain yang serharusnya itu diminimalisir agar peran utama remaja sebagai penerus bangsa tidak terabaikan.
Kesimpulannya sukses tidaknya remaja dalam studi sangat ditentukan oleh keberhasilan dalam memanage pikiran dan dipadukan dengan qolbunya.
eka-140209
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
Jumat, Februari 13, 2009
TUC SOSIOLOGI 2
SMANTOOKEB
TUC SOSIOLOGI
SEMESTER 2
TH. 2008-2009
Kelas : XII IS
Hari / Tgl : ……………………… / ……………………………..
Waktu : 120 menit
Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang benar
1. Gotong royong atau tolong menolong yang dilakukan antar warga masyarakat merupakan contoh dari nilai sosial ….
a. dominant
b. mendarah daging
c. material
d. vital
e. kerohanian
2. Di bawah ini yang bukan merupakan cirri-ciri nilai adalah….
a. sebagai hasil interaksi antar warga masyarakat
b. disebarkan melalui proses sosialisasi
c. berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain
d. sama antara masyrakat yang satu dengan masyarakat yang lain
e. dapat mempengaruhi pengembnagan diri warga masyarakat
3. Makan menggunakan sendok dan garpu merupakan contoh dari norma ......
a. Folkways
b. usage
c. mores
d. adat istiadat
e. hukum
4. Seorang remaja yang meniru gaya artis idolanya merupakan bentuk interaksi sosial ....
a. Imitasi
b. sugesti
c. identifikasi
d. simpati
e. empati
5. Ani dan Anang berkomunikasi melalui HP, berarti mereka melakukan kontak sosial....
a. Primer
b. sekunder
c. sekunder langsung
d. sekunder tidak langsung
e. langsung
6. Di bawah ini merupakan unsur – unsur sosialisasi, kecuali …
a. melalui proses belajar
b. berkaitan dengan akulturasi
c. berlangsung sepanjang hayat
d. ditempuh secara bertahap
e. berkaitan erat dengan enkulturasi
7. Keterlibatan para remaja dalam kasus penggunaan narkoba lebih disebabkan oleh adanya pengaruh sosialisasi dan luar lingkungan keluarga, yaitu …
a. teman sepermainan
b. lingkungan kerja
c. sekolah
d. media massa
e. organisasi kepemudaan
8. Perhatikan pernyataan berikut :
( 1 ) Anak dapat melakukan tiruan secara sempurna
( 2 ) Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang
( 3 ) Adanya kemampuan bermain secara beregu
( 4 ) Dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas
Ciri – ciri tahap siap bertindak dalam proses sosialisasi antara lain persyaratan nomor …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
9. Berikut ini yang merupakan ciri – ciri sosialisasi partisipatif adalah …
a. kepatuhan anak
b. anak memperhatikan keinginan orang tua
c. keluarga merupakan significant others
d. komunikasi non verbal
e. komunikasi verbal
10. Seseorang yang mempunyai cacat fisik, tumbuh menjadi sosok pribadi yang tertutup. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh …
a. lingkungan sosial
b. kebiasaan - kebiasaan
c. lingkungan alam
d. warisan biologis
e. kelompok sosial
11.Bobot penyimpangan primer dalam masyarakat dapat diukur dari ……
a. banyaknya jumlah pelaku pelanggaran
b. ketentuan sosial yang dilanggar
c. dampak yang ditimbulkannya
d. kerugiannya, baik secara moril maupun materiil
e. seberapaseringnya pelaku melakukan pelanggaran
12.Menurut teori labelling terjadinya penyimpangan di masyarakat disebabkan oleh ……
a. stigma dari masyarakat
b. dipengaruhi oleh orang lain
c. dorongan untuk meniru penyimpangan orang lain
d. pengaruh lingkungan sosial
e. adanya kesempatan
13.Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja termasuk penyimpangan ……
a. kriminalitas
b. seksual
c. kejahatan
d. pemakaian atau konsumsi yang berlebihan
e. gaya hidup
14.Di bawah ini yang menunjukkan pengendalian sosial secara persuasif adalah …..
a. peringatan tertulis terhadap siswa yang tiga hari tidak masuk sekolah tanpa keterangan
b. himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap keamanan lingkungan
c. guru menegur siswa yang masuk kelas tanpa ijin terlebih dahulu
d. ibu memperingatkan Eni yang sering pulang malam
e. aparat polisi membubarkan para demonstran dengan gas air mata
15.Peran polisi sebagai salah satu lembaga pengendalian sosial adalah …..
a. mengintimidasi para pelaku pelanggaran
b. membuat keputusan hukum terhadap pelaku pelanggaran
c. membentuk sikap dan tindakan yang bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara
d. menyidik warga masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum
e. memberikan sanksi yang tegas agar pelaku jera
16. Stratifikasi sosial ditandai oleh ...
a. adanya kelompok orang yang sama status dan perannya
b. adanya tingkatan tinggi rendah pada sekelompok orang
c. adanya permusuhan antar individu dalam masyarakat
d. jumlah individu yang seusia
e. sejumlah orang dari berbagai ras
17. Dari contoh berikut yang merupakan bentuk stratifikasi sosial tertutup adalah ...
a. golongan pegawai pada suatu kantor
b. kedudukan dalam suatu keluarga
c. gelar-gelar kesarjanaan
d. pemuka agama dan para pengikutnya
e. kasta dalam agama Hindu
18. Berikut ini faktor penyebab terjadinya konflik, kecuali ...
a. perbedaan pendirian dan perasaan individu
b. perbedaan latar belakang kebudayaan
c. perbedaan tempat kelahiran individu
d. perubahan nilai yang cepat dan mendadak
e. perbedaan pendapat antar individu
19. Perselisihan yang dihentikan oleh pihak ke tiga yang memberi keputusan dan diterima oleh yang terlibat konflik disebut ...
a. adjudikasi
b. konsolidasi
c. mediasi
d. arbitrasi
e. kompromi
20. Saluran-saluran mobilitas sosial vertikal, khususnya ke atas, yang paling efektif dan banyak dipergunakan oleh masyarakat adalah ...
a. angkatan bersenjata
b. lembaga keagamaan
c. lembaga pendidikan
d. organisasi profesi
e. organisasi perserikatan
21. Indonesia merupakan negara dengan keaneka-ragaman kelompok bidang pertanian yang berbeda antara persawahan dan perkebunan. Faktor penyebab terjadinya kemajemukan itu adalah perbedaan ……….
a.
b.
c. struktur tanah
asal mula nenek moyang
warisan zaman penjajah
d.
e.
integrasi dan budaya nasional
perubahan sosial masyarakat
22. Suatu masyarakat dapat dikatakan multikultural jika masyarakat tersebut memiliki ………
a.
b.
c. tradisi yang banyak
agama yang berbeda-beda
suku bangsa yang berbeda
d.
e.
etnis yang bermacam-macam
keanekaragaman dan perbedaan
23. Letak geografis wilayah Indonesia yang berada diantara dua benua dan dua samudera antara lain menyebabkan kemajemukan dalam hal ……….
a.
b.
c. agama
suku bangsa
ras
d.
e.
golongan sosial
kelompok etnik
24. Salah satu ciri yang melekat pada elemen-elemen masyarakat majemuk adalah primordialisme; yang dimaksud adalah ……….
a.
b.
c.
d.
e. ikatan lahir dan batin diantara anggota-anggota kelompok
loyalitas atau sentimen terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahir
pandangan yang didasarkan pada prasangka atau stereotip
penilaian kepada suatu hal yang didasarkan pada anggapan umum
bagian-bagian dari tradisi yang diterima keberadaannya
25. Kemajemukan sosial budaya dalam masyarakat Indonesia mempunyai pengaruh positif terhadap usaha untuk meningkatkan ketahanan nasional dalam bentuk potensi ……….
a.
b.
c. akulturasi kebudayaan
integrasi nasional
sumber daya alam d.
e.
sumber daya manusia
keberhasilan pembangunan
26.Berikut ini yang menjadi syarat utama terjadinya perubahan dalam masyarakat adalah ………
a. Kebutuhan Masyarakat untuk mendapatkan keuntungan dari proses terjadinya perubahan
b. Kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup
c. Keinginan orang-orang tertentu yang memiliki kekuasaan dalam masyarakat
d. Keinginan sekelompok orang untuk mengubah system yang ada
e. Keinginan sebagian masyarakat untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
27.Perubahan Progres dan perubahan regress adalah suatu bentuk perubahan yang mengakibatkan kemajuan dan kemunduran terhadap kehidupan masyarakat. Adapun yang mendatangkan kemunduran tampak dalam kalimat ……………
a..Kemajuan teknologi mempermudah layanan komunikasi antar daerah
b.Pola piker masyarakat menjadi maju dan dapat berpikir secara ilmiah
c.Penemuan internet dapat memperlancar system informasi
d.Kemajuan teknologi menyebabkan lahirnya budaya hedonis dalam sebagian masyarakat
e.Penemuan handphone memperlancar dalam melakukan komunikasi yang berbeda tempat
28.Berikut ini yang disebut dengen agent of change adalah …………..
a.Pihak - pihak yang tidak menghendaki perubahan
b Pihak – pihak yang menghendaki perubahan
c Pihak – pihak yang dirugikan akibat adanya perubahan
d Pihak – pihak yang diuntungkan akibat adanya perubahan
e Pihak – pihak yang memprovokasi adanya perubahan
29.Menurut Soerjono Soekanto ada dua tipe difusi dalam masyarakat yaitu, difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat. Salah satu factor yang mempengaruhi terjadinya difusi intramasyarakat adalah ……………
a Terjadinya kontak diantara masyarakat – masyarakat tersebut
b Kemampuan untuk mendemontrasikan kemampuan penemuan baru tersebut
c Suatu pengakuan bahwa unsur yang baru tersebut mempunyai kegunaan
d Ada tidaknya unsur – unsur kebudayaan yang menyaingi unsur – unsur pemenemuan baru tersebut
e Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan baru dibelahan dunia yang lain
30.Dibawah ini merupakan factor – factor penghambat perubahan social, kecuali ………..
a Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b Adanya kepentingan – kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
c Sikap terbuka terhadap hal – hal yang baru atau asing
d Adat atau kebiasaan
e.Sikap masyarakat yang kolot
31. Lembaga social muncul sebagai hasil dari kehidupan social yang ….
a. direncanakan masyarakat
b. ada begitu saja
c. senagaja disusun pemimpin
d. tidak direncanakan masyarakat
e. direncanakan secara matang
32.Lembaga sosial yang terdapat pada hampir semua masyarakat ......
a. basic institution
b. subsidiary institutions
c .general institutions
d. enacted institution
e. resticed institution
33 .Beriku ini fungsi manifest dari lemabga pendidikan kecuali ......
a melestarikan kebudayaan
b meningkatkan integrasi
c menyediakan hiburan bersama
d mempertahankan sistem kelas
e memperkaya kehidupan
34. Keluarga yang hanya beranggotakan suami, istri, dan anak (jika mempunayi anak), kakek, nenek, paman, dan bibi dinamakan ……
a.keluarga inti
b.keluarga batih
c.keluarga somah
d.keluarga besar
e.keluarga luas
35.Silsilah kekerabatan Sunda mengakui adanya tujuh generasi yang urutannya dimulai dari diri sendiri atau saya; generasi sebelum saya, yaitu indung-bapa, nini-aki, buyut, bao, janggawareng, udeg-udeg, kakait siwur atau gantung siwur; generasi sesudah saya, yaitu anak, incu, buyut, bao. Jagawareng, udeg-udeg, kakait siwur atau gantung siwur.
a. bilinial
b. unilinial
c. patrilineal
d. ambilinial
e. matrilineal
36. Di suatu negara x, sekelompok ilmuwan hendak mengadakan penelitian mengenai dampak pemakaian hand phine terhadap kesehatan penggunanya. Berdasarkan tujuannya, jenis penelitian seperti apakah yang dilakukan para ilmuwan tersebut . . . .
a. penelitian dasar
b. penelitian terapan
c. penelitian historis
d. penelitian survei
e. penelitian observasi
37. Jika peneliti mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan data yang diperlukan dari para pakar di bidang ilmu yang bersangkutan, kegiatan ini termasuk ke dalam metode pengumpilan data secara . . . .
a. observasi
b. studi pustaka
c. wawancara
d. angket
e. kuota
38. Bahan baku informasi sebuah penelitian berbentuk . . . .
a. dana penelitian
b. waktu penelitian
c. tempat penelitian
d. metodologi penelitian
e. data penelitian
39. Kuisioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi adalah bagian dari . . . .
a. analisis data
b. teknik pengumpulan data
c. jenis penelitian
d. metode penelitian
e. landasan teori
40. Data dalam sebuah penelitian adalah bahan baku yang sangat penting. Dalam kegiatan pengumpulan data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab masalah penelitian, sangat diperlukan . . . .
a. mental peneliti yang kuat dalam menghadapi tantangan
b. rancangan penelitian yang menyeluruh
c. observasi di berbagai sumber data
d. wawancara terhadap responden
e. validitas instrumen serta kualifikasi pengumpul data yang berkualitas
TUC SOSIOLOGI
SEMESTER 2
TH. 2008-2009
Kelas : XII IS
Hari / Tgl : ……………………… / ……………………………..
Waktu : 120 menit
Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang benar
1. Gotong royong atau tolong menolong yang dilakukan antar warga masyarakat merupakan contoh dari nilai sosial ….
a. dominant
b. mendarah daging
c. material
d. vital
e. kerohanian
2. Di bawah ini yang bukan merupakan cirri-ciri nilai adalah….
a. sebagai hasil interaksi antar warga masyarakat
b. disebarkan melalui proses sosialisasi
c. berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain
d. sama antara masyrakat yang satu dengan masyarakat yang lain
e. dapat mempengaruhi pengembnagan diri warga masyarakat
3. Makan menggunakan sendok dan garpu merupakan contoh dari norma ......
a. Folkways
b. usage
c. mores
d. adat istiadat
e. hukum
4. Seorang remaja yang meniru gaya artis idolanya merupakan bentuk interaksi sosial ....
a. Imitasi
b. sugesti
c. identifikasi
d. simpati
e. empati
5. Ani dan Anang berkomunikasi melalui HP, berarti mereka melakukan kontak sosial....
a. Primer
b. sekunder
c. sekunder langsung
d. sekunder tidak langsung
e. langsung
6. Di bawah ini merupakan unsur – unsur sosialisasi, kecuali …
a. melalui proses belajar
b. berkaitan dengan akulturasi
c. berlangsung sepanjang hayat
d. ditempuh secara bertahap
e. berkaitan erat dengan enkulturasi
7. Keterlibatan para remaja dalam kasus penggunaan narkoba lebih disebabkan oleh adanya pengaruh sosialisasi dan luar lingkungan keluarga, yaitu …
a. teman sepermainan
b. lingkungan kerja
c. sekolah
d. media massa
e. organisasi kepemudaan
8. Perhatikan pernyataan berikut :
( 1 ) Anak dapat melakukan tiruan secara sempurna
( 2 ) Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang
( 3 ) Adanya kemampuan bermain secara beregu
( 4 ) Dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas
Ciri – ciri tahap siap bertindak dalam proses sosialisasi antara lain persyaratan nomor …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
9. Berikut ini yang merupakan ciri – ciri sosialisasi partisipatif adalah …
a. kepatuhan anak
b. anak memperhatikan keinginan orang tua
c. keluarga merupakan significant others
d. komunikasi non verbal
e. komunikasi verbal
10. Seseorang yang mempunyai cacat fisik, tumbuh menjadi sosok pribadi yang tertutup. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh …
a. lingkungan sosial
b. kebiasaan - kebiasaan
c. lingkungan alam
d. warisan biologis
e. kelompok sosial
11.Bobot penyimpangan primer dalam masyarakat dapat diukur dari ……
a. banyaknya jumlah pelaku pelanggaran
b. ketentuan sosial yang dilanggar
c. dampak yang ditimbulkannya
d. kerugiannya, baik secara moril maupun materiil
e. seberapaseringnya pelaku melakukan pelanggaran
12.Menurut teori labelling terjadinya penyimpangan di masyarakat disebabkan oleh ……
a. stigma dari masyarakat
b. dipengaruhi oleh orang lain
c. dorongan untuk meniru penyimpangan orang lain
d. pengaruh lingkungan sosial
e. adanya kesempatan
13.Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja termasuk penyimpangan ……
a. kriminalitas
b. seksual
c. kejahatan
d. pemakaian atau konsumsi yang berlebihan
e. gaya hidup
14.Di bawah ini yang menunjukkan pengendalian sosial secara persuasif adalah …..
a. peringatan tertulis terhadap siswa yang tiga hari tidak masuk sekolah tanpa keterangan
b. himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap keamanan lingkungan
c. guru menegur siswa yang masuk kelas tanpa ijin terlebih dahulu
d. ibu memperingatkan Eni yang sering pulang malam
e. aparat polisi membubarkan para demonstran dengan gas air mata
15.Peran polisi sebagai salah satu lembaga pengendalian sosial adalah …..
a. mengintimidasi para pelaku pelanggaran
b. membuat keputusan hukum terhadap pelaku pelanggaran
c. membentuk sikap dan tindakan yang bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara
d. menyidik warga masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum
e. memberikan sanksi yang tegas agar pelaku jera
16. Stratifikasi sosial ditandai oleh ...
a. adanya kelompok orang yang sama status dan perannya
b. adanya tingkatan tinggi rendah pada sekelompok orang
c. adanya permusuhan antar individu dalam masyarakat
d. jumlah individu yang seusia
e. sejumlah orang dari berbagai ras
17. Dari contoh berikut yang merupakan bentuk stratifikasi sosial tertutup adalah ...
a. golongan pegawai pada suatu kantor
b. kedudukan dalam suatu keluarga
c. gelar-gelar kesarjanaan
d. pemuka agama dan para pengikutnya
e. kasta dalam agama Hindu
18. Berikut ini faktor penyebab terjadinya konflik, kecuali ...
a. perbedaan pendirian dan perasaan individu
b. perbedaan latar belakang kebudayaan
c. perbedaan tempat kelahiran individu
d. perubahan nilai yang cepat dan mendadak
e. perbedaan pendapat antar individu
19. Perselisihan yang dihentikan oleh pihak ke tiga yang memberi keputusan dan diterima oleh yang terlibat konflik disebut ...
a. adjudikasi
b. konsolidasi
c. mediasi
d. arbitrasi
e. kompromi
20. Saluran-saluran mobilitas sosial vertikal, khususnya ke atas, yang paling efektif dan banyak dipergunakan oleh masyarakat adalah ...
a. angkatan bersenjata
b. lembaga keagamaan
c. lembaga pendidikan
d. organisasi profesi
e. organisasi perserikatan
21. Indonesia merupakan negara dengan keaneka-ragaman kelompok bidang pertanian yang berbeda antara persawahan dan perkebunan. Faktor penyebab terjadinya kemajemukan itu adalah perbedaan ……….
a.
b.
c. struktur tanah
asal mula nenek moyang
warisan zaman penjajah
d.
e.
integrasi dan budaya nasional
perubahan sosial masyarakat
22. Suatu masyarakat dapat dikatakan multikultural jika masyarakat tersebut memiliki ………
a.
b.
c. tradisi yang banyak
agama yang berbeda-beda
suku bangsa yang berbeda
d.
e.
etnis yang bermacam-macam
keanekaragaman dan perbedaan
23. Letak geografis wilayah Indonesia yang berada diantara dua benua dan dua samudera antara lain menyebabkan kemajemukan dalam hal ……….
a.
b.
c. agama
suku bangsa
ras
d.
e.
golongan sosial
kelompok etnik
24. Salah satu ciri yang melekat pada elemen-elemen masyarakat majemuk adalah primordialisme; yang dimaksud adalah ……….
a.
b.
c.
d.
e. ikatan lahir dan batin diantara anggota-anggota kelompok
loyalitas atau sentimen terhadap hal-hal yang dibawa sejak lahir
pandangan yang didasarkan pada prasangka atau stereotip
penilaian kepada suatu hal yang didasarkan pada anggapan umum
bagian-bagian dari tradisi yang diterima keberadaannya
25. Kemajemukan sosial budaya dalam masyarakat Indonesia mempunyai pengaruh positif terhadap usaha untuk meningkatkan ketahanan nasional dalam bentuk potensi ……….
a.
b.
c. akulturasi kebudayaan
integrasi nasional
sumber daya alam d.
e.
sumber daya manusia
keberhasilan pembangunan
26.Berikut ini yang menjadi syarat utama terjadinya perubahan dalam masyarakat adalah ………
a. Kebutuhan Masyarakat untuk mendapatkan keuntungan dari proses terjadinya perubahan
b. Kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup
c. Keinginan orang-orang tertentu yang memiliki kekuasaan dalam masyarakat
d. Keinginan sekelompok orang untuk mengubah system yang ada
e. Keinginan sebagian masyarakat untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
27.Perubahan Progres dan perubahan regress adalah suatu bentuk perubahan yang mengakibatkan kemajuan dan kemunduran terhadap kehidupan masyarakat. Adapun yang mendatangkan kemunduran tampak dalam kalimat ……………
a..Kemajuan teknologi mempermudah layanan komunikasi antar daerah
b.Pola piker masyarakat menjadi maju dan dapat berpikir secara ilmiah
c.Penemuan internet dapat memperlancar system informasi
d.Kemajuan teknologi menyebabkan lahirnya budaya hedonis dalam sebagian masyarakat
e.Penemuan handphone memperlancar dalam melakukan komunikasi yang berbeda tempat
28.Berikut ini yang disebut dengen agent of change adalah …………..
a.Pihak - pihak yang tidak menghendaki perubahan
b Pihak – pihak yang menghendaki perubahan
c Pihak – pihak yang dirugikan akibat adanya perubahan
d Pihak – pihak yang diuntungkan akibat adanya perubahan
e Pihak – pihak yang memprovokasi adanya perubahan
29.Menurut Soerjono Soekanto ada dua tipe difusi dalam masyarakat yaitu, difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat. Salah satu factor yang mempengaruhi terjadinya difusi intramasyarakat adalah ……………
a Terjadinya kontak diantara masyarakat – masyarakat tersebut
b Kemampuan untuk mendemontrasikan kemampuan penemuan baru tersebut
c Suatu pengakuan bahwa unsur yang baru tersebut mempunyai kegunaan
d Ada tidaknya unsur – unsur kebudayaan yang menyaingi unsur – unsur pemenemuan baru tersebut
e Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan baru dibelahan dunia yang lain
30.Dibawah ini merupakan factor – factor penghambat perubahan social, kecuali ………..
a Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b Adanya kepentingan – kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
c Sikap terbuka terhadap hal – hal yang baru atau asing
d Adat atau kebiasaan
e.Sikap masyarakat yang kolot
31. Lembaga social muncul sebagai hasil dari kehidupan social yang ….
a. direncanakan masyarakat
b. ada begitu saja
c. senagaja disusun pemimpin
d. tidak direncanakan masyarakat
e. direncanakan secara matang
32.Lembaga sosial yang terdapat pada hampir semua masyarakat ......
a. basic institution
b. subsidiary institutions
c .general institutions
d. enacted institution
e. resticed institution
33 .Beriku ini fungsi manifest dari lemabga pendidikan kecuali ......
a melestarikan kebudayaan
b meningkatkan integrasi
c menyediakan hiburan bersama
d mempertahankan sistem kelas
e memperkaya kehidupan
34. Keluarga yang hanya beranggotakan suami, istri, dan anak (jika mempunayi anak), kakek, nenek, paman, dan bibi dinamakan ……
a.keluarga inti
b.keluarga batih
c.keluarga somah
d.keluarga besar
e.keluarga luas
35.Silsilah kekerabatan Sunda mengakui adanya tujuh generasi yang urutannya dimulai dari diri sendiri atau saya; generasi sebelum saya, yaitu indung-bapa, nini-aki, buyut, bao, janggawareng, udeg-udeg, kakait siwur atau gantung siwur; generasi sesudah saya, yaitu anak, incu, buyut, bao. Jagawareng, udeg-udeg, kakait siwur atau gantung siwur.
a. bilinial
b. unilinial
c. patrilineal
d. ambilinial
e. matrilineal
36. Di suatu negara x, sekelompok ilmuwan hendak mengadakan penelitian mengenai dampak pemakaian hand phine terhadap kesehatan penggunanya. Berdasarkan tujuannya, jenis penelitian seperti apakah yang dilakukan para ilmuwan tersebut . . . .
a. penelitian dasar
b. penelitian terapan
c. penelitian historis
d. penelitian survei
e. penelitian observasi
37. Jika peneliti mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan data yang diperlukan dari para pakar di bidang ilmu yang bersangkutan, kegiatan ini termasuk ke dalam metode pengumpilan data secara . . . .
a. observasi
b. studi pustaka
c. wawancara
d. angket
e. kuota
38. Bahan baku informasi sebuah penelitian berbentuk . . . .
a. dana penelitian
b. waktu penelitian
c. tempat penelitian
d. metodologi penelitian
e. data penelitian
39. Kuisioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi adalah bagian dari . . . .
a. analisis data
b. teknik pengumpulan data
c. jenis penelitian
d. metode penelitian
e. landasan teori
40. Data dalam sebuah penelitian adalah bahan baku yang sangat penting. Dalam kegiatan pengumpulan data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab masalah penelitian, sangat diperlukan . . . .
a. mental peneliti yang kuat dalam menghadapi tantangan
b. rancangan penelitian yang menyeluruh
c. observasi di berbagai sumber data
d. wawancara terhadap responden
e. validitas instrumen serta kualifikasi pengumpul data yang berkualitas
TUC SOSIOLOGI 1
LATIHAN UJIAN NASIONAL
MAPEL SOSIOLOGI TAHUN 2009
SMANTOOKEB
Jawablah Soal Berikut Ini Dengan Benar.
1. Sosiologi bersifat________________ ______yang artinya terbentuk dari teori-teori yang ada.
2. Ilmu sosiologi adalah ilmu yang membahas hubungan antara gejala sosial dengan non sosial adalah pendapat__________________
3. Tokoh yang dianggap sebagai bapak sosiologi adalah_______________
4. Suatu tindakan akan disebut tindakan social apabila_________________________________
5. Tindakan yang direncanakan secara matang dinamakan______________
6. Tindakan yang didasarkan pada tradisi dinamakan__________________
7. Interaksi sosial didasari adanya ketidakmampuan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri.Dalam ilmu sosiologi naluri dasar untuk bergaul dengan orang lain dinmakan______________
8. Manusia memiliki kebutuhan kasih sayang , dinamakan_______________
9. Suatu jenis kebutuhan manusia yang melibatkan orang lain agar terpenuhi, dinamakan______________
10. Suatu proses sosial meniru perilaku orang lain dinamakan______________________
11. Proses untuk mempersamakan siri dengan orang lain dinamakan_________________
12. Suatu rangsangan yang diberikan seorang individu kepada orang lain, sehingga orang yang dipengaruhi melakukan tindakan tanpa berfikir secara rasional, dinamakan__________
13. Proses ketertarikan terhadap perilaku orang lain, dinamakan_____________________
14. Bila seseorang merasakan seperti yang dialami orang lain/melibatkan unsur kejiwaan yang mendalam dinamakan_____________________________________________________
15. Dua syarat terjadinya interaksi adalah______________dan__________________
16. Makan sambil bersendawa melanggar norma_____________________________
17. Memberi salam waktu bertemu adalah contoh dari norma___________________
18. Menurut Notonagoro nilai dibagi menjadi 3 yaitu______________,______________,___________
19. Setiap tahunmasyarakat pantai utara melakukan sedekah laut, termasuk norma__________
20. Norma yang paling jelas sanksinya adalah norma________________________
21. Norma yang paling kuat daya ikatnya adalah____________________________
22. Suatu jenis norma yang paling mudah mengalami perubahan adalah__________
23. Suatu norma yang memiliki tingkat kekekalan paling tinggi adalah___________
24. Interaksi sosial yang menunjukkan kerjasama dinamakan___________________
25. Konflik merupakan contoh dari norma yang bersifat_______________________
26. Upaya untuk melakukan penyelesaian konflik dinamakan___________________
27. Suatu penyelesaian konflik yang menghadirkan pihak ketiga yang netral dinamakan_____________________________
28. Suatu penyelesaian konflik , dimana pihak-pihak yang bertikai saling mengurangi tuntuannya dinamakan_________________________
29. Penyelesaian pertikaian di meja hijau dinamakan __________________
30. Suatu proses peleburan beberapa unsur kebudayaan menjadi baru dan unsur budaya asli hilang dinamakan_______________________________________________________
31. Sedangkan perpaduan beberapa unsur kebudayaan yang menghasilkan budaya baru namun budaya pembawa masih tampak dinamakan____________________________________
32. Suatu proses mengenal dan mempelajari norma dan nilai dinamakan__________
33. Individu juga perlu untuk mempelajari kebudayaannya sendiri, dinamakan_________
34. Proses pengenalan nilai dan norma yang paling awal terjadi di___________________
35. Pencapaian prestsi akademik dapat ditempuh dengan media sosialisasi ______________
36. Sosialisasi Represif adalah _________________________________
37. Sosialisasi di keluarga yang memberikan kesempatan yang luas pada anak dinamakan _____________________________________
38. Istilah sosiologis dari perilaku menyimpang adalah___________________________
39. Seorang ibu karena tuntutan ekonomi akhiirnya bekerja disebuah restoran pada waktu malam hari. Contoh tersebut termasuk dalam bentuk penyimpangan________________________.
40. Ditinjau sifat perilaku menyimpang, pemerkosaan termasuk penyimpangan_____________.
41. Julukan Pencuri dan Penipu berdasarkan teori penyimpangan disebut teori______________.
42. Suatu istilah yang menandakan bahwa suatu masyarakat sebagai suatu situasi tanpa kaidah dinamakan ___________________________
43. Sebutkan dua penyebab utama terjadinya perilaku menyimpang_______________________________________________________________________________dan__________________________________________________________________________
44. Suatu proses untuk mengajak, membimbing bahkan memaksa warga masyarakatnya untuk tunduk pada nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat dinamakan ______________.
45. Seorang kepala sekolah menasehati seorang guru yang dregil termasuk pada ruang lingkup pengendalian sosial_________________terhadap______________.
46. Seorang ibu menasehati anaknya kalau bermain jangan curang, bila dilihat dari sifat pengendalian sosial adalah___________________________________________ .
47. Secara formal sarana pengendalian sosial yang paling efektif adalah_________________
48. Oleh Selo sumarjan terbentuknya pelapisan sosial karena adanya________________.
49. Ditinjau dari cara terbentuknya pelapisan sosial pada tingkat kepandaian adalah___________________________
50. Kepemilikan rumah, mobil dan uang termasuk dalam ukuran penggolongan pelapisan sosial yaitu____________________________.
51. Bupati, Gubernur dan Menteri tergolong dalam ukuran________________
52. Suatu sifat pelapisan sosial yang dilambangkan dengan anak panak yang dapat menembus lapisan dinamakan ___________________________________________________
53. Sedangkan anak panah hanya bergerak pada kelasnya, bersifat_____________
54. Sistem kasta termasuk dalam sifat pelapisan sosial_______________________.
55. Sistem perkawinan dalam Kasta yang hanya memperbolehkan perkawinan dalam kelasnya dinamakan____________________ .
56. Suatu tipe pelapisan sosial yang kaku, tidak memberikan kesempatan kepada warganya untuk berpindah lapisan dinamakan tipe_________________________________.
57. Sedangkan suatu tipe pelapisan kekuasaan yang kaku namun masih memberikan kesempatan warganya untuk mobilitas, dinamakan tipe__________________________
58. Sedangkan tipe pelapisan kekuasaan yang memberikan kebebasan kepada warga masyarakatnya untuk berpindah lapisan dinamakan tipe____________________________.
59. Dalam sistem kambium pada pelapisan sosial golongan yang berada dipinggiran dinamakan________________________
60. Cara memperoleh status dengan kelahiran dinamakan____________________.
61. Sedangkan status yang diperoleh dengan usaha dinamakan________________.
62. Dalam diferansiasi sosial kedudukan antar golongan adalah_______________.
63. Contoh diferensiasi sosial yang didasarkan pada perbedaan ciri fisik adalah_________________
64. Profesi termasuk dalam ciri________________________________________.
65. Sedangkan suku bangsa termasuk dalam ciri___________________________.
66. Orang-orang Mesir termasuk dalam ras_______________________________.
67. Dalam diferensiasi sering terjadi titik temu dalam suatu kelompok social,dinamakan________________
68. Persatuan Tukang Becak Kebumen, termasuk dalam kelompok____________________
69. Kelompok social yang menjadi acuan tindakan social dinamakan________________
70. Mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu_____________________________
71. Konsep dasar mobilitas adalah__________________________________________.
72. Mobilitas yang terjadi perpindahan tempat tinggal dinamakan_________________.
73. Seseorang yang terlahir dari orang tua yang miskin akan melekat pada dirinya status seperti yang disandang orang tuanya. Faktor yang menyebabkan seseorang melakukan status pada kasus tersebut adalah ___________________________________________________________.
74. Orang miskin terdorong untuk melakukan mobilitas sosial. Faktor yang mendasari mobilitas tersebut adalah___________________________________________________________.
75. Jumlah jiwa diJawa sudah tergolong padat sehingga melakukan perpindahan tempat tinggal ke Sumatra. Faktor yang mendasari mobilitas pada kasus tersebut adalah____________
76. Ani seorang guru di SMA N 2 Kebumen dipindah ke SMA N 1 Kebumen juga sebagai guru. Bila ditinjau dari mobilitas sosial termasuk bentuk______________________________
77. Pipit adalah seorang Kepala Sekolah yang dipecat karena melakukan penggelapan uang pembangunan. Pada kasus tersebut termasuk pada bentuk____________________.
78. Perubahan dikatakan kecil apabila__________________________________________.
79. Suatu penemuan baru yang telah diterima dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dinamakan ______________________________
80. Pranata adalah sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus dalam kehidupan bermasyarakat. Konsep tersebut dikemukakan oleh______________________.
81. Suatu wadah untuk melaksanakan pranata sosial disebut_____________________.
82. Pranata digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengendalian sosial.Pernyataan tersebut merupakan______________________dari pranata sosial.
83. Crescive institution adalah pranata yang________________________.
84. Enacted institution adalah pranata yang_________________________.
85. Basic institution adalah pranata yang___________________________
86. Subsidiary adalah pranata yang________________________________
87. Aproved institution adalah pranata yang ________________________.
88. Unsanctioned institution adalah pranata yang_____________________.
89. General institution adalah pranata yang__________________________
90. Restructed adalah pranata yang________________________________
91. Operative adalah pranata yang_________________________________,
92. Regulative adalah pranata yang ________________________________.
93. Untuk mesmenuhi kebutuhan sek maka diperlukan pranata______________.
94. Hubungan antar anggota keluarga bersifat ___________________________
95. Poliandri adalah perkawinan antara ________________dengan__________________.
96. Keluarga perlun untuk mengenalkan norma kepada anggotanya. Hal tersebut mencerminkan fungsi_____________________________
97. Terbentuknya keluarga juga berfungsi untuk melanjutkan generasi. Hal tersebut keluarga memiliki fungsi ___________________________________.
98. Seorang kepala keluarga perlu untuk mengawasi anggotanya, merupakan fungsi ____________
99. Sebutkan 3 kegiatan pokok dalam bidang ekonomi ___________________________________________________________________________
100.Berburu dan meramu termasuk dalam bagian kegiatan ekonomi yaitu____________________________________
Eka gunawan, 8 Februari 2009
MAPEL SOSIOLOGI TAHUN 2009
SMANTOOKEB
Jawablah Soal Berikut Ini Dengan Benar.
1. Sosiologi bersifat________________ ______yang artinya terbentuk dari teori-teori yang ada.
2. Ilmu sosiologi adalah ilmu yang membahas hubungan antara gejala sosial dengan non sosial adalah pendapat__________________
3. Tokoh yang dianggap sebagai bapak sosiologi adalah_______________
4. Suatu tindakan akan disebut tindakan social apabila_________________________________
5. Tindakan yang direncanakan secara matang dinamakan______________
6. Tindakan yang didasarkan pada tradisi dinamakan__________________
7. Interaksi sosial didasari adanya ketidakmampuan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri.Dalam ilmu sosiologi naluri dasar untuk bergaul dengan orang lain dinmakan______________
8. Manusia memiliki kebutuhan kasih sayang , dinamakan_______________
9. Suatu jenis kebutuhan manusia yang melibatkan orang lain agar terpenuhi, dinamakan______________
10. Suatu proses sosial meniru perilaku orang lain dinamakan______________________
11. Proses untuk mempersamakan siri dengan orang lain dinamakan_________________
12. Suatu rangsangan yang diberikan seorang individu kepada orang lain, sehingga orang yang dipengaruhi melakukan tindakan tanpa berfikir secara rasional, dinamakan__________
13. Proses ketertarikan terhadap perilaku orang lain, dinamakan_____________________
14. Bila seseorang merasakan seperti yang dialami orang lain/melibatkan unsur kejiwaan yang mendalam dinamakan_____________________________________________________
15. Dua syarat terjadinya interaksi adalah______________dan__________________
16. Makan sambil bersendawa melanggar norma_____________________________
17. Memberi salam waktu bertemu adalah contoh dari norma___________________
18. Menurut Notonagoro nilai dibagi menjadi 3 yaitu______________,______________,___________
19. Setiap tahunmasyarakat pantai utara melakukan sedekah laut, termasuk norma__________
20. Norma yang paling jelas sanksinya adalah norma________________________
21. Norma yang paling kuat daya ikatnya adalah____________________________
22. Suatu jenis norma yang paling mudah mengalami perubahan adalah__________
23. Suatu norma yang memiliki tingkat kekekalan paling tinggi adalah___________
24. Interaksi sosial yang menunjukkan kerjasama dinamakan___________________
25. Konflik merupakan contoh dari norma yang bersifat_______________________
26. Upaya untuk melakukan penyelesaian konflik dinamakan___________________
27. Suatu penyelesaian konflik yang menghadirkan pihak ketiga yang netral dinamakan_____________________________
28. Suatu penyelesaian konflik , dimana pihak-pihak yang bertikai saling mengurangi tuntuannya dinamakan_________________________
29. Penyelesaian pertikaian di meja hijau dinamakan __________________
30. Suatu proses peleburan beberapa unsur kebudayaan menjadi baru dan unsur budaya asli hilang dinamakan_______________________________________________________
31. Sedangkan perpaduan beberapa unsur kebudayaan yang menghasilkan budaya baru namun budaya pembawa masih tampak dinamakan____________________________________
32. Suatu proses mengenal dan mempelajari norma dan nilai dinamakan__________
33. Individu juga perlu untuk mempelajari kebudayaannya sendiri, dinamakan_________
34. Proses pengenalan nilai dan norma yang paling awal terjadi di___________________
35. Pencapaian prestsi akademik dapat ditempuh dengan media sosialisasi ______________
36. Sosialisasi Represif adalah _________________________________
37. Sosialisasi di keluarga yang memberikan kesempatan yang luas pada anak dinamakan _____________________________________
38. Istilah sosiologis dari perilaku menyimpang adalah___________________________
39. Seorang ibu karena tuntutan ekonomi akhiirnya bekerja disebuah restoran pada waktu malam hari. Contoh tersebut termasuk dalam bentuk penyimpangan________________________.
40. Ditinjau sifat perilaku menyimpang, pemerkosaan termasuk penyimpangan_____________.
41. Julukan Pencuri dan Penipu berdasarkan teori penyimpangan disebut teori______________.
42. Suatu istilah yang menandakan bahwa suatu masyarakat sebagai suatu situasi tanpa kaidah dinamakan ___________________________
43. Sebutkan dua penyebab utama terjadinya perilaku menyimpang_______________________________________________________________________________dan__________________________________________________________________________
44. Suatu proses untuk mengajak, membimbing bahkan memaksa warga masyarakatnya untuk tunduk pada nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat dinamakan ______________.
45. Seorang kepala sekolah menasehati seorang guru yang dregil termasuk pada ruang lingkup pengendalian sosial_________________terhadap______________.
46. Seorang ibu menasehati anaknya kalau bermain jangan curang, bila dilihat dari sifat pengendalian sosial adalah___________________________________________ .
47. Secara formal sarana pengendalian sosial yang paling efektif adalah_________________
48. Oleh Selo sumarjan terbentuknya pelapisan sosial karena adanya________________.
49. Ditinjau dari cara terbentuknya pelapisan sosial pada tingkat kepandaian adalah___________________________
50. Kepemilikan rumah, mobil dan uang termasuk dalam ukuran penggolongan pelapisan sosial yaitu____________________________.
51. Bupati, Gubernur dan Menteri tergolong dalam ukuran________________
52. Suatu sifat pelapisan sosial yang dilambangkan dengan anak panak yang dapat menembus lapisan dinamakan ___________________________________________________
53. Sedangkan anak panah hanya bergerak pada kelasnya, bersifat_____________
54. Sistem kasta termasuk dalam sifat pelapisan sosial_______________________.
55. Sistem perkawinan dalam Kasta yang hanya memperbolehkan perkawinan dalam kelasnya dinamakan____________________ .
56. Suatu tipe pelapisan sosial yang kaku, tidak memberikan kesempatan kepada warganya untuk berpindah lapisan dinamakan tipe_________________________________.
57. Sedangkan suatu tipe pelapisan kekuasaan yang kaku namun masih memberikan kesempatan warganya untuk mobilitas, dinamakan tipe__________________________
58. Sedangkan tipe pelapisan kekuasaan yang memberikan kebebasan kepada warga masyarakatnya untuk berpindah lapisan dinamakan tipe____________________________.
59. Dalam sistem kambium pada pelapisan sosial golongan yang berada dipinggiran dinamakan________________________
60. Cara memperoleh status dengan kelahiran dinamakan____________________.
61. Sedangkan status yang diperoleh dengan usaha dinamakan________________.
62. Dalam diferansiasi sosial kedudukan antar golongan adalah_______________.
63. Contoh diferensiasi sosial yang didasarkan pada perbedaan ciri fisik adalah_________________
64. Profesi termasuk dalam ciri________________________________________.
65. Sedangkan suku bangsa termasuk dalam ciri___________________________.
66. Orang-orang Mesir termasuk dalam ras_______________________________.
67. Dalam diferensiasi sering terjadi titik temu dalam suatu kelompok social,dinamakan________________
68. Persatuan Tukang Becak Kebumen, termasuk dalam kelompok____________________
69. Kelompok social yang menjadi acuan tindakan social dinamakan________________
70. Mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu_____________________________
71. Konsep dasar mobilitas adalah__________________________________________.
72. Mobilitas yang terjadi perpindahan tempat tinggal dinamakan_________________.
73. Seseorang yang terlahir dari orang tua yang miskin akan melekat pada dirinya status seperti yang disandang orang tuanya. Faktor yang menyebabkan seseorang melakukan status pada kasus tersebut adalah ___________________________________________________________.
74. Orang miskin terdorong untuk melakukan mobilitas sosial. Faktor yang mendasari mobilitas tersebut adalah___________________________________________________________.
75. Jumlah jiwa diJawa sudah tergolong padat sehingga melakukan perpindahan tempat tinggal ke Sumatra. Faktor yang mendasari mobilitas pada kasus tersebut adalah____________
76. Ani seorang guru di SMA N 2 Kebumen dipindah ke SMA N 1 Kebumen juga sebagai guru. Bila ditinjau dari mobilitas sosial termasuk bentuk______________________________
77. Pipit adalah seorang Kepala Sekolah yang dipecat karena melakukan penggelapan uang pembangunan. Pada kasus tersebut termasuk pada bentuk____________________.
78. Perubahan dikatakan kecil apabila__________________________________________.
79. Suatu penemuan baru yang telah diterima dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dinamakan ______________________________
80. Pranata adalah sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus dalam kehidupan bermasyarakat. Konsep tersebut dikemukakan oleh______________________.
81. Suatu wadah untuk melaksanakan pranata sosial disebut_____________________.
82. Pranata digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengendalian sosial.Pernyataan tersebut merupakan______________________dari pranata sosial.
83. Crescive institution adalah pranata yang________________________.
84. Enacted institution adalah pranata yang_________________________.
85. Basic institution adalah pranata yang___________________________
86. Subsidiary adalah pranata yang________________________________
87. Aproved institution adalah pranata yang ________________________.
88. Unsanctioned institution adalah pranata yang_____________________.
89. General institution adalah pranata yang__________________________
90. Restructed adalah pranata yang________________________________
91. Operative adalah pranata yang_________________________________,
92. Regulative adalah pranata yang ________________________________.
93. Untuk mesmenuhi kebutuhan sek maka diperlukan pranata______________.
94. Hubungan antar anggota keluarga bersifat ___________________________
95. Poliandri adalah perkawinan antara ________________dengan__________________.
96. Keluarga perlun untuk mengenalkan norma kepada anggotanya. Hal tersebut mencerminkan fungsi_____________________________
97. Terbentuknya keluarga juga berfungsi untuk melanjutkan generasi. Hal tersebut keluarga memiliki fungsi ___________________________________.
98. Seorang kepala keluarga perlu untuk mengawasi anggotanya, merupakan fungsi ____________
99. Sebutkan 3 kegiatan pokok dalam bidang ekonomi ___________________________________________________________________________
100.Berburu dan meramu termasuk dalam bagian kegiatan ekonomi yaitu____________________________________
Eka gunawan, 8 Februari 2009
Kamis, Februari 12, 2009
Strategi Belajar Individu
SISTEM PEMBELAJARAN YANG BERSIFAT INDIVIDU.
Terdapat berbagai strategi belajar yang dapat dilakukan oleh pelajar.Secara umum dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu, strategi belajar kelompok/kooperatif dan individual.Tentunya masing-masing strategi memiliki keunggulan.Strategi belajar berkelompok memiliki kelebilan yaitu menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan/dpt bekerjasama dengan orang lain.Sedangkan strategi belajar individu memiliki kelebihan yaitu dapat menumbuhkan sikap kemandirian bagi pelajar itu sendiri.Kita berharap dua strategi belajar itu kita berharap pada diri siswa dapat tumbuh dua sikap yakni mampu bekerjasama dengan orang lain serta memiliki kemandirian/tanggung jawab yang tinggi dalam mensikapi berbagai masalah yang dihadapi.
Pada kesempatan ini, akan disajikan stategi belajar individu.Strategi belajar individu adalah sebagai berikut :
1. Masing-masing individu menentukan waktu yang tepat untuk belajar.Misalkan jam 16.00 hingga 17.00 atau 19.00-20.00.Setiap individu memiliki kepekaan yang berbeda terhadap waktu belajar.Yang terpenting ia dapat merasa enjoi dengan waktu yang telah ditentukannya.Pilihlah waktu yang memungkinkan pikiran dan hati dapat menyerap materi yang dipelajari.Penulis menganjurkan waktu yang tepat untuk belajar adalah setelah sholat subuh ( 04.30-05.30).
2. Menentukan materi pelajaran yang akan dipelajari.Siswa perlu memilih dan menentukan materi-materi apa yang akan dipelajari.Misalnya dipilih dari materi yang dianggap sulit atau urut BAB dari mapel tertentu.Bahan materi yang akan dipelejari diinvetarisasi sehingga dapat diketahui prioritas materi yang akan dipelajari.
3. Disiapkan sumber atau bahan yang mencukupi dan relevan dengan materi yang akan dipelajari( buku, artikel internet, Koran dsb).Minimnya sumber materi belajar yang minim akan mempengaruhi keberhasilan dalam strategi belajar individu.
4. Seorang siswa harus dapat mengetahui kelemahan/kekurangan yang ada pada diri sendiri.Misalnya, lemah pada kompetensi analisis.Maka dalam proses pembelajaran individual untuk lebih ditekankan pada latihan analisis soal.Sehingga ia dapat mengatasi kelemahan kompetensi analisis tersebut. Bila kelemahannya pada hafalan maka dalam proses belajar individu lebih ditekankan pada metode hafalan.
5. Buatlah jadual belajar individu yang disesuaikan dengan analisis materi yang belum sikuasai.
6. Jangan mempelajari materi lanjutan apabila materi awal belum dikuasai.Karena materi awal merupakan dasar bagi materi lanjutan.
7. Selesai belajar buatlah rangkuman materi dan dapat dilengkapi dengan pembuatan soal sesuai dengan materi.
8. Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah belajar.Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terdapat berbagai strategi belajar yang dapat dilakukan oleh pelajar.Secara umum dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu, strategi belajar kelompok/kooperatif dan individual.Tentunya masing-masing strategi memiliki keunggulan.Strategi belajar berkelompok memiliki kelebilan yaitu menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan/dpt bekerjasama dengan orang lain.Sedangkan strategi belajar individu memiliki kelebihan yaitu dapat menumbuhkan sikap kemandirian bagi pelajar itu sendiri.Kita berharap dua strategi belajar itu kita berharap pada diri siswa dapat tumbuh dua sikap yakni mampu bekerjasama dengan orang lain serta memiliki kemandirian/tanggung jawab yang tinggi dalam mensikapi berbagai masalah yang dihadapi.
Pada kesempatan ini, akan disajikan stategi belajar individu.Strategi belajar individu adalah sebagai berikut :
1. Masing-masing individu menentukan waktu yang tepat untuk belajar.Misalkan jam 16.00 hingga 17.00 atau 19.00-20.00.Setiap individu memiliki kepekaan yang berbeda terhadap waktu belajar.Yang terpenting ia dapat merasa enjoi dengan waktu yang telah ditentukannya.Pilihlah waktu yang memungkinkan pikiran dan hati dapat menyerap materi yang dipelajari.Penulis menganjurkan waktu yang tepat untuk belajar adalah setelah sholat subuh ( 04.30-05.30).
2. Menentukan materi pelajaran yang akan dipelajari.Siswa perlu memilih dan menentukan materi-materi apa yang akan dipelajari.Misalnya dipilih dari materi yang dianggap sulit atau urut BAB dari mapel tertentu.Bahan materi yang akan dipelejari diinvetarisasi sehingga dapat diketahui prioritas materi yang akan dipelajari.
3. Disiapkan sumber atau bahan yang mencukupi dan relevan dengan materi yang akan dipelajari( buku, artikel internet, Koran dsb).Minimnya sumber materi belajar yang minim akan mempengaruhi keberhasilan dalam strategi belajar individu.
4. Seorang siswa harus dapat mengetahui kelemahan/kekurangan yang ada pada diri sendiri.Misalnya, lemah pada kompetensi analisis.Maka dalam proses pembelajaran individual untuk lebih ditekankan pada latihan analisis soal.Sehingga ia dapat mengatasi kelemahan kompetensi analisis tersebut. Bila kelemahannya pada hafalan maka dalam proses belajar individu lebih ditekankan pada metode hafalan.
5. Buatlah jadual belajar individu yang disesuaikan dengan analisis materi yang belum sikuasai.
6. Jangan mempelajari materi lanjutan apabila materi awal belum dikuasai.Karena materi awal merupakan dasar bagi materi lanjutan.
7. Selesai belajar buatlah rangkuman materi dan dapat dilengkapi dengan pembuatan soal sesuai dengan materi.
8. Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah belajar.Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
PERSYARATAN SNMPTN DI INDONESIA
Selamat Datang di Website Resmi SNMPTN 2009
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 006 tahun 2008 tentang Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri dan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No.18/DIKTI/Kep/2008 tanggal 28 Maret 2008 tentang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordinasi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan seleksi calon mahasiswa baru secara bersama pada tingkat nasional dalam bentuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Pelaksanaan SNMPTN 2009 berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia di Mataram pada tanggal 29 Agustus 2008, di bawah koordinasi dan tanggung jawab Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dengan menggunakan soal yang sama atau setara dan diselenggarakan secara serentak.
Buku Informasi Awal ini menyajikan informasi awal yang berisi tentang ketentuan umum yang menyangkut SNMPTN dan Program Studi baik Kelompok IPA maupun IPS dari 57 Perguruan Tinggi Negeri, disusun dan diterbitkan untuk dipergunakan dan dicermati secara seksama oleh calon peserta yang akan mengikuti SNMPTN tahun 2009, sehingga calon peserta dapat mempersiapkan diri dalam memilih Program Studi yang dikehendaki dan dapat menjadi panduan awal untuk mengikuti proses seleksi SNMPTN dengan baik.
Secara rinci informasi tentang tata cara pendaftaran dan pelaksanaan SNMPTN akan dikeluarkan dalam Buku Panduan Peserta SNMPTN 2009.
I. PERSYARATAN
A. Seleksi :
1. Lulus Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2007, 2008 dan 2009.
2. Bagi calon peserta lulusan paket C harus menyerahkan fotokopi rapor tiga tahun terakhir.
3. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi.
4. Tidak buta warna bagi program studi tertentu.
B. Penerimaan :
Lulus Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2009, dan sehat.
II. TEMPAT PENDAFTARAN DI SETIAP PANITIA LOKAL DI MASING-MASING WILAYAH
A. WILAYAH I:
1. Panitia Lokal - Banda Aceh meliputi :
o Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH)
o Universitas Malikussaleh (UNIMAL)
2. Panitia Lokal - UNIMED Medan
o Universitas Negeri Medan (UNIMED)
3. Panitia Lokal - USU Medan
o Universitas Sumatera Utara (USU)
4. Panitia Lokal - Padang meliputi
o Universitas Negeri Padang (UNP)
o Universitas Andalas (UNAND)
5. Panitia Lokal - Pekanbaru meliputi :
o Universitas Riau (UNRI)
o Universitas Islam Negeri Riau (UIN Riau)
6. Panitia Lokal - Jambi
o Universitas Jambi (UNJA)
7. Panitia Lokal - Palembang
o Universitas Sriwijaya (UNSRI)
8. Panitia Lokal - Bengkulu
o Universitas Bengkulu (UNIB)
9. Panitia Lokal - Tanjungkarang
o Universitas Lampung (UNILA)
10. Panitia Lokal - Jakarta meliputi :
o Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
o Universitas Indonesia (UI)
o Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN Jakarta)
11. Panitia Lokal - Bogor
o Institut Pertanian Bogor (IPB)
12. Panitia Lokal - Bandung meliputi :
o Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
o Institut Teknologi Bandung (ITB)
o Universitas Padjadjaran (UNPAD)
o Universitas Islam Negeri Bandung (UIN Bandung)
13. Panitia Lokal - Banten
o Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)
14. Panitia Lokal - Pontianak
o Universitas Tanjungpura (UNTAN)
15. Panitia Lokal Khusus Luar Negeri
o KBRI Kuala Lumpur
B. WILAYAH II:
1. Panitia Lokal - Purwokerto
o Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
2. Panitia Lokal - Semarang meliputi :
o Universitas Negeri Semarang (UNNES)
o Universitas Diponegoro (UNDIP)
3. Panitia Lokal - Surakarta
o Universitas Sebelas Maret (UNS)
4. Panitia Lokal - Yogyakarta meliputi :
o Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
o Universitas Gadjah Mada (UGM)
o Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Yogyakarta)
C. WILAYAH III:
1. Panitia Lokal - Surabaya meliputi :
o Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
o Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
o Universitas Airlangga (UNAIR)
o Universitas Trunojoyo (UNIJOYO)
o Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
2. Panitia Lokal - Malang meliputi :
o Universitas Negeri Malang (UM)
o Universitas Brawijaya (UB)
o Universitas Islam Negeri Malang (UIN Malang)
3. Panitia Lokal - Jember
o Universitas Jember (UNEJ)
4. Panitia Lokal - Denpasar
o Universitas Udayana (UNUD)
5. Panitia Lokal - Singaraja
o Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA)
6. Panitia Lokal - Mataram
o Universitas Mataram (UNRAM)
7. Panitia Lokal - Kupang
o Universitas Nusa Cendana (UNDANA)
8. Panitia Lokal - Palangka Raya
o Universitas Palangka Raya (UNPAR)
9. Panitia Lokal - Banjarmasin
o Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)
10. Panitia Lokal - Samarinda
o Universitas Mulawarman (UNMUL)
D. WILAYAH IV:
1. Panitia Lokal - UNM Makassar meliputi :
o Universitas Negeri Makassar (UNM)
o Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UIN Makassar)
2. Panitia Lokal - UNHAS Makassar
o Universitas Hasanuddin (UNHAS)
3. Panitia Lokal - Palu
o Universitas Tadulako (UNTAD)
4. Panitia Lokal - Kendari
o Universitas Haluoleo (UNHALU)
5. Panitia Lokal - Gorontalo
o Universitas Negeri Gorontalo (UNG)
6. Panitia Lokal - Tondano
o Universitas Negeri Manado (UNIMA)
7. Panitia Lokal - Manado
o Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT)
8. Panitia Lokal - Ambon
o Universitas Pattimura (UNPATTI)
9. Panitia Lokal – Jayapura
o Universitas Cenderawasih (UNCEN)
10. Panitia Lokal - Ternate
o Universitas Khairun (UNKHAIR)
11. Panitia Lokal - Manokwari
o Universitas Negeri Papua (UNIPA)
III. LINTAS WILAYAH
Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta melakukan pendaftaran (lintas wilayah). Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Universitas yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih tempat ujian yang terdekat.
IV. JENIS TES
1. Tes Potensi Akademik (TPA).
2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
o Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
o Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
o Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
3. Uji Keterampilan untuk beberapa program studi.
V. PENYELENGGARAAN UJI KETERAMPILAN
Peserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau Kesenian diwajibkan mengikuti Uji Keterampilan. Peserta Uji Keterampilan dapat mengikuti ujian di Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara Uji Keterampilan terdekat yang memiliki Program Studi yang sama dengan Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya.
VI. JADUAL UJIAN
1. Ujian Tulis
o Rabu, 1 Juli 2009:
Tes Potensi Akademik
Tes Bidang Studi Dasar
o Kamis, 2 Juli 2009:
Tes Bidang Studi IPA
Tes Bidang Studi IPS
2. Uji Keterampilan
o Pendaftaran Uji Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2009 dan pelaksanaan Uji Keterampilan pada tanggal 8 Juli 2009.
VII. PEMBOBOTAN HASIL UJIAN
1. Program Studi yang tidak mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut :
o Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
o Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%
2. Program Studi yang mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
o TPA & TBSP : 60%
o Uji Keterampilan : 40%
VIII. PENILAIAN HASIL UJIAN
1. Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :
o Jawaban BENAR : + 4
o Jawaban SALAH : - 1
o Tidak Menjawab : 0
2. Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.
IX. KELOMPOK UJIAN
Peserta SNMPTN terbagi menjadi 3 kelompok :
1. Kelompok Ujian IPA.
2. Kelompok Ujian IPS.
3. Kelompok Ujian IPC (campuran IPA dan IPS).
Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.
X. KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
1. Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
2. Setiap peserta ujian kelompok IPA/IPS dapat memilih maksimal dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
3. Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih maksimal tiga program studi dengan catatan minimal satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
4. Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
5. Peserta ujian yang memilih satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
6. Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
7. Daftar program studi, daya tampung dan jumlah peminat tahun 2008 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta.
XI. BIAYA UJIAN
1. Rp150.000,00 ( Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
2. Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC ( IPA + IPS).
3. Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
XII. CARA MEMPEROLEH FORMULIR PENDAFTARAN
1. Membayar biaya ujian di Bank Mandiri melalui :
o Kantor cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia.
o ATM Mandiri.
o Mandiri Internet.
o Loket Bank Mandiri yang berada di tempat pendaftaran.
2. Saat melakukan pembayaran, calon peserta memasukkan informasi :
o Lokasi ujian.
o Nomor ID calon peserta (KTP/SIM/Tgl Lahir Lengkap).
o Kelompok Ujian (IPA/IPS/IPC).
3. Pembayaran dapat dilakukan secara kolektif di seluruh cabang Bank Mandiri dengan melengkapi daftar calon peserta seperti butir (2).
4. Pembayaran dapat dilakukan mulai tanggal 1 Juni 2009 (dapat diwakilkan).
5. Penukaran bukti pembayaran (slip setoran/struk ATM/print out Internet Banking asli dari bank) dengan Formulir Pendaftaran SNMPTN 2009 di Panitia Lokal setempat dapat dilakukan tanggal 15 - 26 Juni 2009 (dapat diwakilkan).
6. Alur Pendaftaran dapat dilihat pada halaman 22.
XIII. CARA PENGEMBALIAN FORMULIR PENDAFTARAN
1. Pengembalian Formulir Pendaftaran dilaksanakan di Panitia Lokal pada tanggal 15 – 27 Juni 2009.
2. Pengembalian Formulir Pendaftaran harus dilakukan sendiri (tidak boleh diwakilkan).
3. Pada saat mengembalikan Formulir Pendaftaran, peserta harus membawa :
o Formulir Pendaftaran SNMPTN yang sudah diisi lengkap dan benar serta tiga lembar pasfoto berwarna terbaru ukuran_4_x_6_cm, yang sudah ditempelkan pada bukti hadir dan tanda peserta SNMPTN (kecuali tanda tangan dan cap jempol).
o Fotokopi Ijazah dan STL serta menunjukkan aslinya.
o Fotokopi Identitas Diri (KTP/Paspor/Kartu Pelajar) dan menunjukkan aslinya.
XIV. BEASISWA MENGIKUTI UJIAN (BMU)
Panitia Pelaksana SNMPTN menyediakan Beasiswa Mengikuti Ujian (BMU) dalam jumlah yang terbatas untuk lulusan SMA/MA/SMK/MAK Negeri maupun Swasta dari keluarga yang secara finansial kurang mampu yang memenuhi persyaratan. Beasiswa tersebut berupa :
1. Biaya untuk pembelian Formulir Pendaftaran IPA/IPS dan;
2. Uang saku sebesar Rp250.000,00 untuk mengikuti ujian SNMPTN.
Persyaratan dan tata cara untuk memperoleh BMU dapat diperoleh di situs web http://www.snmptn.ac.id.
XV. PENGUMUMAN HASIL UJIAN
Hasil ujian diumumkan melalui situs web http://www.snmptn.ac.id yang dapat diakses mulai pukul 00.00 tanggal 1 Agustus 2009.
XVI. DAFTAR PROGRAM STUDI
Daftar Program Studi yang ditawarkan oleh PTN disajikan pada halaman berikut
XVII. SITUS RESMI DAN ALAMAT PANITIA PELAKSANA SNMPTN
1. Situs resmi SNMPTN 2009 adalah http://www.snmptn.ac.id. Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui situs web tersebut.
2. Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2009 Gedung D Lantai 2, Depdiknas Jl. Jend. Soedirman, Pintu I Senayan Jakarta
XVIII. LAIN - LAIN
Panitia Pelaksana SNMPTN berhak mengubah informasi ini tanpa pemberitahuan terlebih dulu.
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 006 tahun 2008 tentang Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri dan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No.18/DIKTI/Kep/2008 tanggal 28 Maret 2008 tentang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordinasi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan seleksi calon mahasiswa baru secara bersama pada tingkat nasional dalam bentuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Pelaksanaan SNMPTN 2009 berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia di Mataram pada tanggal 29 Agustus 2008, di bawah koordinasi dan tanggung jawab Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dengan menggunakan soal yang sama atau setara dan diselenggarakan secara serentak.
Buku Informasi Awal ini menyajikan informasi awal yang berisi tentang ketentuan umum yang menyangkut SNMPTN dan Program Studi baik Kelompok IPA maupun IPS dari 57 Perguruan Tinggi Negeri, disusun dan diterbitkan untuk dipergunakan dan dicermati secara seksama oleh calon peserta yang akan mengikuti SNMPTN tahun 2009, sehingga calon peserta dapat mempersiapkan diri dalam memilih Program Studi yang dikehendaki dan dapat menjadi panduan awal untuk mengikuti proses seleksi SNMPTN dengan baik.
Secara rinci informasi tentang tata cara pendaftaran dan pelaksanaan SNMPTN akan dikeluarkan dalam Buku Panduan Peserta SNMPTN 2009.
I. PERSYARATAN
A. Seleksi :
1. Lulus Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2007, 2008 dan 2009.
2. Bagi calon peserta lulusan paket C harus menyerahkan fotokopi rapor tiga tahun terakhir.
3. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi.
4. Tidak buta warna bagi program studi tertentu.
B. Penerimaan :
Lulus Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2009, dan sehat.
II. TEMPAT PENDAFTARAN DI SETIAP PANITIA LOKAL DI MASING-MASING WILAYAH
A. WILAYAH I:
1. Panitia Lokal - Banda Aceh meliputi :
o Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH)
o Universitas Malikussaleh (UNIMAL)
2. Panitia Lokal - UNIMED Medan
o Universitas Negeri Medan (UNIMED)
3. Panitia Lokal - USU Medan
o Universitas Sumatera Utara (USU)
4. Panitia Lokal - Padang meliputi
o Universitas Negeri Padang (UNP)
o Universitas Andalas (UNAND)
5. Panitia Lokal - Pekanbaru meliputi :
o Universitas Riau (UNRI)
o Universitas Islam Negeri Riau (UIN Riau)
6. Panitia Lokal - Jambi
o Universitas Jambi (UNJA)
7. Panitia Lokal - Palembang
o Universitas Sriwijaya (UNSRI)
8. Panitia Lokal - Bengkulu
o Universitas Bengkulu (UNIB)
9. Panitia Lokal - Tanjungkarang
o Universitas Lampung (UNILA)
10. Panitia Lokal - Jakarta meliputi :
o Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
o Universitas Indonesia (UI)
o Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN Jakarta)
11. Panitia Lokal - Bogor
o Institut Pertanian Bogor (IPB)
12. Panitia Lokal - Bandung meliputi :
o Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
o Institut Teknologi Bandung (ITB)
o Universitas Padjadjaran (UNPAD)
o Universitas Islam Negeri Bandung (UIN Bandung)
13. Panitia Lokal - Banten
o Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)
14. Panitia Lokal - Pontianak
o Universitas Tanjungpura (UNTAN)
15. Panitia Lokal Khusus Luar Negeri
o KBRI Kuala Lumpur
B. WILAYAH II:
1. Panitia Lokal - Purwokerto
o Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
2. Panitia Lokal - Semarang meliputi :
o Universitas Negeri Semarang (UNNES)
o Universitas Diponegoro (UNDIP)
3. Panitia Lokal - Surakarta
o Universitas Sebelas Maret (UNS)
4. Panitia Lokal - Yogyakarta meliputi :
o Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
o Universitas Gadjah Mada (UGM)
o Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Yogyakarta)
C. WILAYAH III:
1. Panitia Lokal - Surabaya meliputi :
o Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
o Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
o Universitas Airlangga (UNAIR)
o Universitas Trunojoyo (UNIJOYO)
o Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
2. Panitia Lokal - Malang meliputi :
o Universitas Negeri Malang (UM)
o Universitas Brawijaya (UB)
o Universitas Islam Negeri Malang (UIN Malang)
3. Panitia Lokal - Jember
o Universitas Jember (UNEJ)
4. Panitia Lokal - Denpasar
o Universitas Udayana (UNUD)
5. Panitia Lokal - Singaraja
o Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA)
6. Panitia Lokal - Mataram
o Universitas Mataram (UNRAM)
7. Panitia Lokal - Kupang
o Universitas Nusa Cendana (UNDANA)
8. Panitia Lokal - Palangka Raya
o Universitas Palangka Raya (UNPAR)
9. Panitia Lokal - Banjarmasin
o Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)
10. Panitia Lokal - Samarinda
o Universitas Mulawarman (UNMUL)
D. WILAYAH IV:
1. Panitia Lokal - UNM Makassar meliputi :
o Universitas Negeri Makassar (UNM)
o Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UIN Makassar)
2. Panitia Lokal - UNHAS Makassar
o Universitas Hasanuddin (UNHAS)
3. Panitia Lokal - Palu
o Universitas Tadulako (UNTAD)
4. Panitia Lokal - Kendari
o Universitas Haluoleo (UNHALU)
5. Panitia Lokal - Gorontalo
o Universitas Negeri Gorontalo (UNG)
6. Panitia Lokal - Tondano
o Universitas Negeri Manado (UNIMA)
7. Panitia Lokal - Manado
o Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT)
8. Panitia Lokal - Ambon
o Universitas Pattimura (UNPATTI)
9. Panitia Lokal – Jayapura
o Universitas Cenderawasih (UNCEN)
10. Panitia Lokal - Ternate
o Universitas Khairun (UNKHAIR)
11. Panitia Lokal - Manokwari
o Universitas Negeri Papua (UNIPA)
III. LINTAS WILAYAH
Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta melakukan pendaftaran (lintas wilayah). Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Universitas yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih tempat ujian yang terdekat.
IV. JENIS TES
1. Tes Potensi Akademik (TPA).
2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
o Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
o Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
o Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
3. Uji Keterampilan untuk beberapa program studi.
V. PENYELENGGARAAN UJI KETERAMPILAN
Peserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau Kesenian diwajibkan mengikuti Uji Keterampilan. Peserta Uji Keterampilan dapat mengikuti ujian di Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara Uji Keterampilan terdekat yang memiliki Program Studi yang sama dengan Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya.
VI. JADUAL UJIAN
1. Ujian Tulis
o Rabu, 1 Juli 2009:
Tes Potensi Akademik
Tes Bidang Studi Dasar
o Kamis, 2 Juli 2009:
Tes Bidang Studi IPA
Tes Bidang Studi IPS
2. Uji Keterampilan
o Pendaftaran Uji Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2009 dan pelaksanaan Uji Keterampilan pada tanggal 8 Juli 2009.
VII. PEMBOBOTAN HASIL UJIAN
1. Program Studi yang tidak mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut :
o Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
o Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%
2. Program Studi yang mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
o TPA & TBSP : 60%
o Uji Keterampilan : 40%
VIII. PENILAIAN HASIL UJIAN
1. Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :
o Jawaban BENAR : + 4
o Jawaban SALAH : - 1
o Tidak Menjawab : 0
2. Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.
IX. KELOMPOK UJIAN
Peserta SNMPTN terbagi menjadi 3 kelompok :
1. Kelompok Ujian IPA.
2. Kelompok Ujian IPS.
3. Kelompok Ujian IPC (campuran IPA dan IPS).
Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.
X. KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
1. Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
2. Setiap peserta ujian kelompok IPA/IPS dapat memilih maksimal dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
3. Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih maksimal tiga program studi dengan catatan minimal satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
4. Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
5. Peserta ujian yang memilih satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
6. Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
7. Daftar program studi, daya tampung dan jumlah peminat tahun 2008 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta.
XI. BIAYA UJIAN
1. Rp150.000,00 ( Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
2. Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC ( IPA + IPS).
3. Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
XII. CARA MEMPEROLEH FORMULIR PENDAFTARAN
1. Membayar biaya ujian di Bank Mandiri melalui :
o Kantor cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia.
o ATM Mandiri.
o Mandiri Internet.
o Loket Bank Mandiri yang berada di tempat pendaftaran.
2. Saat melakukan pembayaran, calon peserta memasukkan informasi :
o Lokasi ujian.
o Nomor ID calon peserta (KTP/SIM/Tgl Lahir Lengkap).
o Kelompok Ujian (IPA/IPS/IPC).
3. Pembayaran dapat dilakukan secara kolektif di seluruh cabang Bank Mandiri dengan melengkapi daftar calon peserta seperti butir (2).
4. Pembayaran dapat dilakukan mulai tanggal 1 Juni 2009 (dapat diwakilkan).
5. Penukaran bukti pembayaran (slip setoran/struk ATM/print out Internet Banking asli dari bank) dengan Formulir Pendaftaran SNMPTN 2009 di Panitia Lokal setempat dapat dilakukan tanggal 15 - 26 Juni 2009 (dapat diwakilkan).
6. Alur Pendaftaran dapat dilihat pada halaman 22.
XIII. CARA PENGEMBALIAN FORMULIR PENDAFTARAN
1. Pengembalian Formulir Pendaftaran dilaksanakan di Panitia Lokal pada tanggal 15 – 27 Juni 2009.
2. Pengembalian Formulir Pendaftaran harus dilakukan sendiri (tidak boleh diwakilkan).
3. Pada saat mengembalikan Formulir Pendaftaran, peserta harus membawa :
o Formulir Pendaftaran SNMPTN yang sudah diisi lengkap dan benar serta tiga lembar pasfoto berwarna terbaru ukuran_4_x_6_cm, yang sudah ditempelkan pada bukti hadir dan tanda peserta SNMPTN (kecuali tanda tangan dan cap jempol).
o Fotokopi Ijazah dan STL serta menunjukkan aslinya.
o Fotokopi Identitas Diri (KTP/Paspor/Kartu Pelajar) dan menunjukkan aslinya.
XIV. BEASISWA MENGIKUTI UJIAN (BMU)
Panitia Pelaksana SNMPTN menyediakan Beasiswa Mengikuti Ujian (BMU) dalam jumlah yang terbatas untuk lulusan SMA/MA/SMK/MAK Negeri maupun Swasta dari keluarga yang secara finansial kurang mampu yang memenuhi persyaratan. Beasiswa tersebut berupa :
1. Biaya untuk pembelian Formulir Pendaftaran IPA/IPS dan;
2. Uang saku sebesar Rp250.000,00 untuk mengikuti ujian SNMPTN.
Persyaratan dan tata cara untuk memperoleh BMU dapat diperoleh di situs web http://www.snmptn.ac.id.
XV. PENGUMUMAN HASIL UJIAN
Hasil ujian diumumkan melalui situs web http://www.snmptn.ac.id yang dapat diakses mulai pukul 00.00 tanggal 1 Agustus 2009.
XVI. DAFTAR PROGRAM STUDI
Daftar Program Studi yang ditawarkan oleh PTN disajikan pada halaman berikut
XVII. SITUS RESMI DAN ALAMAT PANITIA PELAKSANA SNMPTN
1. Situs resmi SNMPTN 2009 adalah http://www.snmptn.ac.id. Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui situs web tersebut.
2. Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2009 Gedung D Lantai 2, Depdiknas Jl. Jend. Soedirman, Pintu I Senayan Jakarta
XVIII. LAIN - LAIN
Panitia Pelaksana SNMPTN berhak mengubah informasi ini tanpa pemberitahuan terlebih dulu.
PERSYARATAN SNMPTN DI INDONESIA
Selamat Datang di Website Resmi SNMPTN 2009
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 006 tahun 2008 tentang Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri dan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No.18/DIKTI/Kep/2008 tanggal 28 Maret 2008 tentang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordinasi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan seleksi calon mahasiswa baru secara bersama pada tingkat nasional dalam bentuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Pelaksanaan SNMPTN 2009 berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia di Mataram pada tanggal 29 Agustus 2008, di bawah koordinasi dan tanggung jawab Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dengan menggunakan soal yang sama atau setara dan diselenggarakan secara serentak.
Buku Informasi Awal ini menyajikan informasi awal yang berisi tentang ketentuan umum yang menyangkut SNMPTN dan Program Studi baik Kelompok IPA maupun IPS dari 57 Perguruan Tinggi Negeri, disusun dan diterbitkan untuk dipergunakan dan dicermati secara seksama oleh calon peserta yang akan mengikuti SNMPTN tahun 2009, sehingga calon peserta dapat mempersiapkan diri dalam memilih Program Studi yang dikehendaki dan dapat menjadi panduan awal untuk mengikuti proses seleksi SNMPTN dengan baik.
Secara rinci informasi tentang tata cara pendaftaran dan pelaksanaan SNMPTN akan dikeluarkan dalam Buku Panduan Peserta SNMPTN 2009.
I. PERSYARATAN
A. Seleksi :
1. Lulus Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2007, 2008 dan 2009.
2. Bagi calon peserta lulusan paket C harus menyerahkan fotokopi rapor tiga tahun terakhir.
3. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi.
4. Tidak buta warna bagi program studi tertentu.
B. Penerimaan :
Lulus Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2009, dan sehat.
II. TEMPAT PENDAFTARAN DI SETIAP PANITIA LOKAL DI MASING-MASING WILAYAH
A. WILAYAH I:
1. Panitia Lokal - Banda Aceh meliputi :
o Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH)
o Universitas Malikussaleh (UNIMAL)
2. Panitia Lokal - UNIMED Medan
o Universitas Negeri Medan (UNIMED)
3. Panitia Lokal - USU Medan
o Universitas Sumatera Utara (USU)
4. Panitia Lokal - Padang meliputi
o Universitas Negeri Padang (UNP)
o Universitas Andalas (UNAND)
5. Panitia Lokal - Pekanbaru meliputi :
o Universitas Riau (UNRI)
o Universitas Islam Negeri Riau (UIN Riau)
6. Panitia Lokal - Jambi
o Universitas Jambi (UNJA)
7. Panitia Lokal - Palembang
o Universitas Sriwijaya (UNSRI)
8. Panitia Lokal - Bengkulu
o Universitas Bengkulu (UNIB)
9. Panitia Lokal - Tanjungkarang
o Universitas Lampung (UNILA)
10. Panitia Lokal - Jakarta meliputi :
o Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
o Universitas Indonesia (UI)
o Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN Jakarta)
11. Panitia Lokal - Bogor
o Institut Pertanian Bogor (IPB)
12. Panitia Lokal - Bandung meliputi :
o Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
o Institut Teknologi Bandung (ITB)
o Universitas Padjadjaran (UNPAD)
o Universitas Islam Negeri Bandung (UIN Bandung)
13. Panitia Lokal - Banten
o Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)
14. Panitia Lokal - Pontianak
o Universitas Tanjungpura (UNTAN)
15. Panitia Lokal Khusus Luar Negeri
o KBRI Kuala Lumpur
B. WILAYAH II:
1. Panitia Lokal - Purwokerto
o Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
2. Panitia Lokal - Semarang meliputi :
o Universitas Negeri Semarang (UNNES)
o Universitas Diponegoro (UNDIP)
3. Panitia Lokal - Surakarta
o Universitas Sebelas Maret (UNS)
4. Panitia Lokal - Yogyakarta meliputi :
o Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
o Universitas Gadjah Mada (UGM)
o Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Yogyakarta)
C. WILAYAH III:
1. Panitia Lokal - Surabaya meliputi :
o Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
o Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
o Universitas Airlangga (UNAIR)
o Universitas Trunojoyo (UNIJOYO)
o Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
2. Panitia Lokal - Malang meliputi :
o Universitas Negeri Malang (UM)
o Universitas Brawijaya (UB)
o Universitas Islam Negeri Malang (UIN Malang)
3. Panitia Lokal - Jember
o Universitas Jember (UNEJ)
4. Panitia Lokal - Denpasar
o Universitas Udayana (UNUD)
5. Panitia Lokal - Singaraja
o Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA)
6. Panitia Lokal - Mataram
o Universitas Mataram (UNRAM)
7. Panitia Lokal - Kupang
o Universitas Nusa Cendana (UNDANA)
8. Panitia Lokal - Palangka Raya
o Universitas Palangka Raya (UNPAR)
9. Panitia Lokal - Banjarmasin
o Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)
10. Panitia Lokal - Samarinda
o Universitas Mulawarman (UNMUL)
D. WILAYAH IV:
1. Panitia Lokal - UNM Makassar meliputi :
o Universitas Negeri Makassar (UNM)
o Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UIN Makassar)
2. Panitia Lokal - UNHAS Makassar
o Universitas Hasanuddin (UNHAS)
3. Panitia Lokal - Palu
o Universitas Tadulako (UNTAD)
4. Panitia Lokal - Kendari
o Universitas Haluoleo (UNHALU)
5. Panitia Lokal - Gorontalo
o Universitas Negeri Gorontalo (UNG)
6. Panitia Lokal - Tondano
o Universitas Negeri Manado (UNIMA)
7. Panitia Lokal - Manado
o Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT)
8. Panitia Lokal - Ambon
o Universitas Pattimura (UNPATTI)
9. Panitia Lokal – Jayapura
o Universitas Cenderawasih (UNCEN)
10. Panitia Lokal - Ternate
o Universitas Khairun (UNKHAIR)
11. Panitia Lokal - Manokwari
o Universitas Negeri Papua (UNIPA)
III. LINTAS WILAYAH
Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta melakukan pendaftaran (lintas wilayah). Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Universitas yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih tempat ujian yang terdekat.
IV. JENIS TES
1. Tes Potensi Akademik (TPA).
2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
o Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
o Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
o Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
3. Uji Keterampilan untuk beberapa program studi.
V. PENYELENGGARAAN UJI KETERAMPILAN
Peserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau Kesenian diwajibkan mengikuti Uji Keterampilan. Peserta Uji Keterampilan dapat mengikuti ujian di Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara Uji Keterampilan terdekat yang memiliki Program Studi yang sama dengan Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya.
VI. JADUAL UJIAN
1. Ujian Tulis
o Rabu, 1 Juli 2009:
Tes Potensi Akademik
Tes Bidang Studi Dasar
o Kamis, 2 Juli 2009:
Tes Bidang Studi IPA
Tes Bidang Studi IPS
2. Uji Keterampilan
o Pendaftaran Uji Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2009 dan pelaksanaan Uji Keterampilan pada tanggal 8 Juli 2009.
VII. PEMBOBOTAN HASIL UJIAN
1. Program Studi yang tidak mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut :
o Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
o Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%
2. Program Studi yang mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
o TPA & TBSP : 60%
o Uji Keterampilan : 40%
VIII. PENILAIAN HASIL UJIAN
1. Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :
o Jawaban BENAR : + 4
o Jawaban SALAH : - 1
o Tidak Menjawab : 0
2. Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.
IX. KELOMPOK UJIAN
Peserta SNMPTN terbagi menjadi 3 kelompok :
1. Kelompok Ujian IPA.
2. Kelompok Ujian IPS.
3. Kelompok Ujian IPC (campuran IPA dan IPS).
Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.
X. KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
1. Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
2. Setiap peserta ujian kelompok IPA/IPS dapat memilih maksimal dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
3. Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih maksimal tiga program studi dengan catatan minimal satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
4. Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
5. Peserta ujian yang memilih satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
6. Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
7. Daftar program studi, daya tampung dan jumlah peminat tahun 2008 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta.
XI. BIAYA UJIAN
1. Rp150.000,00 ( Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
2. Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC ( IPA + IPS).
3. Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
XII. CARA MEMPEROLEH FORMULIR PENDAFTARAN
1. Membayar biaya ujian di Bank Mandiri melalui :
o Kantor cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia.
o ATM Mandiri.
o Mandiri Internet.
o Loket Bank Mandiri yang berada di tempat pendaftaran.
2. Saat melakukan pembayaran, calon peserta memasukkan informasi :
o Lokasi ujian.
o Nomor ID calon peserta (KTP/SIM/Tgl Lahir Lengkap).
o Kelompok Ujian (IPA/IPS/IPC).
3. Pembayaran dapat dilakukan secara kolektif di seluruh cabang Bank Mandiri dengan melengkapi daftar calon peserta seperti butir (2).
4. Pembayaran dapat dilakukan mulai tanggal 1 Juni 2009 (dapat diwakilkan).
5. Penukaran bukti pembayaran (slip setoran/struk ATM/print out Internet Banking asli dari bank) dengan Formulir Pendaftaran SNMPTN 2009 di Panitia Lokal setempat dapat dilakukan tanggal 15 - 26 Juni 2009 (dapat diwakilkan).
6. Alur Pendaftaran dapat dilihat pada halaman 22.
XIII. CARA PENGEMBALIAN FORMULIR PENDAFTARAN
1. Pengembalian Formulir Pendaftaran dilaksanakan di Panitia Lokal pada tanggal 15 – 27 Juni 2009.
2. Pengembalian Formulir Pendaftaran harus dilakukan sendiri (tidak boleh diwakilkan).
3. Pada saat mengembalikan Formulir Pendaftaran, peserta harus membawa :
o Formulir Pendaftaran SNMPTN yang sudah diisi lengkap dan benar serta tiga lembar pasfoto berwarna terbaru ukuran_4_x_6_cm, yang sudah ditempelkan pada bukti hadir dan tanda peserta SNMPTN (kecuali tanda tangan dan cap jempol).
o Fotokopi Ijazah dan STL serta menunjukkan aslinya.
o Fotokopi Identitas Diri (KTP/Paspor/Kartu Pelajar) dan menunjukkan aslinya.
XIV. BEASISWA MENGIKUTI UJIAN (BMU)
Panitia Pelaksana SNMPTN menyediakan Beasiswa Mengikuti Ujian (BMU) dalam jumlah yang terbatas untuk lulusan SMA/MA/SMK/MAK Negeri maupun Swasta dari keluarga yang secara finansial kurang mampu yang memenuhi persyaratan. Beasiswa tersebut berupa :
1. Biaya untuk pembelian Formulir Pendaftaran IPA/IPS dan;
2. Uang saku sebesar Rp250.000,00 untuk mengikuti ujian SNMPTN.
Persyaratan dan tata cara untuk memperoleh BMU dapat diperoleh di situs web http://www.snmptn.ac.id.
XV. PENGUMUMAN HASIL UJIAN
Hasil ujian diumumkan melalui situs web http://www.snmptn.ac.id yang dapat diakses mulai pukul 00.00 tanggal 1 Agustus 2009.
XVI. DAFTAR PROGRAM STUDI
Daftar Program Studi yang ditawarkan oleh PTN disajikan pada halaman berikut
XVII. SITUS RESMI DAN ALAMAT PANITIA PELAKSANA SNMPTN
1. Situs resmi SNMPTN 2009 adalah http://www.snmptn.ac.id. Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui situs web tersebut.
2. Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2009 Gedung D Lantai 2, Depdiknas Jl. Jend. Soedirman, Pintu I Senayan Jakarta
XVIII. LAIN - LAIN
Panitia Pelaksana SNMPTN berhak mengubah informasi ini tanpa pemberitahuan terlebih dulu.
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 006 tahun 2008 tentang Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri dan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No.18/DIKTI/Kep/2008 tanggal 28 Maret 2008 tentang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordinasi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan seleksi calon mahasiswa baru secara bersama pada tingkat nasional dalam bentuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Pelaksanaan SNMPTN 2009 berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia di Mataram pada tanggal 29 Agustus 2008, di bawah koordinasi dan tanggung jawab Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dengan menggunakan soal yang sama atau setara dan diselenggarakan secara serentak.
Buku Informasi Awal ini menyajikan informasi awal yang berisi tentang ketentuan umum yang menyangkut SNMPTN dan Program Studi baik Kelompok IPA maupun IPS dari 57 Perguruan Tinggi Negeri, disusun dan diterbitkan untuk dipergunakan dan dicermati secara seksama oleh calon peserta yang akan mengikuti SNMPTN tahun 2009, sehingga calon peserta dapat mempersiapkan diri dalam memilih Program Studi yang dikehendaki dan dapat menjadi panduan awal untuk mengikuti proses seleksi SNMPTN dengan baik.
Secara rinci informasi tentang tata cara pendaftaran dan pelaksanaan SNMPTN akan dikeluarkan dalam Buku Panduan Peserta SNMPTN 2009.
I. PERSYARATAN
A. Seleksi :
1. Lulus Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2007, 2008 dan 2009.
2. Bagi calon peserta lulusan paket C harus menyerahkan fotokopi rapor tiga tahun terakhir.
3. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi.
4. Tidak buta warna bagi program studi tertentu.
B. Penerimaan :
Lulus Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2009, dan sehat.
II. TEMPAT PENDAFTARAN DI SETIAP PANITIA LOKAL DI MASING-MASING WILAYAH
A. WILAYAH I:
1. Panitia Lokal - Banda Aceh meliputi :
o Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH)
o Universitas Malikussaleh (UNIMAL)
2. Panitia Lokal - UNIMED Medan
o Universitas Negeri Medan (UNIMED)
3. Panitia Lokal - USU Medan
o Universitas Sumatera Utara (USU)
4. Panitia Lokal - Padang meliputi
o Universitas Negeri Padang (UNP)
o Universitas Andalas (UNAND)
5. Panitia Lokal - Pekanbaru meliputi :
o Universitas Riau (UNRI)
o Universitas Islam Negeri Riau (UIN Riau)
6. Panitia Lokal - Jambi
o Universitas Jambi (UNJA)
7. Panitia Lokal - Palembang
o Universitas Sriwijaya (UNSRI)
8. Panitia Lokal - Bengkulu
o Universitas Bengkulu (UNIB)
9. Panitia Lokal - Tanjungkarang
o Universitas Lampung (UNILA)
10. Panitia Lokal - Jakarta meliputi :
o Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
o Universitas Indonesia (UI)
o Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN Jakarta)
11. Panitia Lokal - Bogor
o Institut Pertanian Bogor (IPB)
12. Panitia Lokal - Bandung meliputi :
o Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
o Institut Teknologi Bandung (ITB)
o Universitas Padjadjaran (UNPAD)
o Universitas Islam Negeri Bandung (UIN Bandung)
13. Panitia Lokal - Banten
o Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)
14. Panitia Lokal - Pontianak
o Universitas Tanjungpura (UNTAN)
15. Panitia Lokal Khusus Luar Negeri
o KBRI Kuala Lumpur
B. WILAYAH II:
1. Panitia Lokal - Purwokerto
o Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
2. Panitia Lokal - Semarang meliputi :
o Universitas Negeri Semarang (UNNES)
o Universitas Diponegoro (UNDIP)
3. Panitia Lokal - Surakarta
o Universitas Sebelas Maret (UNS)
4. Panitia Lokal - Yogyakarta meliputi :
o Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
o Universitas Gadjah Mada (UGM)
o Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Yogyakarta)
C. WILAYAH III:
1. Panitia Lokal - Surabaya meliputi :
o Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
o Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
o Universitas Airlangga (UNAIR)
o Universitas Trunojoyo (UNIJOYO)
o Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
2. Panitia Lokal - Malang meliputi :
o Universitas Negeri Malang (UM)
o Universitas Brawijaya (UB)
o Universitas Islam Negeri Malang (UIN Malang)
3. Panitia Lokal - Jember
o Universitas Jember (UNEJ)
4. Panitia Lokal - Denpasar
o Universitas Udayana (UNUD)
5. Panitia Lokal - Singaraja
o Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA)
6. Panitia Lokal - Mataram
o Universitas Mataram (UNRAM)
7. Panitia Lokal - Kupang
o Universitas Nusa Cendana (UNDANA)
8. Panitia Lokal - Palangka Raya
o Universitas Palangka Raya (UNPAR)
9. Panitia Lokal - Banjarmasin
o Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)
10. Panitia Lokal - Samarinda
o Universitas Mulawarman (UNMUL)
D. WILAYAH IV:
1. Panitia Lokal - UNM Makassar meliputi :
o Universitas Negeri Makassar (UNM)
o Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UIN Makassar)
2. Panitia Lokal - UNHAS Makassar
o Universitas Hasanuddin (UNHAS)
3. Panitia Lokal - Palu
o Universitas Tadulako (UNTAD)
4. Panitia Lokal - Kendari
o Universitas Haluoleo (UNHALU)
5. Panitia Lokal - Gorontalo
o Universitas Negeri Gorontalo (UNG)
6. Panitia Lokal - Tondano
o Universitas Negeri Manado (UNIMA)
7. Panitia Lokal - Manado
o Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT)
8. Panitia Lokal - Ambon
o Universitas Pattimura (UNPATTI)
9. Panitia Lokal – Jayapura
o Universitas Cenderawasih (UNCEN)
10. Panitia Lokal - Ternate
o Universitas Khairun (UNKHAIR)
11. Panitia Lokal - Manokwari
o Universitas Negeri Papua (UNIPA)
III. LINTAS WILAYAH
Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta melakukan pendaftaran (lintas wilayah). Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Universitas yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih tempat ujian yang terdekat.
IV. JENIS TES
1. Tes Potensi Akademik (TPA).
2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
o Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
o Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
o Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
3. Uji Keterampilan untuk beberapa program studi.
V. PENYELENGGARAAN UJI KETERAMPILAN
Peserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau Kesenian diwajibkan mengikuti Uji Keterampilan. Peserta Uji Keterampilan dapat mengikuti ujian di Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara Uji Keterampilan terdekat yang memiliki Program Studi yang sama dengan Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya.
VI. JADUAL UJIAN
1. Ujian Tulis
o Rabu, 1 Juli 2009:
Tes Potensi Akademik
Tes Bidang Studi Dasar
o Kamis, 2 Juli 2009:
Tes Bidang Studi IPA
Tes Bidang Studi IPS
2. Uji Keterampilan
o Pendaftaran Uji Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2009 dan pelaksanaan Uji Keterampilan pada tanggal 8 Juli 2009.
VII. PEMBOBOTAN HASIL UJIAN
1. Program Studi yang tidak mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut :
o Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
o Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%
2. Program Studi yang mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
o TPA & TBSP : 60%
o Uji Keterampilan : 40%
VIII. PENILAIAN HASIL UJIAN
1. Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :
o Jawaban BENAR : + 4
o Jawaban SALAH : - 1
o Tidak Menjawab : 0
2. Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.
IX. KELOMPOK UJIAN
Peserta SNMPTN terbagi menjadi 3 kelompok :
1. Kelompok Ujian IPA.
2. Kelompok Ujian IPS.
3. Kelompok Ujian IPC (campuran IPA dan IPS).
Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.
X. KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
1. Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
2. Setiap peserta ujian kelompok IPA/IPS dapat memilih maksimal dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
3. Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih maksimal tiga program studi dengan catatan minimal satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
4. Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
5. Peserta ujian yang memilih satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
6. Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
7. Daftar program studi, daya tampung dan jumlah peminat tahun 2008 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta.
XI. BIAYA UJIAN
1. Rp150.000,00 ( Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
2. Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC ( IPA + IPS).
3. Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
XII. CARA MEMPEROLEH FORMULIR PENDAFTARAN
1. Membayar biaya ujian di Bank Mandiri melalui :
o Kantor cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia.
o ATM Mandiri.
o Mandiri Internet.
o Loket Bank Mandiri yang berada di tempat pendaftaran.
2. Saat melakukan pembayaran, calon peserta memasukkan informasi :
o Lokasi ujian.
o Nomor ID calon peserta (KTP/SIM/Tgl Lahir Lengkap).
o Kelompok Ujian (IPA/IPS/IPC).
3. Pembayaran dapat dilakukan secara kolektif di seluruh cabang Bank Mandiri dengan melengkapi daftar calon peserta seperti butir (2).
4. Pembayaran dapat dilakukan mulai tanggal 1 Juni 2009 (dapat diwakilkan).
5. Penukaran bukti pembayaran (slip setoran/struk ATM/print out Internet Banking asli dari bank) dengan Formulir Pendaftaran SNMPTN 2009 di Panitia Lokal setempat dapat dilakukan tanggal 15 - 26 Juni 2009 (dapat diwakilkan).
6. Alur Pendaftaran dapat dilihat pada halaman 22.
XIII. CARA PENGEMBALIAN FORMULIR PENDAFTARAN
1. Pengembalian Formulir Pendaftaran dilaksanakan di Panitia Lokal pada tanggal 15 – 27 Juni 2009.
2. Pengembalian Formulir Pendaftaran harus dilakukan sendiri (tidak boleh diwakilkan).
3. Pada saat mengembalikan Formulir Pendaftaran, peserta harus membawa :
o Formulir Pendaftaran SNMPTN yang sudah diisi lengkap dan benar serta tiga lembar pasfoto berwarna terbaru ukuran_4_x_6_cm, yang sudah ditempelkan pada bukti hadir dan tanda peserta SNMPTN (kecuali tanda tangan dan cap jempol).
o Fotokopi Ijazah dan STL serta menunjukkan aslinya.
o Fotokopi Identitas Diri (KTP/Paspor/Kartu Pelajar) dan menunjukkan aslinya.
XIV. BEASISWA MENGIKUTI UJIAN (BMU)
Panitia Pelaksana SNMPTN menyediakan Beasiswa Mengikuti Ujian (BMU) dalam jumlah yang terbatas untuk lulusan SMA/MA/SMK/MAK Negeri maupun Swasta dari keluarga yang secara finansial kurang mampu yang memenuhi persyaratan. Beasiswa tersebut berupa :
1. Biaya untuk pembelian Formulir Pendaftaran IPA/IPS dan;
2. Uang saku sebesar Rp250.000,00 untuk mengikuti ujian SNMPTN.
Persyaratan dan tata cara untuk memperoleh BMU dapat diperoleh di situs web http://www.snmptn.ac.id.
XV. PENGUMUMAN HASIL UJIAN
Hasil ujian diumumkan melalui situs web http://www.snmptn.ac.id yang dapat diakses mulai pukul 00.00 tanggal 1 Agustus 2009.
XVI. DAFTAR PROGRAM STUDI
Daftar Program Studi yang ditawarkan oleh PTN disajikan pada halaman berikut
XVII. SITUS RESMI DAN ALAMAT PANITIA PELAKSANA SNMPTN
1. Situs resmi SNMPTN 2009 adalah http://www.snmptn.ac.id. Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui situs web tersebut.
2. Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2009 Gedung D Lantai 2, Depdiknas Jl. Jend. Soedirman, Pintu I Senayan Jakarta
XVIII. LAIN - LAIN
Panitia Pelaksana SNMPTN berhak mengubah informasi ini tanpa pemberitahuan terlebih dulu.
WILAYAH SNMPTN
INFORMASI WILAYAH SNMPTN DI INDONESIA
SNMPTN ini sendiri diikuti oleh beberapa Universitas dan institut, berikut daftar universitas dan institut yang mengikuti SNMPTN ini:
a. WILAYAH BARAT
Meliputi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Sumatera dan Kalimantan :
1. Universitas Syah Kuala
2. Universitas Malikussaleh
3. Universitas Negeri Medan
4. Universitas Sumatera Utara
5. Universitas Negeri Padang
6. Universitas Andalas
7. Universitas Riau
8. UIN Sultan Syarief Kasim Riau
9. Universitas Jambi
10. Univeritas Sriwijaya
11. Universitas Bengkulu
12. Universitas Lampung
13. Universitas Tanjung Pura
14. Univeritas Palangka Raya
15. Universitas Lambung Mangkurat
16. Universitas Mulawarman
b. WILAYAH TENGAH
Meliputi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat
1. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2. Institut Pertanian Bogor
3. Universitas Negeri Jakarta
4. Universitas Indonesia
5. UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
6. Universitas Pendidikan Indonesia
7. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
8. Institut Teknologi Bandung
9. Universitas Padjadjaran
10. Universitas Jenderal Soedirman
11. Universitas Negeri Semarang
12. Universitas Diponegoro
13. Universitas Sebelas Maret
14. Universitas Negeri Yogyakarta
15. Universitas Gadjah Mada
16. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
17. Universitas Airlangga
18. Universitas Negeri Surabaya
19. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
20. IAIN Sunan Ampel Surabaya
21. Universitas Brawijaya
22. Universitas Negeri Malang
23. UIN Malang
24. Universitas Jember
25. Universitas Trunojoyo
26. Universitas Udayana
27. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
28. Universitas Mataram
c. WILAYAH TIMUR
Meliputi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua
1. Universitas Nusa Cendana
2. Universitas Negeri Makasar
3. Universitas Hasanudin
4. UIN Alaudin Makasar
5. Universitas Tadulako
6. Universitas Haluoleo
7. Universitas Negeri Manado
8. Universitas Sam Ratulangi
9. Universitas Negeri Gorontalo
10. Universitas Pattimura
11. Universitas Khairun
12. Universitas Cenderawasih
13. Universitas Negeri Papua
Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat informasi lengkap di http://www.snmptn.ac.id
SNMPTN ini sendiri diikuti oleh beberapa Universitas dan institut, berikut daftar universitas dan institut yang mengikuti SNMPTN ini:
a. WILAYAH BARAT
Meliputi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Sumatera dan Kalimantan :
1. Universitas Syah Kuala
2. Universitas Malikussaleh
3. Universitas Negeri Medan
4. Universitas Sumatera Utara
5. Universitas Negeri Padang
6. Universitas Andalas
7. Universitas Riau
8. UIN Sultan Syarief Kasim Riau
9. Universitas Jambi
10. Univeritas Sriwijaya
11. Universitas Bengkulu
12. Universitas Lampung
13. Universitas Tanjung Pura
14. Univeritas Palangka Raya
15. Universitas Lambung Mangkurat
16. Universitas Mulawarman
b. WILAYAH TENGAH
Meliputi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat
1. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2. Institut Pertanian Bogor
3. Universitas Negeri Jakarta
4. Universitas Indonesia
5. UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
6. Universitas Pendidikan Indonesia
7. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
8. Institut Teknologi Bandung
9. Universitas Padjadjaran
10. Universitas Jenderal Soedirman
11. Universitas Negeri Semarang
12. Universitas Diponegoro
13. Universitas Sebelas Maret
14. Universitas Negeri Yogyakarta
15. Universitas Gadjah Mada
16. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
17. Universitas Airlangga
18. Universitas Negeri Surabaya
19. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
20. IAIN Sunan Ampel Surabaya
21. Universitas Brawijaya
22. Universitas Negeri Malang
23. UIN Malang
24. Universitas Jember
25. Universitas Trunojoyo
26. Universitas Udayana
27. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
28. Universitas Mataram
c. WILAYAH TIMUR
Meliputi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua
1. Universitas Nusa Cendana
2. Universitas Negeri Makasar
3. Universitas Hasanudin
4. UIN Alaudin Makasar
5. Universitas Tadulako
6. Universitas Haluoleo
7. Universitas Negeri Manado
8. Universitas Sam Ratulangi
9. Universitas Negeri Gorontalo
10. Universitas Pattimura
11. Universitas Khairun
12. Universitas Cenderawasih
13. Universitas Negeri Papua
Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat informasi lengkap di http://www.snmptn.ac.id
PERSIAPAN UAN 009
SELURUH SISWA DI SMANTOOKEB HARAP SEGERA MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENYONGSON UAN 09.
STRATEGI LIHAT DI HALAMAN LAIN BLOG INI.
STRATEGI LIHAT DI HALAMAN LAIN BLOG INI.
Remaja Perlu Mengendalikan Emosi
Remaja Perlu Mengendalikan Emosi
Perubahan-perubahan fizikal, emosi dan sosial semasa remaja memberi kesan terhadap kesihatan mental.
Masalah-Masalah Yang Sering Dihadapi Remaja
Keliru dengan peranan dan tanggungjawab diri
Sering merasa diri disalahfahamkan dan dipersalahkan
Merasa diri dilayan secara tidak adil
Kesunyian
Sukar memahami emosi
Susah membuat keputusan
Hubungan Dengan IbuBapa
Remaja yang mempunyai hubungan baik dengan ibubapa mereka sering menjalin perhubungan yang mesra dengan orang lain. Mereka juga kurang mengalami masalah kesihatan mental.
Cara-Cara Menjalin Perhubungan Yang Lebih Rapat Dengan IbuBapa
Menghormati dan sedia meneriam tunjuk-ajar dan teguran mereka
Membincangkan masalah anda dengan mereka
Meluahkan perasaan dan pendapat anda secata terus terang
Tunjukkan kasih sayang anda melalui kata-kata ataupun perbuatan
Cuba memahami masalah dan beban ibubapa anda
Meraikan harijadi mereka
Ingatlah bahawa ibubapa menyayangi anda dan mahukan yang terbaik untuk anda
MENANGANI EMOSI
Keupayaan memahami emosi adalah penting di dalam kehidupan harian
Apabila Anda Merasa Marah
Tarik nafas sedalam-dalamnya. Beredar dari suasana tegang (jika perlu)
Berfikir sebelum bertindak
Tanya diri sendiri
Kenapa saya marah ?
Apalah punca masalah ?
Apakah yang telah saya lakukan ?
PENYELESAIAN KONFLIK
Kenalpasti punca konflik
Dengan dulu apa yang hendak disampaikan oleh orang lain
Nyatakan apa yang anda kehendaki dan mengapa anda marah
Janganlah menyalahkan orang lain
Tumpukan perhatian kepada tindakan yang menyebabkan konflik
Bertenang semasa menerangkan pendapat anda
Bincangkan bersama cara-cara penyelesaian masalah
Carilah penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak
Remaja yang Positif
Bertimbang rasa
Yakin terhadap diri sendiri
Sedia menerima nasihat dan teguran
Sabar
Bertanggungjawab
Rajin dan suka menolong
Mahir berkomunikasi
Bila Kalian ingin informasi selengengkapnya dapat mengunjungi :
http://www.sabah.org.my/bm/nasihat/artikel_remaja/remaja_konflik.asp
Perubahan-perubahan fizikal, emosi dan sosial semasa remaja memberi kesan terhadap kesihatan mental.
Masalah-Masalah Yang Sering Dihadapi Remaja
Keliru dengan peranan dan tanggungjawab diri
Sering merasa diri disalahfahamkan dan dipersalahkan
Merasa diri dilayan secara tidak adil
Kesunyian
Sukar memahami emosi
Susah membuat keputusan
Hubungan Dengan IbuBapa
Remaja yang mempunyai hubungan baik dengan ibubapa mereka sering menjalin perhubungan yang mesra dengan orang lain. Mereka juga kurang mengalami masalah kesihatan mental.
Cara-Cara Menjalin Perhubungan Yang Lebih Rapat Dengan IbuBapa
Menghormati dan sedia meneriam tunjuk-ajar dan teguran mereka
Membincangkan masalah anda dengan mereka
Meluahkan perasaan dan pendapat anda secata terus terang
Tunjukkan kasih sayang anda melalui kata-kata ataupun perbuatan
Cuba memahami masalah dan beban ibubapa anda
Meraikan harijadi mereka
Ingatlah bahawa ibubapa menyayangi anda dan mahukan yang terbaik untuk anda
MENANGANI EMOSI
Keupayaan memahami emosi adalah penting di dalam kehidupan harian
Apabila Anda Merasa Marah
Tarik nafas sedalam-dalamnya. Beredar dari suasana tegang (jika perlu)
Berfikir sebelum bertindak
Tanya diri sendiri
Kenapa saya marah ?
Apalah punca masalah ?
Apakah yang telah saya lakukan ?
PENYELESAIAN KONFLIK
Kenalpasti punca konflik
Dengan dulu apa yang hendak disampaikan oleh orang lain
Nyatakan apa yang anda kehendaki dan mengapa anda marah
Janganlah menyalahkan orang lain
Tumpukan perhatian kepada tindakan yang menyebabkan konflik
Bertenang semasa menerangkan pendapat anda
Bincangkan bersama cara-cara penyelesaian masalah
Carilah penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak
Remaja yang Positif
Bertimbang rasa
Yakin terhadap diri sendiri
Sedia menerima nasihat dan teguran
Sabar
Bertanggungjawab
Rajin dan suka menolong
Mahir berkomunikasi
Bila Kalian ingin informasi selengengkapnya dapat mengunjungi :
http://www.sabah.org.my/bm/nasihat/artikel_remaja/remaja_konflik.asp
Label:
REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA
Materi Pengendalian Sosial
PENGENDALIAN SOSIAL
I. Pengertian Pengendalian Sosial
Manusia dalam kehidupannya akan selalu berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi tersebut adakalanya timbul masalah, misalnya terjadi salah paham lalu berkelahi. Benar tidak ? Bagaimana kalau timbul masalah ? Tentunya kita semua berharap masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan akan kembali pada situasi dan kondisi semula, sehingga akan terwujud suatu keseimbangan sosial ( social equilibrium). Untuk menciptakan keseimbangan sosial tersebut diperlukan upayaupaya menghilangkan penyimpangan-penyimpangan sosial seperti yang pernah Anda pelajari dari modul terdahulu.
Dari gambar di atas seseorang yang melerai perkelahian tersebut melakukan pengendalian sosial demi terciptanya kembali keadaan keseimbangan sosial, yang terwujud melalui perdamaian kembali kedua orang yang berkelahi. Berikut ini beberapa definisi tentang pengendalian sosial. Menurut Berger (1978) Pengendalian Sosial adalah: berbagai cara yang
digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang. Roucek (1965) mengemukakan bahwa Pengendalian Sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok. Secara umum dapat disimpulkan bahwa upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang didalam masyarakat disebut pengendalian sosial ( Social Control). Bagaimana, Anda sudah paham? Bagus, bila Anda sudah paham. Untuk lebih memahami marilah kita lanjutkan belajar tentang pengendalian sosial dengan penjelasan mengenai cakupan pengendalian sosial.
II. Cakupan Pengendalian Sosial
Siapa saja yang terlibat dalam pengendalian sosial? Yang terlibat dalam pengendalian sosial bisa seorang individu atau kelompok individu/manusia. Contohnya sebagai berikut:
1. Pengawasan antar individu.
Contoh:
– Amir menyuruh adiknya agar berhenti berteriak-teriak.
– Tono mengawasi adiknya agar tidak berkelahi.
– Polisi memerintahkan memakai helm pada seorang pengendara sepeda motor.
Dari contoh di atas Amir, Tono dan Polisi sebagai individu (manusia seorang diri) pengendali sosial, yang mengendalikan individu lain.
2. Pengawasan individu dengan kelompok.
Contoh:
– Guru mengawasi ujian di kelas.
– Polisi mengatur lalu lintas.
– Bapak memerintah anak-anaknya untuk segera belajar daripada ribut terus.
Dari contoh di atas guru, polisi, dan bapak sebagai individu yang melakukan pengendalian sosial terhadap kelompok individu, yaitu murid, pengguna jalan dan anak-anak.
3. Pengawasan kelompok dengan individu.
Contoh:
– Bapak dan Ibu Pranoto selalu mengontrol perilaku anak tunggalnya.
– Sekelompok orang menyuruh turun pada seorang anak yang memanjat tiang listrik.
– Kawanan massa menghajar seorang pencopet.
Dari contoh di atas Bapak dan Ibu, sekelompok orang dan kawanan massa merupakan kelompok pengendali sosial terhadap seorang individu, yaitu anak tunggal, seorang anak dan seorang pencopet.
4. Pengawasan antar kelompok.
Contoh:
– Dua perusahaan yang melakukan joint venture (patungan) selalu melakukan saling pengawasan.
– Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
– Dua atau lebih negara berkembang bergabung dalam pengawasan peredaran obat-obatan terlarang.
Dari contoh di atas, ada kelompok orang dalam perusahaan, BPK dan Negara yang mengawasi atau sebagai pengendali sosial kelompok lain yaitu perusahaan, Depdiknas dan negara berkembang. Demikianlah, Anda kini telah mengetahui 4 hal cakupan pengendalian sosial.
Cobalah cari contoh-contoh lain agar Anda lebih memahaminya.
III. Sifat Pengendalian Sosial
Bagaimana masyarakat melakukan pengendalian sosial terhadap perilaku anggotanya?
Ada 2 sifat yang dipakai dalam pengendalian sosial. Dua sifat dalam pengendalian sosial tersebut yaitu :
1. Preventif: yaitu pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran, artinya mementingkan pada pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran.
Contoh:
– Untuk mencegah anaknya berkelahi Ibu Amir menyuruh anak-anaknya tidak bermain di luar rumah.
– Tidak bosan-bosannya guru menasehati murid-muridnya untuk segera pulang dan tidak nongkrong-nongkrong dulu di jalanan; untuk menghindari terjadinya tawuran pelajar, merokok atau terlibat narkoba.
2. Represif: adalah pengendalian sosial yang dilakukan setelah orang melakukan suatu tindakan penyimpangan ( deviasi).
8. Pengendalian sosial ini bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya tindakan penyimpangan.
Contoh:
– Berulangkali Ibu Tono menasehati agar Tono tidak berkelahi, namun suatu hari kemudian Tono berkelahi juga. Betulkah itu contoh pengendalian social represif? Jelas itu salah! Mengapa? Karena nasehat kepada Tono dilakukan sebelum Tono berkelahi.
Contoh pengendalian represif yang betul, misalnya :
– Hakim menjatuhkan hukuman kepada terpidana.
– Pak Rudi di PHK karena korupsi.
Dari contoh tersebut, terpidana dan Pak Rudi mendapat hukuman dan PHK setelah melakukan tindakan penyimpangan. Nah, Anda kini telah mengerti dua sifat pengendalian sosial. Cobalah Anda cari contoh-contoh lain agar Anda lebih memahaminya. Diskusikan dengan teman
atau guru Anda. Selamat untuk usaha Anda. Marilah sekarang kita lanjutkan belajarnya. Tahukah Anda mengapa perlu pengendalian sosial? Apa tujuannya? Nah, untuk itu marilah kita bahas tujuan pengendalian sosial.
IV. Tujuan Pengendalian Sosial
Tahukah Anda apa tujuan masyarakat melakukan pengawasan terhadap perilaku dan tindakan para anggotanya? Tulislah jawaban Anda pada kertas tersendiri dan jangan melihat jawabannya dahulu untuk menguji kemampuan Anda sendiri. Nah, sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut:
Tujuan pengendalian sosial adalah terciptanya suatu keadaan yang serasi antara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat. Sebelum terjadi perubahan, dalam masyarakat sudah terkondisi suatu keadaan yang stabil, selaras, seimbang dan sebagainya. Dengan adanya perubahan, menyebabkan terjadi keadaan yang tidak stabil. Tujuan pengendalian sosial untuk memulihkan keadaan yang serasi seperti sebelum terjadinya perubahan. Apakah jawaban Anda betul atau mendekati pengertian di atas? Bagus bila demikian. Alangkah damai, tentram dan amannya kehidupan kita seandainya semua anggota masyarakat menyadari sepenuhnya untuk melaksanakan keteraturan, keserasian dan ketertiban social. Dengan demikian kita tidak perlu
terlalu banyak melakukan pengendalian sosial. Setuju! Sekarang, coba amati keadaan masyarakat di lingkungan Anda. Catat kejadian-kejadian yang termasuk dalam wujud cakupan pengendalian sosial, serta kejadian-kejadian yang termasuk sifat-sifat pengendalian sosial.
Kalau sudah Anda temukan dan catat, saya salut pada Anda ! Namun, apakah contoh wujud cakupan pengendalian sosial yang Anda catat beserta sifat pengendalian sosialnya sudah benar?
Ada 4 cakupan pengendalian sosial yaitu:
1. pengendalian sosial antar individu;
2. pengendalian sosial individu terhadap kelompok;
3. pengendalian sosial kelompok terhadap individu;
4. pengendalian sosial antar kelompok.
Apakah kejadian-kejadian yang Anda temukan tersebut menunjukkan ke 4 hal di atas ?
Ada dua sifat pengendalian social:
1. Preventif: sebelum terjadi pelanggaran.
2. Represif: setelah terjadi pelanggaran.
Apakah kejadian-kejadian yang Anda temukan menunjukkan ke 2 sifat itu?
TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini Anda diharapkan dapat:
1. menguraikan cara-cara pengendalian sosial;
2. mengkategorikan bentuk-bentuk pengendalian sosial.
I. Cara-cara Pengendalian Sosial
Belakangan ini kalau kita membaca koran sering mendapat berita terjadinya tawuran antara kelompok masyarakat yang kadang-kadang berbau SARA (Suku, Agama, Ras, antar golongan). Cara pengendalian sosial apakah yang sebaiknya dilakukan kelompok masyarakat tersebut?
Bagaimana cara Anda mengatasinya bila itu terjadi di lingkungan Anda? Berikan dua cara yang dapat Anda lakukan. Sekarang cocokkan jawaban Anda, apakah sesuai dengan cara-cara berikut.
A. Cara Persuasif
Cara persuasif lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku dimasyarakat. Terkesan halus dan menghimbau. Aspek kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap) sangat ditekankan.
Contoh:
1. Para tokoh masyarakat membina warganya dengan memberi nasehat kepada warga yang bertikai agar selalu hidup rukun, menghargai sesama, mentaati peraturan, menjaga etika pergaulan, dan sebagainya.
2. Seorang ibu dengan penuh kasih sayang menasehati anaknya yang ketahuan mencuri. Ibu itu berusaha memberi pengertian pada anaknya bahwa mencuri itu perbuatan yang tercela dosa dan sangat merugikan orang lain. Mencuri itu akan berakibat buruk pada kehidupannya kelak. Ia
akan menjadi orang terkucil dan tersingkir dari masyarakat.
3. Seorang guru membimbing dan membina muridnya yang ketahuan merokok di sekolah. Guru tersebut dengan penuh kewibawaan dan kesabaran menanamkan pengertian bahwa merokok itu merusak kesehatan dan juga merugikan orang lain, selain itu juga merupakan pemborosan.
B. Cara Koersif
Cara koersif lebih menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekerasan fisik. Tujuan tindakan ini agar si pelaku jera dan tidak melakukan perbuatan buruknya lagi. Jadi terkesan kasar dan keras. Cara ini hendaknya merupakan upaya terakhir sesudah melakukan cara persuasif, contoh:
1. Agar para perampas sepeda motor jera akan perbuatannya, maka ketika tertangkap masyarakat langsung mengeroyoknya. Tindakan tersebut sebenarnya dilarang secara hukum, karena telah main hakim sendiri. Namun cara tersebut dilakukan masyarakat dengan maksud agar para perampas sepeda motor lainnya takut untuk berbuat serupa.
2. Peraturan hukum dari negara tertentu yang memberlakukan hukuman cambuk, rajam, bahkan hukuman mati bagi pelaku kejahatan, agar para pelaku kejahatan atau orang yang akan berniat jahat jera dan takut melakukan tindak kejahatan. Bagaimana, apakah Anda sudah paham? Bagus! Kami harap Anda sudah paham dan mengerti betul dua cara pengendalian sosial tersebut. Supaya tertanam kuat pada benak Anda tentang kedua cara pengendalian sosial yang telah kita pelajari tadi, perhatikan dan amati gambar berikut. Gambar manakah cara persuasif dan mana yang cara koersif ?
Bila Anda menjawab gambar 1 adalah cara pengendalian sosial persuasive dan gambar 2 adalah cara pengendalian sosial koersif,
C. Cara Pengendalian Sosial Melalui Sosialisasi
Cara pengendalian sosial melalui sosialisasi dikemukakan oleh Froman pada tahun 1944 sebagai berikut: “Jika suatu masyarakat ingin berfungsi secara efisien, maka mereka harus
melakukan perannya sebagai anggota masyarakat”. Melalui sosialisasi mereka dapat menjalankan peran sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Misalnya, sejak kecil seseorang dididik melakukan kewajiban yang ada di lingkungan keluarga seperti membersihkan rumah dan merapikan kamar, lambat laun akan timbul rasa senang dalam diri anak tersebut jika sudah melakukan kewajibannya. Apabila si anak tersebut sudah besar dan hidup di lingkungan yang lebih luas, ia akan terbiasa berperan sesuai dengan status yang ia sandang. Melalui sosialisasi seseorang diharapkan dapat menghayati (menginternalisasikan) norma-norma, nilai di masyarakat dan menerapkan dalam perilakunya sehari-hari.
D. Cara Pengendalian Sosial Melalui Tekanan Sosial
Cara pengendalian sosial melalui tekanan sosial dikemukakan oleh Lapiere pada tahun 1954. Lapiere berpendapat bahwa pengendalian sosial merupakan suatu proses yang lahir dari kebutuhan individu akan penerimaan kelompok. Kelompok akan sangat berpengaruh jika anggotanya sedikit dan akrab. Keinginan kelompok dapat digunakan untuk menerapkan norma-norma yang ada agar para anggotanya dapat merealisasikannya. Misalnya, pandangan masyarakat konservatif yang masih menganggap perlu diadakannya upacara adat secara seremonial. Mereka cenderung tetap melaksanakannya daripada melanggarnya. Bagaimana, apakah uraian di atas dapat Anda pahami? Bagus kalau Anda sudah paham tentang cara-cara pengendalian sosial seperti yang telah diuraikan tersebut. Mari kita lanjutkan belajarnya!
II. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
Bentuk-bentuk pengendalian sosial antara lain:
1. Desas-desus (Gosip)
Merupakan “kabar burung” atau “kabar angin” yang kebenarannya sulit dipercaya. Namun dalam masyarakat pengendalian sosial ini sering terjadi. Gosip sebagai bentuk pengendalian sosial yang diyakini masyarakat mampu untuk membuat pelaku pelanggaran sadar akan perbuatannya dan kembali pada perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Gosip kadang dipakai sebagai alat untuk mendongkrak popularitas seseorang, misalnya artis, pejabat, dsb.
2. Teguran
Merupakan peringatan yang ditujukan pada pelaku pelanggaran. Bisa dalam wujud lisan maupun tulisan. Tujuan teguran adalah membuat si pelaku sesegera mungkin menyadari kesalahannya. Misalnya, seorang guru menegurmuridnya yang sering ngobrol pada waktu belajar di kelas. Adakalanya juga memberikan surat pemanggilan orang tuanya untuk ke sekolah.
3. Hukuman ( Punishment)
Adalah sanksi negatif yang diberikan kepada pelaku pelanggaran tertulis maupun tidak tertulis. Pada lembaga formal diberikan oleh Pengadilan, pada lembaga non formal oleh Lembaga Adat.
4. Pendidikan
Pengendalian sosial yang telah melembaga baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Pendidikan membimbing seseorang agar menjadi manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi agama, nusa dan bangsanya. Seseorang yang berhasil di dunia pendidikan akan merasa kurang enak dan takut apabila melakukan perbuatan yang tidak pantas atau menyimpang bahkan melanggar peraturan. Contoh: setelah Tono terpilih menjadi pelajar teladan ia sangat menjaga perilakunya dengan baik, untuk tidak melanggar tata tertib, bertutur kata baik, mengerjakan tugas dan kewajibannya sebagai pelajar dengan penuh tanggung jawab.
5. Agama
Merupakan pedoman hidup untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebagai pemeluk agama seseorang harus menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan. Contoh: jika seseorang meyakini dan patuh pada agamanya, maka dengan sendirinya perilakunya terkendali jauh dari perilaku menyimpang atau melanggar peraturan. Misalnya, tidak akan memfitnah, korupsi, berjudi, mencuri, dsb.
6. Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik akan dijalankan sebagai alternatif terakhir dari pengendalian sosial, apabila alternatif lain sudah tidak dapat dilakukan. Namun banyak kejadian, perlakuan ini terjadi tanpa melakukan bentuk pengendalian sosial lain terlebih dahulu.
Contoh:
– Pencuri dihajar massa dan tidak diserahkan pada polisi.
– Rumah dukun santet dibakar.
– Petugas keamanan menembak perusuh tanpa tembakan peringatan terlebih dahulu.
Apakah gambar tersebut termasuk dalam salah satu cara pengendalian sosial yang Anda telah pelajari? Kalau termasuk, cara yang mana? Termasuk dalam bentuk pengendalian sosial apa? Berikan alasan Anda! Bagus! Anda telah berpikir serius. Kalau sudah Anda ketahui jawabannya, mari kita coba cocokkan jawaban Anda! Ada dua jawaban yang benar, yaitu:– Demonstrasi termasuk dalam cara pengendalian sosial persuasif! Alasannya: aksi demonstrasi merupakan cara yang lebih menekankan, mengajak atau menghimbau tanpa tindak kekerasan atau kasar.
– Demonstrasi termasuk jenis pengendalian sosial teguran!
Alasannya: merupakan peringatan yang ditujukan ke Pemerintah/pejabat yang dianggap melakukan pelanggaran dalam wujud tulisantulisan atau spanduk. Sudahkah cocok jawaban Anda? Kalau belum, coba Anda berpikir lebih mendalam lagi. Carilah pula contoh-contoh lain tentang cara pengendalian sosial beserta bentuk pengendaliannya di masyarakat sekitar Anda!
Diskusikan dengan teman dan guru pamong atau guru bina Anda! Selamat ! Materi kegiatan belajar 2 telah selesai. Untuk memperdalam peguasaan materi Anda, coba kerjakan tugas kegiatan 2. Jawaban dapat Anda cocokkan di belakang modul. Bila masih banyak yang salah, berarti Anda belum menguasai benar. Belajarlah sekali lagi!
KONSEKUENSI PENGENDALIAN SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda diharapkan dapat:
1. menguraikan fungsi pengendalian sosial;
2. menjelaskan peranan pranata sosial atau lembaga sosial dalam pengendalian sosial;
3. menguraikan konsekuensi penggunaan teknik-teknik pengendalian sosial; dan
4. menyimpulkan konsekuensi penggunaan cara pengendalian sosial.
I. Fungsi Pengendalian Sosial
Setelah Anda memahami uraian materi pada kegiatan 1 dan 2 terdahulu, ternyata fungsi pengendalian sosial itu pada hakekatnya terdiri atas dua hal. Betulkah? Coba sekarang Anda perhatikan bahwa fungsi pengendalian sosial ada 2 hal pokok, yaitu:
1. Meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma. Usaha ini ditempuh melalui pendidikan baik formal maupun non formal. Melalui pendidikan formal ditanamkan kepada peserta didik kesadaran untuk patuh aturan, sadar hukum dan sebagainya melalui mata pelajaran-mata pelajaran yang ada. Melalui pendidikan non formal, mass media dan alat-alat komunikasi menyadarkan
warga masyarakat untuk beretika baik, tertib lalu lintas, dan sebagainya.
2. Mempertebal kebaikan norma. Hal ini dilakukan dengan cara mempengaruhi alam pikiran seseorang dengan legenda, hikayat-hikayat, cerita-cerita rakyat maupun cerita-cerita agama yang memiliki nilai-nilai terpuji, contohnya cerita Malin Kundang, cerita Nabi Sulaiman, dan sebagainya. Dengan demikian dalam pelaksanaan pengendalian sosial diperlukan sarana
atau alat yang berupa lembaga atau pranata sosial. Tahukah Anda apa peranan pranata sosial atau lembaga sosial dalam pengendalian sosial ? Untuk lebih mendalami hal tersebut marilah kita pelajari uraian berikut.
II. Peranan Pranata Sosial atau Lembaga Sosial Dalam Pengendalian Sosial
Peranan lembaga sosial atau pranata sosial dalam pengendalian sosial yang terjadi di masyarakat adalah sangat besar dan dibutuhkan, khususnya terhadapperilaku yang menyimpang demi keseimbangan sosial. Terlebih dahulu marilah kita perjelas pengertian lembaga sosial atau pranata sosial. Lembaga sosial merupakan wadah/tempat dari aturan-aturan khusus, wujudnya berupa organisasi atau asosiasi. Contohnya KUA, mesjid, sekolah,
partai, CV, dan sebagainya. Sedangkan pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan yang mengatur perilaku dan hubungan antara anggota masyarakat agar hidup aman, tenteram dan harmonis. Dengan bahasa sehari-hari kita sebut “aturan main/cara main”. Jadi peranan pranata sosial sebagai pedoman kita berperilaku supaya terjadi keseimbangan sosial. Pranata sosial merupakan kesepakatan tidak tertulis namun diakui sebagai aturan tata perilaku dan sopan
santun pergaulan. Contoh: kalau makan tidak berbunyi, di Indonesia pengguna jalan ada di kiri badan jalan, tidak boleh melanggar hak orang lain, dan sebagainya.
Jadi lembaga sosial bersifat konkret, sedangkan pranata sosial bersifat abstrak, namun keduanya saling berkaitan. Pranata sosial atau lembaga sosial apa yang terdapat dalam masyarakat yang dipakai sebagai pengendalian sosial? Pengendalian sosial itu dapat dilakukan oleh:
1. Polisi
Polisi sebagai aparat negara, bertugas memelihara keamanan dan ketertiban, mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang. Peran Polisi bukan hanya menangkap, menyidik, dan menyerahkan pelaku pelanggaran ke instansi lain seperti Kejaksaan, tetapi juga membina dan mengadakan penyuluhan terhadap orang yang berperilaku menyimpang dari hukum.
2. Pengadilan
Pengadilan merupakan alat pengendalian sosial untuk menentukan hukuman bagi orang yang melanggar peraturan. Tujuannya agar orang tersebut jera dan sadar atas kesalahan yang diperbuatnya, serta agar orang lain tidak meniru berbuat hal yang melanggar hukum atau merugikan orang lain. Sanksi yang tegas akan diberikan bagi mereka yang melanggar hukum, berupa denda, kurungan atau penjara. Ringan beratnya hukuman tergantung kesalahan pelaku menurut hukum yang berlaku.
3. Adat
Adat merupakan lembaga atau pranata sosial yang terdapat pada masyarakat radisional. Dalam hukum adat terdapat aturan untuk mengatur tata tertib tingkah laku anggota masyarakatnya. Adat yang sudah melembaga disebut tradisi. Pelanggaran terhadap hukum adat dan tradisi akan dikucilkan atau diusir dari lingkungan masyarakatnya tergantung tingkat kesalahannya berat
atau ringan.
4. Tokoh Masyarakat
Adalah orang yang memiliki pengaruh atau wibawa (kharisma) sehingga ia dihormati dan disegani masyarakat. Tokoh masyarakat diharapkan menjadi teladan, pembimbing, penasehat dan petunjuk.Ada dua macam toko masyarakat:a. tokoh masyarakat formal, misalnya Presiden, Ketua DPR/MPR, Dirjen, Bupati, Lurah, dsb; b. tokoh masyarakat informal, misalnya pimpinan agama, ketua adat,pimpinan masyarakat. Nah, kini Anda telah mempelajari tentang peranan pranata sosial di dalam masyarakat. Apakah Anda sudah paham? Bagus. Andaikan belum, coba sekali lagi ulangi mempelajarinya. Bila sudah paham, jawab pertanyaan berikut: adakah peran pranata sosial dalam pengendalian sosial di lingkunganmu? Tulislah jawabanmu dalam kertas tersendiri. Lalu, peran lembaga/pranata sosial apa saja yang ada di lingkunganmu, berikan contoh-contohnya.Jawaban Anda dapat didiskusikan dengan teman atau guru bina Anda agar Anda dapat mengetahui apakah jawaban Anda sudah benar.Mari kita lanjutkan belajar Anda dengan bahasan berikut.
III. Konsekuensi Penggunaan Teknik-teknik Pengendalian Sosial
Apa itu konsekuens? Konsekuensi adalah akibat yang harus ditanggung dari hasil perbuatan, pemecahan masalah, rencana atau langkah yang sudah diambil. Penggunaan teknik-teknik atau cara-cara pengendalian sosial telah kita pelajari pada kegiatan 2. Masih ingat? Mari kita ingat kembali. Teknik-teknik atau caracara pengendalian sosial adalah persuasif, koersif, melalui sosialisasi, melalui tekanan.
Ternyata cara-cara atau teknik-teknik dalam pengendalian sosial tersebut tidak semuanya cocok kita terapkan dalam kondisi, situasi, waktu dan tempat yang sama. Oleh karena itu kita perlu hati-hati dalam penerapan cara pengendalian sosial tersebut: Konsekuensi yang harus kita tanggung dalam teknik-teknik pengendalian sosial adalah diperlukannya hukum, pendidikan, agama dan kedisiplinan individu yang betul-betul menunjang terciptanya keseimbangan sosial. Mari kita bahas satu persatu:
1. Hukum
Hukum adalah aturan yang tertulis yang mengatur hak dan kewajiban dan hubungan hukum antar manusia. Hukuman adalah penderitaan yang dijatuhkan secara resmi oleh lembaga yang berwenang terhadap pihak yang melakukan pelanggaran atau kejahatan. 24
Hukuman adalah sanksi yang negatif. Sedangkan sanksi positif disebut Rewards, yang berupa pujian, hadiah, bagi orang yang mematuhi aturan sehingga dapat dijadikan teladan. Tujuan hukuman ialah agar si pelaku menjadi jera atas perbuatannya dan menjadi baik lagi seperti keadaan sebelum ia menjadi jahat.
2. Pendidikan
Pendidikan formal maupun pendidikan informal. Pendidikan formal adalah
pendidikan melalui sekolah sedangkan pendidikan non formal melalui
pergaulan di masyarakat. Pendidikan sekolah akan mampu membentuk
perilaku manusia untuk disiplin, mematuhi tata tertib, membina hubungan
baik dengan sesama. Melalui pergaulan masyarakat sangat berpengaruh
bagi perkembangan pribadi seseorang. Pemahaman diri, pemahaman
masyarakat dan pemahaman nilai-nilai hidup akan membantu terciptanya
masyarakat yang terkendali. Pelaku pelanggaran akan berkurang kalau
masyarakat cukup berpendidikan.
3. Agama
Agama adalah bentuk hubungan pribadi antara manusia dengan Allah. Orang
yang beragama akan mencoba agar semua pikiran, ucapan dan tindakannya
sesuai dengan hukum Allah. Tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan.
Tidak saling mengganggu, tidak saling menjelekkan, tidak saling memfitnah,
tetapi saling menghargai pihak lain, menghargai bahwa ada perbedaan (hak
untuk berbeda) adalah sikap seorang pemeluk agama dalam pengendalian
sosialnya. Oleh karena itu kalau terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai dan
norma-norma agama seseorang akan sangat merasa berdosa dan mendapat
sanksi berat dari kelompok agamanya.
4. Kedisiplinan Individu
Masyarakat terdiri dari individu-individu. Karena itu bila semua individu mengusahakan kebenaran, kejujuran dan kedisiplinan, maka seluruh masyarakat akan menjadi tertib. Orang akan menjadi sedih, menyesal, karena merasa bersalah, berdosa, merupakan hasil mawas diri atas introspeksi. Orang yang menyesal akan berusaha memperbaiki kesalahannya, diminta
atau tidak diminta. Oleh karena itu dengan mendisiplinkan diri sendiri niscaya pelanggaran tidak pernah terjadi.Nah, bagaimana, apakah Anda sudah paham? Semoga Anda sudah mengerti
betul uraian konsekuensi menggunakan teknik-teknik pengendalian sosial. Dengan demikian Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini.
Cobalah baca sekali lagi uraian materinya, kemudian buatlah rangkuman pada
kertas tersendiri sebelum Anda mengerjakan Tugas Kegiatan 3.
RANGKUMAN :
1. Berger (1978) mendefinisikan pengendalian sosial sebagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.
2. Roucek (1965) mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
3. Secara umum dapat disimpulkan bahwa upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang didalam masyarakat disebut Pengendalian Sosial ( Social Control).
4. Empat cakupan pengendalian sosial: pengawasan antar individu, pengawasan individu dengan kelompok, pengawasan kelompok dengan individu, pengawasan antar kelompok.
5. Sifat pengendalian sosial ada dua macam:
– Preventif, yaitu pengendalian sosial dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran.
– Represif, yaitu pengendalian sosial yang ditujukan untuk memulihkan keadaan seperti sebelum pelanggaran terjadi.
6. Tujuan pengendalian sosial: terciptanya suatu keadaan yang serasi antara stabilitas dan perubahan dalam masyarakat.
7. Cara/teknik pengendalian sosial terdiri dari:
– Cara persuasif,
yaitu cara yang menekankan usaha mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku di masyarakat.
– Cara represif,
yaitu pengendalian sosial dengan menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekuatan fisik atau kekerasan.
– Cara sosialisasi,
yaitu penciptaan kebiasaan dan penanaman norma-norma, nilai-nilai masyarakat kepada individu.
– Cara tekanan sosial,
yaitu individu dalam kelompok masyarakat akan melaksanakan keinginan kelompoknya pada norma-norma yang diterapkannya.
8. Jenis pengendalian sosial:
– desas-desus
– pendidikan
– teguran – agama
– hukuman – kekerasan fisik
9. Fungsi pengendalian sosial:
– meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma;
– mempertebal kebaikan norma.
10.Peranan pranata sosial/lembaga sosial dalam pengendalian sosial :
– sebagai pedoman kita berperilaku supaya terjadi keseimbangan sosial
sekaligus pengendali aturan.
Peranan itu dilakukan oleh:
1. Polisi, 2. Pengadilan, 3. Adat, dan 4. Tokoh Masyarakat
11.Konsekuensi penggunaan cara/teknik pengendalian sosial:
Diperlukannya: hukum – pendidikan – agama – kedisiplinan individu yang betulbetul
menunjang terciptanya keseimbangan sosial.
Dalam pemahaman modul ini, adakah hal-hal yang belum Anda pahami dengan
baik? Kalau belum, segera diskusikan dengan teman Anda, atau Anda dapat mencari
sumber-sumber lain, bias juga Anda tanyakan kepada guru bina Anda. Anda pasti
sukses!
A. 1. Fungsi pengendalian sosial:
– Meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma. Usaha ini ditempuh melalui pendidikan baik formal maupun nonformal. – Mempertebal kebaikan norma. Hal ini dilakukan dengan cara
mempengaruhi alam pikiran seseorang dengan legenda, hikayat, ceritacerita rakyat, cerita-cerita agama yang memiliki nilai-nilai terpuji, seperti Malinkundang, cerita Nabi Sulaeman, dsb.
2. Peranan pranata dalam pengendalian sosial : sangat besar dan dibutuhkan khususnya terhadap perilaku yang menyimpang demi keseimbangan sosial. Pranata sosial merupakan aturan perilaku masyarakat.
3. Dampak positif persuasif bagi pelaku penyimpangan: merasa tidak dipermalukan, muncul kesadaran, enggan berbuat salah lagi. Dampak negatif persuasif bagi pelaku menyimpan: membuat jera/kapok, sadar betul kesalahannya, tertanamnya norma kuat. Dampak negatif koersif bagi pelaku menyimpang: kehilangan harta/nafkah, kesengsaraan, kesakitan, kematian, harga diri jatuh, merasa terkucil.
Lembaga Adat
2. Pengadilan
4. Tokoh masyarakat
(a). bisa dilakukan kapan saja
(b). coba-coba melanggar aturan
(c). membuat jera atau kapok
(d). kesempatan melampiaskan emosi.
Semoga jawaban Anda tidak jauh dari kunci jawaban di atas. Salut untuk usaha Anda! Semoga Anda sukses! Social equilibrium: kondisi seimbang dalam masyarakat.
Kolektif: kumpulan secara bersama-sama. Seremonial: dilakukan secara besar-besaran, meriah dan resmi. Internalisasi: masuknya unsur-unsur budaya pada seseorang. Sosialisasi: pembiasaan nilai, norma dan adat pada seseorang atau masyarakat.
I. Pengertian Pengendalian Sosial
Manusia dalam kehidupannya akan selalu berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi tersebut adakalanya timbul masalah, misalnya terjadi salah paham lalu berkelahi. Benar tidak ? Bagaimana kalau timbul masalah ? Tentunya kita semua berharap masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan akan kembali pada situasi dan kondisi semula, sehingga akan terwujud suatu keseimbangan sosial ( social equilibrium). Untuk menciptakan keseimbangan sosial tersebut diperlukan upayaupaya menghilangkan penyimpangan-penyimpangan sosial seperti yang pernah Anda pelajari dari modul terdahulu.
Dari gambar di atas seseorang yang melerai perkelahian tersebut melakukan pengendalian sosial demi terciptanya kembali keadaan keseimbangan sosial, yang terwujud melalui perdamaian kembali kedua orang yang berkelahi. Berikut ini beberapa definisi tentang pengendalian sosial. Menurut Berger (1978) Pengendalian Sosial adalah: berbagai cara yang
digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang. Roucek (1965) mengemukakan bahwa Pengendalian Sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok. Secara umum dapat disimpulkan bahwa upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang didalam masyarakat disebut pengendalian sosial ( Social Control). Bagaimana, Anda sudah paham? Bagus, bila Anda sudah paham. Untuk lebih memahami marilah kita lanjutkan belajar tentang pengendalian sosial dengan penjelasan mengenai cakupan pengendalian sosial.
II. Cakupan Pengendalian Sosial
Siapa saja yang terlibat dalam pengendalian sosial? Yang terlibat dalam pengendalian sosial bisa seorang individu atau kelompok individu/manusia. Contohnya sebagai berikut:
1. Pengawasan antar individu.
Contoh:
– Amir menyuruh adiknya agar berhenti berteriak-teriak.
– Tono mengawasi adiknya agar tidak berkelahi.
– Polisi memerintahkan memakai helm pada seorang pengendara sepeda motor.
Dari contoh di atas Amir, Tono dan Polisi sebagai individu (manusia seorang diri) pengendali sosial, yang mengendalikan individu lain.
2. Pengawasan individu dengan kelompok.
Contoh:
– Guru mengawasi ujian di kelas.
– Polisi mengatur lalu lintas.
– Bapak memerintah anak-anaknya untuk segera belajar daripada ribut terus.
Dari contoh di atas guru, polisi, dan bapak sebagai individu yang melakukan pengendalian sosial terhadap kelompok individu, yaitu murid, pengguna jalan dan anak-anak.
3. Pengawasan kelompok dengan individu.
Contoh:
– Bapak dan Ibu Pranoto selalu mengontrol perilaku anak tunggalnya.
– Sekelompok orang menyuruh turun pada seorang anak yang memanjat tiang listrik.
– Kawanan massa menghajar seorang pencopet.
Dari contoh di atas Bapak dan Ibu, sekelompok orang dan kawanan massa merupakan kelompok pengendali sosial terhadap seorang individu, yaitu anak tunggal, seorang anak dan seorang pencopet.
4. Pengawasan antar kelompok.
Contoh:
– Dua perusahaan yang melakukan joint venture (patungan) selalu melakukan saling pengawasan.
– Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
– Dua atau lebih negara berkembang bergabung dalam pengawasan peredaran obat-obatan terlarang.
Dari contoh di atas, ada kelompok orang dalam perusahaan, BPK dan Negara yang mengawasi atau sebagai pengendali sosial kelompok lain yaitu perusahaan, Depdiknas dan negara berkembang. Demikianlah, Anda kini telah mengetahui 4 hal cakupan pengendalian sosial.
Cobalah cari contoh-contoh lain agar Anda lebih memahaminya.
III. Sifat Pengendalian Sosial
Bagaimana masyarakat melakukan pengendalian sosial terhadap perilaku anggotanya?
Ada 2 sifat yang dipakai dalam pengendalian sosial. Dua sifat dalam pengendalian sosial tersebut yaitu :
1. Preventif: yaitu pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran, artinya mementingkan pada pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran.
Contoh:
– Untuk mencegah anaknya berkelahi Ibu Amir menyuruh anak-anaknya tidak bermain di luar rumah.
– Tidak bosan-bosannya guru menasehati murid-muridnya untuk segera pulang dan tidak nongkrong-nongkrong dulu di jalanan; untuk menghindari terjadinya tawuran pelajar, merokok atau terlibat narkoba.
2. Represif: adalah pengendalian sosial yang dilakukan setelah orang melakukan suatu tindakan penyimpangan ( deviasi).
8. Pengendalian sosial ini bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya tindakan penyimpangan.
Contoh:
– Berulangkali Ibu Tono menasehati agar Tono tidak berkelahi, namun suatu hari kemudian Tono berkelahi juga. Betulkah itu contoh pengendalian social represif? Jelas itu salah! Mengapa? Karena nasehat kepada Tono dilakukan sebelum Tono berkelahi.
Contoh pengendalian represif yang betul, misalnya :
– Hakim menjatuhkan hukuman kepada terpidana.
– Pak Rudi di PHK karena korupsi.
Dari contoh tersebut, terpidana dan Pak Rudi mendapat hukuman dan PHK setelah melakukan tindakan penyimpangan. Nah, Anda kini telah mengerti dua sifat pengendalian sosial. Cobalah Anda cari contoh-contoh lain agar Anda lebih memahaminya. Diskusikan dengan teman
atau guru Anda. Selamat untuk usaha Anda. Marilah sekarang kita lanjutkan belajarnya. Tahukah Anda mengapa perlu pengendalian sosial? Apa tujuannya? Nah, untuk itu marilah kita bahas tujuan pengendalian sosial.
IV. Tujuan Pengendalian Sosial
Tahukah Anda apa tujuan masyarakat melakukan pengawasan terhadap perilaku dan tindakan para anggotanya? Tulislah jawaban Anda pada kertas tersendiri dan jangan melihat jawabannya dahulu untuk menguji kemampuan Anda sendiri. Nah, sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut:
Tujuan pengendalian sosial adalah terciptanya suatu keadaan yang serasi antara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat. Sebelum terjadi perubahan, dalam masyarakat sudah terkondisi suatu keadaan yang stabil, selaras, seimbang dan sebagainya. Dengan adanya perubahan, menyebabkan terjadi keadaan yang tidak stabil. Tujuan pengendalian sosial untuk memulihkan keadaan yang serasi seperti sebelum terjadinya perubahan. Apakah jawaban Anda betul atau mendekati pengertian di atas? Bagus bila demikian. Alangkah damai, tentram dan amannya kehidupan kita seandainya semua anggota masyarakat menyadari sepenuhnya untuk melaksanakan keteraturan, keserasian dan ketertiban social. Dengan demikian kita tidak perlu
terlalu banyak melakukan pengendalian sosial. Setuju! Sekarang, coba amati keadaan masyarakat di lingkungan Anda. Catat kejadian-kejadian yang termasuk dalam wujud cakupan pengendalian sosial, serta kejadian-kejadian yang termasuk sifat-sifat pengendalian sosial.
Kalau sudah Anda temukan dan catat, saya salut pada Anda ! Namun, apakah contoh wujud cakupan pengendalian sosial yang Anda catat beserta sifat pengendalian sosialnya sudah benar?
Ada 4 cakupan pengendalian sosial yaitu:
1. pengendalian sosial antar individu;
2. pengendalian sosial individu terhadap kelompok;
3. pengendalian sosial kelompok terhadap individu;
4. pengendalian sosial antar kelompok.
Apakah kejadian-kejadian yang Anda temukan tersebut menunjukkan ke 4 hal di atas ?
Ada dua sifat pengendalian social:
1. Preventif: sebelum terjadi pelanggaran.
2. Represif: setelah terjadi pelanggaran.
Apakah kejadian-kejadian yang Anda temukan menunjukkan ke 2 sifat itu?
TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini Anda diharapkan dapat:
1. menguraikan cara-cara pengendalian sosial;
2. mengkategorikan bentuk-bentuk pengendalian sosial.
I. Cara-cara Pengendalian Sosial
Belakangan ini kalau kita membaca koran sering mendapat berita terjadinya tawuran antara kelompok masyarakat yang kadang-kadang berbau SARA (Suku, Agama, Ras, antar golongan). Cara pengendalian sosial apakah yang sebaiknya dilakukan kelompok masyarakat tersebut?
Bagaimana cara Anda mengatasinya bila itu terjadi di lingkungan Anda? Berikan dua cara yang dapat Anda lakukan. Sekarang cocokkan jawaban Anda, apakah sesuai dengan cara-cara berikut.
A. Cara Persuasif
Cara persuasif lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku dimasyarakat. Terkesan halus dan menghimbau. Aspek kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap) sangat ditekankan.
Contoh:
1. Para tokoh masyarakat membina warganya dengan memberi nasehat kepada warga yang bertikai agar selalu hidup rukun, menghargai sesama, mentaati peraturan, menjaga etika pergaulan, dan sebagainya.
2. Seorang ibu dengan penuh kasih sayang menasehati anaknya yang ketahuan mencuri. Ibu itu berusaha memberi pengertian pada anaknya bahwa mencuri itu perbuatan yang tercela dosa dan sangat merugikan orang lain. Mencuri itu akan berakibat buruk pada kehidupannya kelak. Ia
akan menjadi orang terkucil dan tersingkir dari masyarakat.
3. Seorang guru membimbing dan membina muridnya yang ketahuan merokok di sekolah. Guru tersebut dengan penuh kewibawaan dan kesabaran menanamkan pengertian bahwa merokok itu merusak kesehatan dan juga merugikan orang lain, selain itu juga merupakan pemborosan.
B. Cara Koersif
Cara koersif lebih menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekerasan fisik. Tujuan tindakan ini agar si pelaku jera dan tidak melakukan perbuatan buruknya lagi. Jadi terkesan kasar dan keras. Cara ini hendaknya merupakan upaya terakhir sesudah melakukan cara persuasif, contoh:
1. Agar para perampas sepeda motor jera akan perbuatannya, maka ketika tertangkap masyarakat langsung mengeroyoknya. Tindakan tersebut sebenarnya dilarang secara hukum, karena telah main hakim sendiri. Namun cara tersebut dilakukan masyarakat dengan maksud agar para perampas sepeda motor lainnya takut untuk berbuat serupa.
2. Peraturan hukum dari negara tertentu yang memberlakukan hukuman cambuk, rajam, bahkan hukuman mati bagi pelaku kejahatan, agar para pelaku kejahatan atau orang yang akan berniat jahat jera dan takut melakukan tindak kejahatan. Bagaimana, apakah Anda sudah paham? Bagus! Kami harap Anda sudah paham dan mengerti betul dua cara pengendalian sosial tersebut. Supaya tertanam kuat pada benak Anda tentang kedua cara pengendalian sosial yang telah kita pelajari tadi, perhatikan dan amati gambar berikut. Gambar manakah cara persuasif dan mana yang cara koersif ?
Bila Anda menjawab gambar 1 adalah cara pengendalian sosial persuasive dan gambar 2 adalah cara pengendalian sosial koersif,
C. Cara Pengendalian Sosial Melalui Sosialisasi
Cara pengendalian sosial melalui sosialisasi dikemukakan oleh Froman pada tahun 1944 sebagai berikut: “Jika suatu masyarakat ingin berfungsi secara efisien, maka mereka harus
melakukan perannya sebagai anggota masyarakat”. Melalui sosialisasi mereka dapat menjalankan peran sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Misalnya, sejak kecil seseorang dididik melakukan kewajiban yang ada di lingkungan keluarga seperti membersihkan rumah dan merapikan kamar, lambat laun akan timbul rasa senang dalam diri anak tersebut jika sudah melakukan kewajibannya. Apabila si anak tersebut sudah besar dan hidup di lingkungan yang lebih luas, ia akan terbiasa berperan sesuai dengan status yang ia sandang. Melalui sosialisasi seseorang diharapkan dapat menghayati (menginternalisasikan) norma-norma, nilai di masyarakat dan menerapkan dalam perilakunya sehari-hari.
D. Cara Pengendalian Sosial Melalui Tekanan Sosial
Cara pengendalian sosial melalui tekanan sosial dikemukakan oleh Lapiere pada tahun 1954. Lapiere berpendapat bahwa pengendalian sosial merupakan suatu proses yang lahir dari kebutuhan individu akan penerimaan kelompok. Kelompok akan sangat berpengaruh jika anggotanya sedikit dan akrab. Keinginan kelompok dapat digunakan untuk menerapkan norma-norma yang ada agar para anggotanya dapat merealisasikannya. Misalnya, pandangan masyarakat konservatif yang masih menganggap perlu diadakannya upacara adat secara seremonial. Mereka cenderung tetap melaksanakannya daripada melanggarnya. Bagaimana, apakah uraian di atas dapat Anda pahami? Bagus kalau Anda sudah paham tentang cara-cara pengendalian sosial seperti yang telah diuraikan tersebut. Mari kita lanjutkan belajarnya!
II. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
Bentuk-bentuk pengendalian sosial antara lain:
1. Desas-desus (Gosip)
Merupakan “kabar burung” atau “kabar angin” yang kebenarannya sulit dipercaya. Namun dalam masyarakat pengendalian sosial ini sering terjadi. Gosip sebagai bentuk pengendalian sosial yang diyakini masyarakat mampu untuk membuat pelaku pelanggaran sadar akan perbuatannya dan kembali pada perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Gosip kadang dipakai sebagai alat untuk mendongkrak popularitas seseorang, misalnya artis, pejabat, dsb.
2. Teguran
Merupakan peringatan yang ditujukan pada pelaku pelanggaran. Bisa dalam wujud lisan maupun tulisan. Tujuan teguran adalah membuat si pelaku sesegera mungkin menyadari kesalahannya. Misalnya, seorang guru menegurmuridnya yang sering ngobrol pada waktu belajar di kelas. Adakalanya juga memberikan surat pemanggilan orang tuanya untuk ke sekolah.
3. Hukuman ( Punishment)
Adalah sanksi negatif yang diberikan kepada pelaku pelanggaran tertulis maupun tidak tertulis. Pada lembaga formal diberikan oleh Pengadilan, pada lembaga non formal oleh Lembaga Adat.
4. Pendidikan
Pengendalian sosial yang telah melembaga baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Pendidikan membimbing seseorang agar menjadi manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi agama, nusa dan bangsanya. Seseorang yang berhasil di dunia pendidikan akan merasa kurang enak dan takut apabila melakukan perbuatan yang tidak pantas atau menyimpang bahkan melanggar peraturan. Contoh: setelah Tono terpilih menjadi pelajar teladan ia sangat menjaga perilakunya dengan baik, untuk tidak melanggar tata tertib, bertutur kata baik, mengerjakan tugas dan kewajibannya sebagai pelajar dengan penuh tanggung jawab.
5. Agama
Merupakan pedoman hidup untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebagai pemeluk agama seseorang harus menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan. Contoh: jika seseorang meyakini dan patuh pada agamanya, maka dengan sendirinya perilakunya terkendali jauh dari perilaku menyimpang atau melanggar peraturan. Misalnya, tidak akan memfitnah, korupsi, berjudi, mencuri, dsb.
6. Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik akan dijalankan sebagai alternatif terakhir dari pengendalian sosial, apabila alternatif lain sudah tidak dapat dilakukan. Namun banyak kejadian, perlakuan ini terjadi tanpa melakukan bentuk pengendalian sosial lain terlebih dahulu.
Contoh:
– Pencuri dihajar massa dan tidak diserahkan pada polisi.
– Rumah dukun santet dibakar.
– Petugas keamanan menembak perusuh tanpa tembakan peringatan terlebih dahulu.
Apakah gambar tersebut termasuk dalam salah satu cara pengendalian sosial yang Anda telah pelajari? Kalau termasuk, cara yang mana? Termasuk dalam bentuk pengendalian sosial apa? Berikan alasan Anda! Bagus! Anda telah berpikir serius. Kalau sudah Anda ketahui jawabannya, mari kita coba cocokkan jawaban Anda! Ada dua jawaban yang benar, yaitu:– Demonstrasi termasuk dalam cara pengendalian sosial persuasif! Alasannya: aksi demonstrasi merupakan cara yang lebih menekankan, mengajak atau menghimbau tanpa tindak kekerasan atau kasar.
– Demonstrasi termasuk jenis pengendalian sosial teguran!
Alasannya: merupakan peringatan yang ditujukan ke Pemerintah/pejabat yang dianggap melakukan pelanggaran dalam wujud tulisantulisan atau spanduk. Sudahkah cocok jawaban Anda? Kalau belum, coba Anda berpikir lebih mendalam lagi. Carilah pula contoh-contoh lain tentang cara pengendalian sosial beserta bentuk pengendaliannya di masyarakat sekitar Anda!
Diskusikan dengan teman dan guru pamong atau guru bina Anda! Selamat ! Materi kegiatan belajar 2 telah selesai. Untuk memperdalam peguasaan materi Anda, coba kerjakan tugas kegiatan 2. Jawaban dapat Anda cocokkan di belakang modul. Bila masih banyak yang salah, berarti Anda belum menguasai benar. Belajarlah sekali lagi!
KONSEKUENSI PENGENDALIAN SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda diharapkan dapat:
1. menguraikan fungsi pengendalian sosial;
2. menjelaskan peranan pranata sosial atau lembaga sosial dalam pengendalian sosial;
3. menguraikan konsekuensi penggunaan teknik-teknik pengendalian sosial; dan
4. menyimpulkan konsekuensi penggunaan cara pengendalian sosial.
I. Fungsi Pengendalian Sosial
Setelah Anda memahami uraian materi pada kegiatan 1 dan 2 terdahulu, ternyata fungsi pengendalian sosial itu pada hakekatnya terdiri atas dua hal. Betulkah? Coba sekarang Anda perhatikan bahwa fungsi pengendalian sosial ada 2 hal pokok, yaitu:
1. Meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma. Usaha ini ditempuh melalui pendidikan baik formal maupun non formal. Melalui pendidikan formal ditanamkan kepada peserta didik kesadaran untuk patuh aturan, sadar hukum dan sebagainya melalui mata pelajaran-mata pelajaran yang ada. Melalui pendidikan non formal, mass media dan alat-alat komunikasi menyadarkan
warga masyarakat untuk beretika baik, tertib lalu lintas, dan sebagainya.
2. Mempertebal kebaikan norma. Hal ini dilakukan dengan cara mempengaruhi alam pikiran seseorang dengan legenda, hikayat-hikayat, cerita-cerita rakyat maupun cerita-cerita agama yang memiliki nilai-nilai terpuji, contohnya cerita Malin Kundang, cerita Nabi Sulaiman, dan sebagainya. Dengan demikian dalam pelaksanaan pengendalian sosial diperlukan sarana
atau alat yang berupa lembaga atau pranata sosial. Tahukah Anda apa peranan pranata sosial atau lembaga sosial dalam pengendalian sosial ? Untuk lebih mendalami hal tersebut marilah kita pelajari uraian berikut.
II. Peranan Pranata Sosial atau Lembaga Sosial Dalam Pengendalian Sosial
Peranan lembaga sosial atau pranata sosial dalam pengendalian sosial yang terjadi di masyarakat adalah sangat besar dan dibutuhkan, khususnya terhadapperilaku yang menyimpang demi keseimbangan sosial. Terlebih dahulu marilah kita perjelas pengertian lembaga sosial atau pranata sosial. Lembaga sosial merupakan wadah/tempat dari aturan-aturan khusus, wujudnya berupa organisasi atau asosiasi. Contohnya KUA, mesjid, sekolah,
partai, CV, dan sebagainya. Sedangkan pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan yang mengatur perilaku dan hubungan antara anggota masyarakat agar hidup aman, tenteram dan harmonis. Dengan bahasa sehari-hari kita sebut “aturan main/cara main”. Jadi peranan pranata sosial sebagai pedoman kita berperilaku supaya terjadi keseimbangan sosial. Pranata sosial merupakan kesepakatan tidak tertulis namun diakui sebagai aturan tata perilaku dan sopan
santun pergaulan. Contoh: kalau makan tidak berbunyi, di Indonesia pengguna jalan ada di kiri badan jalan, tidak boleh melanggar hak orang lain, dan sebagainya.
Jadi lembaga sosial bersifat konkret, sedangkan pranata sosial bersifat abstrak, namun keduanya saling berkaitan. Pranata sosial atau lembaga sosial apa yang terdapat dalam masyarakat yang dipakai sebagai pengendalian sosial? Pengendalian sosial itu dapat dilakukan oleh:
1. Polisi
Polisi sebagai aparat negara, bertugas memelihara keamanan dan ketertiban, mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang. Peran Polisi bukan hanya menangkap, menyidik, dan menyerahkan pelaku pelanggaran ke instansi lain seperti Kejaksaan, tetapi juga membina dan mengadakan penyuluhan terhadap orang yang berperilaku menyimpang dari hukum.
2. Pengadilan
Pengadilan merupakan alat pengendalian sosial untuk menentukan hukuman bagi orang yang melanggar peraturan. Tujuannya agar orang tersebut jera dan sadar atas kesalahan yang diperbuatnya, serta agar orang lain tidak meniru berbuat hal yang melanggar hukum atau merugikan orang lain. Sanksi yang tegas akan diberikan bagi mereka yang melanggar hukum, berupa denda, kurungan atau penjara. Ringan beratnya hukuman tergantung kesalahan pelaku menurut hukum yang berlaku.
3. Adat
Adat merupakan lembaga atau pranata sosial yang terdapat pada masyarakat radisional. Dalam hukum adat terdapat aturan untuk mengatur tata tertib tingkah laku anggota masyarakatnya. Adat yang sudah melembaga disebut tradisi. Pelanggaran terhadap hukum adat dan tradisi akan dikucilkan atau diusir dari lingkungan masyarakatnya tergantung tingkat kesalahannya berat
atau ringan.
4. Tokoh Masyarakat
Adalah orang yang memiliki pengaruh atau wibawa (kharisma) sehingga ia dihormati dan disegani masyarakat. Tokoh masyarakat diharapkan menjadi teladan, pembimbing, penasehat dan petunjuk.Ada dua macam toko masyarakat:a. tokoh masyarakat formal, misalnya Presiden, Ketua DPR/MPR, Dirjen, Bupati, Lurah, dsb; b. tokoh masyarakat informal, misalnya pimpinan agama, ketua adat,pimpinan masyarakat. Nah, kini Anda telah mempelajari tentang peranan pranata sosial di dalam masyarakat. Apakah Anda sudah paham? Bagus. Andaikan belum, coba sekali lagi ulangi mempelajarinya. Bila sudah paham, jawab pertanyaan berikut: adakah peran pranata sosial dalam pengendalian sosial di lingkunganmu? Tulislah jawabanmu dalam kertas tersendiri. Lalu, peran lembaga/pranata sosial apa saja yang ada di lingkunganmu, berikan contoh-contohnya.Jawaban Anda dapat didiskusikan dengan teman atau guru bina Anda agar Anda dapat mengetahui apakah jawaban Anda sudah benar.Mari kita lanjutkan belajar Anda dengan bahasan berikut.
III. Konsekuensi Penggunaan Teknik-teknik Pengendalian Sosial
Apa itu konsekuens? Konsekuensi adalah akibat yang harus ditanggung dari hasil perbuatan, pemecahan masalah, rencana atau langkah yang sudah diambil. Penggunaan teknik-teknik atau cara-cara pengendalian sosial telah kita pelajari pada kegiatan 2. Masih ingat? Mari kita ingat kembali. Teknik-teknik atau caracara pengendalian sosial adalah persuasif, koersif, melalui sosialisasi, melalui tekanan.
Ternyata cara-cara atau teknik-teknik dalam pengendalian sosial tersebut tidak semuanya cocok kita terapkan dalam kondisi, situasi, waktu dan tempat yang sama. Oleh karena itu kita perlu hati-hati dalam penerapan cara pengendalian sosial tersebut: Konsekuensi yang harus kita tanggung dalam teknik-teknik pengendalian sosial adalah diperlukannya hukum, pendidikan, agama dan kedisiplinan individu yang betul-betul menunjang terciptanya keseimbangan sosial. Mari kita bahas satu persatu:
1. Hukum
Hukum adalah aturan yang tertulis yang mengatur hak dan kewajiban dan hubungan hukum antar manusia. Hukuman adalah penderitaan yang dijatuhkan secara resmi oleh lembaga yang berwenang terhadap pihak yang melakukan pelanggaran atau kejahatan. 24
Hukuman adalah sanksi yang negatif. Sedangkan sanksi positif disebut Rewards, yang berupa pujian, hadiah, bagi orang yang mematuhi aturan sehingga dapat dijadikan teladan. Tujuan hukuman ialah agar si pelaku menjadi jera atas perbuatannya dan menjadi baik lagi seperti keadaan sebelum ia menjadi jahat.
2. Pendidikan
Pendidikan formal maupun pendidikan informal. Pendidikan formal adalah
pendidikan melalui sekolah sedangkan pendidikan non formal melalui
pergaulan di masyarakat. Pendidikan sekolah akan mampu membentuk
perilaku manusia untuk disiplin, mematuhi tata tertib, membina hubungan
baik dengan sesama. Melalui pergaulan masyarakat sangat berpengaruh
bagi perkembangan pribadi seseorang. Pemahaman diri, pemahaman
masyarakat dan pemahaman nilai-nilai hidup akan membantu terciptanya
masyarakat yang terkendali. Pelaku pelanggaran akan berkurang kalau
masyarakat cukup berpendidikan.
3. Agama
Agama adalah bentuk hubungan pribadi antara manusia dengan Allah. Orang
yang beragama akan mencoba agar semua pikiran, ucapan dan tindakannya
sesuai dengan hukum Allah. Tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan.
Tidak saling mengganggu, tidak saling menjelekkan, tidak saling memfitnah,
tetapi saling menghargai pihak lain, menghargai bahwa ada perbedaan (hak
untuk berbeda) adalah sikap seorang pemeluk agama dalam pengendalian
sosialnya. Oleh karena itu kalau terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai dan
norma-norma agama seseorang akan sangat merasa berdosa dan mendapat
sanksi berat dari kelompok agamanya.
4. Kedisiplinan Individu
Masyarakat terdiri dari individu-individu. Karena itu bila semua individu mengusahakan kebenaran, kejujuran dan kedisiplinan, maka seluruh masyarakat akan menjadi tertib. Orang akan menjadi sedih, menyesal, karena merasa bersalah, berdosa, merupakan hasil mawas diri atas introspeksi. Orang yang menyesal akan berusaha memperbaiki kesalahannya, diminta
atau tidak diminta. Oleh karena itu dengan mendisiplinkan diri sendiri niscaya pelanggaran tidak pernah terjadi.Nah, bagaimana, apakah Anda sudah paham? Semoga Anda sudah mengerti
betul uraian konsekuensi menggunakan teknik-teknik pengendalian sosial. Dengan demikian Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini.
Cobalah baca sekali lagi uraian materinya, kemudian buatlah rangkuman pada
kertas tersendiri sebelum Anda mengerjakan Tugas Kegiatan 3.
RANGKUMAN :
1. Berger (1978) mendefinisikan pengendalian sosial sebagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.
2. Roucek (1965) mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
3. Secara umum dapat disimpulkan bahwa upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang didalam masyarakat disebut Pengendalian Sosial ( Social Control).
4. Empat cakupan pengendalian sosial: pengawasan antar individu, pengawasan individu dengan kelompok, pengawasan kelompok dengan individu, pengawasan antar kelompok.
5. Sifat pengendalian sosial ada dua macam:
– Preventif, yaitu pengendalian sosial dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran.
– Represif, yaitu pengendalian sosial yang ditujukan untuk memulihkan keadaan seperti sebelum pelanggaran terjadi.
6. Tujuan pengendalian sosial: terciptanya suatu keadaan yang serasi antara stabilitas dan perubahan dalam masyarakat.
7. Cara/teknik pengendalian sosial terdiri dari:
– Cara persuasif,
yaitu cara yang menekankan usaha mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku di masyarakat.
– Cara represif,
yaitu pengendalian sosial dengan menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekuatan fisik atau kekerasan.
– Cara sosialisasi,
yaitu penciptaan kebiasaan dan penanaman norma-norma, nilai-nilai masyarakat kepada individu.
– Cara tekanan sosial,
yaitu individu dalam kelompok masyarakat akan melaksanakan keinginan kelompoknya pada norma-norma yang diterapkannya.
8. Jenis pengendalian sosial:
– desas-desus
– pendidikan
– teguran – agama
– hukuman – kekerasan fisik
9. Fungsi pengendalian sosial:
– meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma;
– mempertebal kebaikan norma.
10.Peranan pranata sosial/lembaga sosial dalam pengendalian sosial :
– sebagai pedoman kita berperilaku supaya terjadi keseimbangan sosial
sekaligus pengendali aturan.
Peranan itu dilakukan oleh:
1. Polisi, 2. Pengadilan, 3. Adat, dan 4. Tokoh Masyarakat
11.Konsekuensi penggunaan cara/teknik pengendalian sosial:
Diperlukannya: hukum – pendidikan – agama – kedisiplinan individu yang betulbetul
menunjang terciptanya keseimbangan sosial.
Dalam pemahaman modul ini, adakah hal-hal yang belum Anda pahami dengan
baik? Kalau belum, segera diskusikan dengan teman Anda, atau Anda dapat mencari
sumber-sumber lain, bias juga Anda tanyakan kepada guru bina Anda. Anda pasti
sukses!
A. 1. Fungsi pengendalian sosial:
– Meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma. Usaha ini ditempuh melalui pendidikan baik formal maupun nonformal. – Mempertebal kebaikan norma. Hal ini dilakukan dengan cara
mempengaruhi alam pikiran seseorang dengan legenda, hikayat, ceritacerita rakyat, cerita-cerita agama yang memiliki nilai-nilai terpuji, seperti Malinkundang, cerita Nabi Sulaeman, dsb.
2. Peranan pranata dalam pengendalian sosial : sangat besar dan dibutuhkan khususnya terhadap perilaku yang menyimpang demi keseimbangan sosial. Pranata sosial merupakan aturan perilaku masyarakat.
3. Dampak positif persuasif bagi pelaku penyimpangan: merasa tidak dipermalukan, muncul kesadaran, enggan berbuat salah lagi. Dampak negatif persuasif bagi pelaku menyimpan: membuat jera/kapok, sadar betul kesalahannya, tertanamnya norma kuat. Dampak negatif koersif bagi pelaku menyimpang: kehilangan harta/nafkah, kesengsaraan, kesakitan, kematian, harga diri jatuh, merasa terkucil.
Lembaga Adat
2. Pengadilan
4. Tokoh masyarakat
(a). bisa dilakukan kapan saja
(b). coba-coba melanggar aturan
(c). membuat jera atau kapok
(d). kesempatan melampiaskan emosi.
Semoga jawaban Anda tidak jauh dari kunci jawaban di atas. Salut untuk usaha Anda! Semoga Anda sukses! Social equilibrium: kondisi seimbang dalam masyarakat.
Kolektif: kumpulan secara bersama-sama. Seremonial: dilakukan secara besar-besaran, meriah dan resmi. Internalisasi: masuknya unsur-unsur budaya pada seseorang. Sosialisasi: pembiasaan nilai, norma dan adat pada seseorang atau masyarakat.
Label:
MATERI PELAJARAN SOSIOLOGI
Langganan:
Postingan (Atom)